Bab 14 - Kunjungan (2)

128 6 4
                                    

Keluarga, sahabat, kebahagiaan, ketulusan,dan cinta tak dapat dibeli dengan harta.

- - - - - - - - - - - - - - 

Rama sibuk membereskan kamar dan ruang tamunya. Seluruh ruangan di kamar kosnya berantakan, seperti kapal pecah. Buku buku, novel, dan sebagainya tersebar di seluruh sudut. Parahnya, beberapa pakaiannya juga tersedia.

Tante Rika dari tadi mondar mandir mengecek kosnya. Sesekali dia mengelap kaca dengan tisu atau kain yang dibawanya. Terkadang dia geleng geleng kepaa melihat kelakuan keponakannya. Rama melirik semua yang dilakukan tantenya.

Tantenya, adalah motivasinya. Tantenya, Rikari Mirhadiah, adalah seseorang yang cerdas dengan indek pengetahuan yang sempurna, yaitu 5. Tantenya, adalah seseorang yang lulus dari ITB dan melanjutkan S-2 di George Washington University di Washington D.C. Tantenya yang memiliki berbagai bisnis di Indonesia ini belum menikah sampai sekarang. Tantenya, adalah orang yang memperhatikan kebersihan. Ada debu, dilap. Lantai ada sampah, dibuang.

Tante Rika duduk di kursi kayu yang hampir patah di depan televisinya. Sesekali dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Rama hanya tersenyum tipis.

''Sudah bersih belum?''tanya tantenya.

Rama mengangkat bahu. ''Sepertinya?''

Tantenya tertawa. ''Santai saja. Tidak usah terlalu formal.''tantenya berdiri dan memeluknya. ''Sudah lama tante tidak bertemu keponakan tersayang tante. Iya kan?''katanya.

Rama diam sebentar. ''Mungkin.''

Tantenya melepas pelukannya. ''Mungkin? 2 tahun kamu bilang itu mungkin?''

Rama duduk di depan tantenya. Rama kembali tersenyum tipis. 

Tantenya ikut tersenyum. ''Kamu dari dulu masih suka tersenyum ya.''

Rama tertawa. ''Senyum itu ibadah.''

''Tante nggak ditawarin minuman nih?''kata Tante Rika.

Rama berdiri. ''Tante juga nggak berubah tuh.''katanya. ''Tante mau minum apa?''

''Ada apa aja?''

''Teh, cappuccino, kopi, teh es.''kata Rama. ''Tapi sekarang tinggal air putih.''kata Rama lagi sambil menahan tawa.

Tantenya kembali geleng geleng. ''Air saja.''

Setelah air itu dihidangkan, Tante Rika mengajak Rama mengobrol.

''Gimana sekolahmu?''

''Baik baik saja.''

''Ada masalah sama teman?''

''Nggak.''

''Sama perempuan?''

''Apalagi.''

Tante Rika tersenyum. ''Kamu udah punya pacar?''

Rama tersedak. ''Hah? Pacar itu apa?''

''Serius nggak tahu?''

''Serius.''

''Bohong.''

''Iya Tan, serius aku nggak tahu istilah modern kayak gituan.''kata Rama dengan muka polos.

Tante Rika tertawa dalam hati melihat sifat keponakannya. Keponakannya yang dulu masih polos, sekarang tetap polos.

''Pacar itu adalah orang yang menemanimu disaat kamu kesepian, menghiburmu disaat kamu bosan, dan selalu ada di sampingmu.''jelas Tante Rika.

Rama mencerna kalimat tantenya. Sesaat ia berpikir dan berkata, ''Seperti istri ya?''

Kali ini Tante Rika yang diam. Darimana dia dapat istilah gitu?

Science, or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang