Bab 19 - Doni Sang Konsultan

44 0 0
                                    

Satu hal yang membuatku benci, saat tahu bahwa kamu sudah dimiliki oleh orang lain.

Satu hal yang kusuka, ketika kamu tetap memperhatikanku walau telah ada seseorang di hatimu.

Satu hal yang kupertanyakan, bisakah aku menggantikan orang tersebut?

Satu hal yang kuinginkan, aku ingin memilikimu, bukan hanya fisikmu, namun hatimu, seutuhnya.

Alia Amanda Alma.

----- ------- ------

Rama : Don

DoniGanteng : Hah?

Rama : Kau dimana?

DoniGanteng : Masih di galaksi bimasakti. Kakanda Rama ada masalah?

Rama : J I J I K A K U

DoniGanteng : Buruan ah, ada apa? Aku lagi kencan

Rama : Sama siapa?

DoniGanteng : Sama Camilla Cabello dan Anne Marie, di warung nasi uduk pinggir jalan

Rama : -_-

DoniGanteng : Ada apa sih?

Rama : Aku butuh bantuan...

DoniGanteng : Kenapa? Kera Sakti berhasil mendapatkan kitab suci?

Rama : Kau dimana?

DoniGanteng : Kafe Jalan A

Rama : OTW

----- ------- ------

Rama memesan taksi online. Dari rumahnya ke kafe tempat Doni hanya sebentar, 10 menit. Di perjalanan, Rama memutar lagu Lenka, The Show. Sambil mendengarkan lagu, tiba-tiba hujan turun. Rama teringat kejadian tempo hari.

Ini sudah 2 hari sejak Lia menyatakan perasaannya. Kebetulan sekolahnya sedang libur satu minggu, karena akan dipakai untuk ujian CPNS. Jadi selama seminggu, Rama menganggur di rumah. Seminggu pula ia tidak berkomunikasi dengan Lia.

Sejak hari itu, tak terbesit sedikitpun keberanian di hati Rama untuk chat dengan Lia. Yang ada di hatinya hanyalah malu, resah, dan bingung yang terus bertempur.

Ia sendiri tidak pernah menyangka, bagaimana mungkin Lia menyimpan rasa kepadanya? Bagaimana mungkin perempuan sempurna seperti Lia menaruh hati kepada laki-laki yang tak bisa diharapkan seperti dirinya? Kenapa tidak Shawn Mendes saja? Kenapa tidak Song Joong Ki saja? Kenapa harus dia?

''Dek, sudah sampai.''

Rama terbangun dari lamunannya. Ia malu sendiri. Rama menyodorkan uang kepada sopir dan keluar. Di kafe itu, Doni sedang duduk sendirian sambil main hp. Rama menghampiri Doni, duduk di kursi yang ada di meja Doni. Doni masih tidak sadar akan kehadiran Rama.

''Don.'' Rama bersuara.

''Ntar, lagi push rank, bentar lagi aku naik ke Grand Master!'' Doni menjawab dengan keras, membuat pengunjung kafe itu melirik ke meja mereka.

Rama melempar senyum kepada pengunjung, kemudian memelototi Doni. ''Woi, suaramu kebesaran!''

''YEAA!! AKHIRNYA! GRAND MASTER DUA!! WUHUUU!!'' Doni mengepalkan hape dan tangannya ke udara.

Rama semakin ingin melempar sahabatnya ini dengan gelas yang ada di depannya. ''Kau main Mobile Legends?''

Doni mengangguk. ''Iya dong! Yak rasakan ini!! RAMPAGE!!'' Doni masih bermain.

Science, or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang