Ini adalah hari pertama Shani kuliah di kampus yang baru, untung saja Shania juga kuliah di kampus yang sama jadi ia tak perlu khawatir akan canggung di lingkungan yang baru, walaupun jika tak ada Shania pun Shani pasti akan cuek saja karena ia memang pendiam dan tak peduli dengan keadaan sekitarnya.Bruuuk..
"Ups"
Shani memejamkan matanya saat buku-buku yang ia bawa berserakan di lantai, ia melihat sekilas pada lelaki yang kini tengah menatapnya penuh rasa bersalah.
"Maaf, gue ga sengaja" ucap lelaki itu lalu membantu Shani memunguti buku-bukunya.
Shani sama sekali tak memperdulikan lelaki itu, bahkan ia sama sekali tak berniat berbicara pada lelaki yang telah membuat mood nya hancur berantakan.
"Gue Arka" lelaki itu mengulurkan tangannya didepan Shani dan tersenyum sangat manis.
Tapi Shani justru terlihat biasa saja bahkan ia langsung berjalan melewati Arka tanpa membalas uluran tangan lelaki itu."Baru kenalan aja udah di tolak, hadeuh.. Untuk cantik"
***
"Gre, makan yuk. Laper nih"
Gracia yang sejak tadi fokus pada handphone nya menoleh sebentar lalu kembali tenggelam pada cerita yang sedang ia baca.
"nanti aja" jawab gracia
Merasa penasaran denga apa yang sedang di lihat Gracia, tanpa basa-basi temannya itu langsung saja merebut handphone Gracia.
"iiih Nadse apa-apan sih, balikin!!" Gracia berteriak tak suka dengan kelakuan temannya itu.
"Ya ampun, baca wattpad lagi. Sampai lupa makan segala" ucap Nadse yang langsung membuat gadis bergingsul itu cemberut.
"Bukan lupa makan, tapi belum laper, sini ah"
Gracia kembali tenggelam pada cerita yang sedang ia baca. Nadse hanya mampu geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman sebangkunya itu.
"Cerita apa sih Gre?" Nadse mendekati Gracia dan sesekali melirik pada layar handphone Gracia.
"Cerita humor"
Nadse mengnagguk-anggukan kepalanya.
"Pantas aja, lo sering ketawa-ketawa tiba-tiba, gue kira otak lo udah mulai bermasalah"
"Enak aja, ini itu cerita dari penulis yang gue suka Nads, karyanya udah banyak banget, yang baca juga banyak" Gracia terlihat antusias saat menceritakan sosok Indira si idolanya pada Nadse.
"Ceritanya yang dia tulis humor semua?" tanya Nadse, Gracia langsung menganggukan kepalanya.
"Kasihan"
Gracia mengerutkan keningnya, ia bingung dengan apa yang baru saja di katakan sahabatnya itu.
"Kok kasihan?"
"Sebagian orang yang terlihat ceria itu sebenarnya seseorang yang kesepian, mereka kebih cenderung menyukai jika mereka dilihat menjadi seorang yang ceria daripada diri asli mereka. Atau bisa aja kalau dibalik cerita lucu yang mereka buat disitu justru cara mereka mengungkapkan kesedihan mereka"
Gracia terdiam, pikirannya menerawang jauh pada setiap kalimat yang pernah ia baca di cerita-cerita karya Indira.
Gracia langsung mengetik sebuah pesan untuk idolanya itu.
Kakak
Iya?
Kalau kakak kesepian
Kakak boleh cerita padaku 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
FanfictionHidup bagaikan pesawat kertas, terbang dan pergi membawa impian *** Ini bukan GxG atau pun Danso, ini cuman cerita yang terinspirasi dari persahabatan Shani dan Gracia