Gracia berdiri mematung, pandangannya tak pernah lepas dari Shani yang kini tengah berbaring.
Sedangkan Shania terlihat gelisah menatap layar ponselnya."De titip Shani ya" ucap Shania
"Kakak mau kemana?"
"Aku ada acara di Kampus"
"Trus aku.."
"Kamu pulang sama Shani, pastiin dia pulang kerumahnya ya, kakak bener-bener telat nih"
Gracia hanya bisa mendengus pasrah dan membiarkan Shania pergi setelah mencubit pipinya.
"Betah banget deh pingsan gitu, bangun kek" gumam Gracia.
Tak lama kemudian Shani sadar dan mencoba bangun walaupun kepalanya masih terasa pusing, sedangkan Gracia yang masih menunduk sambil menggerak-gerakan kakinya masih tak menyadari kalau Shani sudah bangun.
Shani tersenyum melihat tingkah Gracia yang memang selalu terlihat layaknya anak kecil.
"Gre"
Gracia langsung menoleh dan menatap heran karena kini Shani tengah tersenyum lalu ia melihat kearah belakang karena tak yakin jika Shani sedang tersenyum kearahnya.
"Aku?" Tunjuk Gracia pada dirinya sendiri.
Shani mengangguk tanpa melunturkan senyumannya."Shania mana?" Tanya Shani
"Balik lagi ke kampus, katanya ada acara" jawab Gracia dengan nada acuh bahkan ia sengaja sibuk dengan ponselnya, entah kenapa melihat Shani saat ini membuat ia kembali ingat saat Shani menamparnya.
Shani pun sadar jika Gracia jadi acuh padanya dan hatinya terasa sakit dengan sikap Gracia yang seperti ini terlebih lagi kini ia tau siapa Gracia sebenernya.
"Mau pulang ga?" Tanya Gracia tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.
"Kamu ngomong sama siapa?"
"Cici lah"
"Emang aku ada didalam hp kamu ya?"
"Ish.."
Gracia terlihat kesal lalu menatap Shani dengan tatapan dingin.
"Ayo pulang"
Shani mengangguk dan mulai beranjak dari tempat tidur sedangkan Gracia langsung mambawa tas Shani dan keluar dari UKS lebih dulu.
"Gre!"
Gracia menoleh pada Randi yang kini tengah berjalan kearahnya.
"Temen kakak kamu gimana keadaanya?"
"Udah bangun tuh"
Shani baru saja keluar dan langsung disambut senyuman oleh Randi.
"Kakak ga apa-apa?" Tanya Randi.
Shani menganggukan kepalanya tanda ia baik-baik saja.
"Randi ko disini sih?" Ucap seorang siswi yang langsung menggandeng tangan Randi tanpa memperdulikan keberadaan Shani bahkan Gracia yang tengah menatap tajam kearahnya.
"Aku kan udah suruh nunggu di kantin Cik" ucap Randi.
Shani memperhatikan gerak-gerik Gracia yang terlihat tak nyaman.
"Gre ayo pulang" ucap Shani.
Gracia mengangguk tapi saat hendak melangkahRandi menarik tangannya.
"Kalian pulang sama siapa? Aku telepon kakak ku buat jemput kalian aja gimana?"
"Ga usah"
Randi mengerutkan keningnya saat mendapat jawaban kerus dari Gracia.
"Gpp, aku masih kuat nyetir ko" ucap Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
FanfictionHidup bagaikan pesawat kertas, terbang dan pergi membawa impian *** Ini bukan GxG atau pun Danso, ini cuman cerita yang terinspirasi dari persahabatan Shani dan Gracia