#11: It's Over?

205 39 19
                                    

Setelah satu minggu perintah untuk membunuh Yoongi di tugaskan pada Jinyoung, baru hari ini Jinyoung memutuskan dengan cara apa ia akan membunuh seseorang yang pernah menjadi rekan kerjanya dulu.

"Kau mau kemana?" Tanya Hwagi melihat Jinyoung yang terbalut jas beludru panjang selutut. Jinyoung hanya melirik Hwagi dan merapatkan jas tebalnya tanpa mengatakan apapun.

Hwagi yang sedang menikmati buah pisang di malam hari itu memicingkan salah satu matanya mencoba menebak kemana Jinyoung akan pergi dengan kostum yang terlihat sedikit aneh, terlebih sepatu boot hitam yang digunakan Jinyoung.

Jinyoung melanjutkan langkah kakinya tanpa menjawab rasa penasaran gadis yang kini menghela napas pendek.

"Kenapa aku harus tinggal bersama gadis berisik itu?" Gumam Jinyoung memperhatikan rumah Hwagi yang berdiri tegak di belakangnya. Kini Jinyoung tak dapat menjawab pertanyaannya sendiri. Bukan karena sulit, tapi ia harus menyimpan energi otaknya untuk melepas nyawa Yoongi yang sedang mendekam di penjara.

Mobil sedan Jinyoung melaju cepat di jalanan basah menuju penjara salah satu wilayah terpencil perbatasan kota Seoul. Kecepatan laju mobilnya semakin bertambah saat mengingat jam pergantian kerja penjaga rumah tahanan kurang dari sepuluh menit.

Malam ini Park Jinyoung akan menyamar sebagai petugas penjaga tahanan dengan kostum beserta identitas yang telah disiapkan bosnya sejak minggu lalu. Tak perlu menghabiskan waktu sepuluh menit, saat ini Jinyoung telah menepikan mobilnya di depan gedung kokoh yang terlihat suram.

Jinyoung langsung membuka jas tebalnya dan memakai topi khas petugas penjara yang terlihat cocok dengan wajah tampannya. Tak lupa ia memeriksa alat suntik berisi cairan mematikan di saku seragamnya. Sebelum beraksi Jinyoung melihat sekilas wajahnya dari spion kemudian turun dari mobil yang disambut penjaga pintu dengan tatapan penuh selidik.

Jinyoung pun menunjukkan kartu identitasnya dan dengan mudah penjaga pintu itu memperbolehkan masuk. Tak perlu banyak berpikir Jinyoung langsung menuju ruang cctv untuk memahami alur rekaman cctv di setiap ruang saat merekam obyek yang melintas. Setiap cctv yang bergerak otomatis itu berpindah fokus selama 0,5 menit. Itu artinya Jinyoung harus melewati ruang dengan cctv setiap 0,5 menit sekali dan berhenti bergerak selama arah kamera merekam setiap sudut ruang.

"Apa kau petugas malam ini?" Tanya seorang petugas khusus penjaga ruang cctv. Jinyoung mengangguk sembari menghitung berapa waktu yang ia punya untuk menuju kamar Yoongi.

"Hanya tiga menit?" Desis Jinyoung kesal, setelah otaknya menghitung seluruh jumlah cctv yang harus ia lewati.

"Mwo?" tanya petugas ruang cctv menatap Jinyoung. Lagi-lagi Jinyoung hanya diam dan menghitung dalam hati waktu yang tepat untuk membawanya dengan selamat masuk ke kamar Yoongi.

Setelah dikira waktu telah pas untuk memulai aksinya, Jinyoung pun berjalan keluar ruang cctv dan menuju kamar dimana Yoongi mendekam. Tak perlu di khawatirkan, Jinyoung dapat menggunakan waktu dengan perhitungan yang tepat tanpa terekam cctv. Kini Jinyoung telah berdiri di depan kamar Yoongi dengan kunci yang ia ambil dari petugas lain.

Kriek!

Terlihat Yoongi tertidur pulas di atas kasur lantai seorang diri. Kamar itu di peruntukan khusus untuk pembunuh kelas kakap seperti Yoongi dan mungkin juga-Jinyoung pada waktunya.

Jinyoung mengambil alat suntik dari sakunya, kemudian membuka tutup suntik dengan gigitannya dan langsung menyuntikan jarum itu di leher dingin Yoongi. Merasa ada yang salah dengan tubuhnya, Yoongi pun membuka matanya dan melihat Jinyoung berjongkok di belakangnya.

"Mianhae Hyung!" Ucap Jinyoung tidak sungguh-sungguh.

"Park Jinyoung!" sebut Yoongi terkejut.

You Are || JB°JY [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang