"Dia datang tuan," beritahu Jackson sedikit mengeraskan suaranya yang nyaris kalah dengan kerasnya dentuman musik di ruangan remang-remang itu.
Jaebum mengangkat kepalanya dan kedua penglihatannya langsung menangkap sesosok wanita cantik yang mengenakan setelan mewah berwarna biru elektrik. Seringainya muncul menghiasi raut wajahnya yang dingin.
"Aku tidak menyangka bahwa kita akan bertemu lagi di tempat seperti ini," ujar wanita itu seraya mendudukkan dirinya di sofa tanpa lengan di hadapan Jaebum.
Jaebum hanya tertawa kecil sambil menuangkan wine ke dalam gelas di depannya, lalu memberikannya pada wanita itu. "Memang apa yang salah dengan tempat ini, Sunmi ssi?"
Lee Sunmi tersenyum miring lalu meneguk winenya sampai tak sisa.
"Sepertinya kau sedang ada masalah?" Tebak Jaebum.
Sunmi mengangkat pundaknya dengan ekspresi datar. "Kau tahu sendiri menjadi simpanan seorang perdana menteri itu tidak mudah. Aku harus melakukan segalanya secara sembunyi-sembunyi. Melelahkan sekali."
"Karena itu kau datang padaku?"
Sunmi terdiam namun kedua mata cantiknya menatap Jaebum secara lurus dan dalam. Kemudian ia menyunggingkan senyum menggoda. "Bisakah aku mendapatkan sesuatu yang lain selain yang ada di dalam kotak itu?" Tanyanya sambil mencondongkan tubuhnya ke depan.
Suasana di meja itu mendadak terasa canggung. Mark dan Jackson saling menatap, berusaha menebak apa yang akan dilakukan Jaebum pada Sunmi. Mereka berharap jika Jaebum tidak akan melakukan sesuatu yang akan menyeretnya ke dalam pusaran skandal.
Tanpa berkata apa-apa, Jaebum berdiri lalu pindah ke sebelah Sunmi. Ia menatap wanita itu dengan intens seraya mengusap bibir bawah Sunmi dengan ibu jarinya. Perlakuan menggoda ini membuat Sunmi lantas menyandarkan kepalanya di pundak Jaebum.
"Aku teringat pertemuan pertama kita di tempat ini. Setahun yang lalu. Waktu itu kau tampak sangat hancur." Kenang Sunmi.
Jaebum mengelus rambut Sunmi seraya mencium aroma wangi dari helaiannya. "Terima kasih sudah mau menemaniku kala itu."
Sunmi melepaskan diri dari Jaebum. "Bisakah kita bersenang-senang malam ini? Seperti saat itu?"
Jaebum tidak langsung menjawab. Tatapannya yang tajam menelisik raut muka Sunmi yang penuh harap. "Maafkan aku, tapi aku tidak bisa melakukannya lagi. Gadisku sudah kembali."
Terkejut dan kecewa, itulah yang tergambar di wajah Sunmi begitu mendengar penolakan Jaebum. Tidak ada seorang pria yang mampu menolaknya, bahkan ia berhasil menaklukan hati perdana menteri yang terkenal keras itu. Sunmi sudah tahu sejak awal jika Jaebum memang tipe pria yang setia pada pasangannya meski hatinya bengis sekalipun.
"Tidak apa. Aku bisa memakluminya. Kita bisa melakukannya lagi lain waktu," Sunmi mendekatkan wajahnya ke telinga Jaebum. "Saat kau sedang kesepian, mungkin?"
Jaebum tertawa kecil. Ia lalu mengambil sebuah kotak berlapis beludru hijau tua yang menyerupai kotak perhiasan. Jaebum membukanya dan sebuah kalung berliontin berlian yang cukup besar terlihat di dalamnya. "Sesuai permintaanmu. Dari Austria, pasti akan membuat perdana menteri itu tergila-gila padamu."
Mata Sunmi berbinar-binar puas, ia mengambil kalung itu dan memandangnya dengan kagum. "Terima kasih Jaebum."
"Aku harap kau bisa menepati janjimu."
Sunmi mengangguk. "Pasti. Kekuasaan suamiku akan membuatmu aman."
***
"Apa maksud dari pembicaraanmu barusan? Siapa yang membunuh siapa?" Tuntut Hwagi pada Jinyoung yang masih membeku di tempatnya berdiri.
Keringat Jinyoung bercucuran di dahinya. Ia benar-benar berada dalam bahaya. Hwagi tidak boleh mengetahui identitas aslinya. "Aku sedang membicarakan cerita dalam novel. Ya, novel karya Agatha Christie, tentang pembunuhan. Kau tahu kan?" Dusta Jinyoung berusaha keras menutupi kegugupannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are || JB°JY [COMPLETED]
Hayran KurguMain Cast: *Park Jinyoung GOT7 *Im Jaebum GOT7 *Park Hwagi (OC) *Choi Ah Ra (OC) Others Cast: Member GOT7 Semuanya berawal dari kejadian di suatu malam, saat secara tak sengaja Jinyoung menyaksikan adegan pembunuhan di sebuah gang gelap. Mendadak...