Tim divisi Bambam dan Yugyeom semakin sibuk, apalagi semenjak Hwagi terbaring dirumah sakit. Meskipun tanpa ketua tim, mereka harus tetap menyelesaikan segala kasus yang terus berdatangan. Tak perlu diragukan, kedua anak buah Hwagi itu sangat dapat diandalkan.
"Kemarin aku ke rumah sakit, dan Hwagi sudah mulai membaik meski dia harus istirahat total." Terang Bambam pada Yugyeom tanpa diminta. Yugyeom tidak menanggapi, ia tetap fokus pada layar komputer dengan pandangan kosong. Sejujurnya Yugyeom ingin menemani Hwagi, apalagi semenjak insiden kemarin saat Hwagi hampir kehilangan nyawa, demi Jinyoung.
"Kenapa kau diam saja?" tanya Bambam melirik Yugyeom yang duduk dikursi kerjanya. Ia melihat Yugyeom menghela nafas dengan kasar. "Syukurlah." Hanya satu kata yang terucap dari bibir Yugyeom. Lelaki jakung itu pun kemudian berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu ruangan.
"Kau mau kemana?"
Belum sempat Yugyeom menjawab, beberapa orang dari kantor pusat kepolisian berdiri di depan ruangan. Bukan anggota kepolisian yang menggunakan seragam polisi melainkan mereka dengan jas rapi terlihat sangat berkelas dan memiliki kekuasaan penuh dalam bidangnya.
Yugyeom dan Bambam pun segera membungkuk memberi hormat setelah ketua Jenderal polisi dari kantor pusat Korea Selatan menginjakkan kaki di ruangan sempit mereka. "Maaf mengganggu." Tutur seorang yang berdiri dibarisan paling depan.
"Ah tidak masalah Jenderal Jung." Balas Bambam dengan sopan. "Silahkan masuk." Lanjut Bambam kemudian.
Seorang paruh baya dengan pangkat jenderal itu mengamati seluruh isi ruangan sempit di depannya yang didominasi dengan tumpukan map dan kertas disegala sisi ruang. Yugyeom pun menyeret satu kursi besi yang dimiliki ruangan mereka. Memang tidak sepantasnya seorang Jenderal duduk dikursi murahan seperti itu, tapi bagaimana lagi, memang hanya itu yang mereka miliki.
Jenderal Jung melangkah masuk ke dalam ruangan diikuti keempat orang berjas dengan pangkat berbeda. "Sepertinya divisi kalian sibuk sekali." Ujar jenderal Jung masih tetap berdiri.
"Iya seperti biasanya Jenderal Jung." Jawab Bambam berjalan mendekati Yugyeom. "Ada perlu apa anda kemari? Ti..dak biasanya." Sambung Bambam diakhiri pernyataan yang terdengar menyindir.
"Hahaha, Kebetulan kami sedang terjun ke lapangan sekedar untuk mengecek para petugas yang bekerja keras menumpas kejahatan khususnya kalian para reserse negara kami." Jelas jenderal Jung terlihat berbasa-basi. "Oh ya, kudengar ketua tim kalian sedang mengalami cidera!" lanjutnya kini membuat Bambam menyipitkan matanya penuh selidik. Arah pembicaraan yang akan mengarah ke hal tidak wajar telah Bambam rasakan.
"Detektif Park memang sedang berada dirumah sakit, tapi maaf, mungkin lebih dari cedera fisik biasa, karena nyawanya hampir hilang akibat menyelamatkan salah satu warga dari komplotan mafia yang sedang kami incar berbulan-bulan." Jelas Yugyeom dengan serius, Bambam melirik rekannya yang kini menahan emosi. Sebagian para petinggi aparat kepolisian tidak terlalu peduli dengan keselamatan anggota lainnya. Mereka tidak mengambil pusing dengan adanya anggota kepolisian yang tewas saat menjalani tugas.
Jenderal Jung kembali terkekeh mendengar detektif muda di depannya seperti sedang menamparnya lewat tatapan sinis. "Lelah pasti menjadi kalian!" Tanggap jenderal Jung. "Baiklah, karena kalian telah memburu komplotan itu selama berbulan-bulan dan hasilnya tetap nihil. Saya memberikan kalian kebebasan yang saya yakini akan mengurangi beban kalian sebagai detektif." Jelas jenderal Jung penuh teka-teki.
"Maksud Anda?" tanya Yugyeom.
Jenderal Jung semakin mendekatkan diri pada kedua detektif muda di depannya. "Hapus kasus itu dari pencarian kalian." Rangkaian kalimat yang terdengar egoistik membuat kedua detektif itu meremas tangannya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are || JB°JY [COMPLETED]
FanfictionMain Cast: *Park Jinyoung GOT7 *Im Jaebum GOT7 *Park Hwagi (OC) *Choi Ah Ra (OC) Others Cast: Member GOT7 Semuanya berawal dari kejadian di suatu malam, saat secara tak sengaja Jinyoung menyaksikan adegan pembunuhan di sebuah gang gelap. Mendadak...