"Dari pada jadi pawang bintang yang nggak jelas adanya, mending kamu cari kerja lagi sana!" jawab mama yang tak kalah semangat sekaligus menyindir.
Haduh....
Lagi-lagi aku dihujani perintah itu, perintah untuk cari kerja. Sebenarnya aku sudah pernah bekerja setelah sebulan aku lulus, tapi sudah menjadi nasib. Aku tak bekerja lagi.Kalian tahu apa alasannya? Sungguh memalukan sebenarnya.
Jika mengingat kejadian kala itu.
***
Flashback On
Kala itu, ketika aku melamar dan berhasil diterima di sebuah perusahaan benefit dan cukup memiliki nama di kota Bandung ini.Aku melakukan hal yang fatal, apa itu?? Tentu saja bukan salahku dalam mencatat transaksi keuangan ke buku laporan, tapi di hari pertama ku bekerja....
Aku sudah telat alias kesiangan.
Aku berlari cepat keluar dari pintu rumahku sambil membawa diri dan tas yang ala kadarnya.
Aku langsung melajukan mobil merahku, menembus kemacetan kota Bandung yang tak kalah dengan macetnya Jakarta. Aku sudah telat, dan kalian tahu aku sudah telat 30 menit sama dengan setengah jam.
Ohhh tidak. Aku kesal sekaligus takut dimarahi atasan dan kesal karena apa?? Kalau saja tadi bangun tidur adikku Fian tidak menjahiliku dengan mematikan alarm jam beker yang sudah kusiapkan sejak malam tadi.
Memang nakal sekali dia, seakan senang jika membuat aku menderita dengan tingkah laku seperti tupai yang meloncat-loncat. Untung aku tupai yang masih cantik meski buru-buru seperti tadi.
Ehhh....
Kenapa juga aku menganggap aku tupai yang cantik, ihhh tidak.Setelah sampai, aku langsung berlari dan memasuki kantor di bagian keuangan.
Sialnya aku, saking buru-buru hingga menabrak seorang laki-laki bertubuh besar.
Tak lain dan tak tuntuangggg...
Ehh salah, tak bukan adalah atasanku.Aku langsung diarak ke....
TBC...
Kira-kira Fia diarak kemana ya?
Next, yuk....^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Twinkle of Love (H i a t u s)
Romance[Penulisan cerita ini ditunda dulu] "Kehidupanku seperti diberikan sinar dalam kegelapan malam, bagai Sang Bintang yang tak malu menimbulkan kelap-kelip di setiap malamnya." - Fiani Adira Fraka - "Kehidupanku lebih berarti semenjak aku mengenalmu. K...