Di part ini, kenal lebih dalam yuk! Sama Fian, adik Fia yang nge-gemesin banget dia itu malu-malu tapi cakep gitu lah... wkwk :D
---
Jika tidak! Entah apa yang terjadi."Fian, kenapa? Kamu nangis?" baju kemeja yang kupakai terasa basah. Pasti benar, dia menangis.
Fian langsung melepaskan pelukan eratnya dan menghapus air mata yang ada di pipinya. Tepatnya bukan pipi saja, tapi wajahnya juga.
Haduh dia jadi berantakan lagi kan, padahal udah cakep banget tadi. Jujur, ini pertama kalinya Fian nangis sambil memelukku.
"Sekali lagi Fian minta maaf, Kak. Fian berdoa dan akan selalu mendukung, Kak Fia," ucapnya sambil melukiskan senyum menahan tangis.
Setelah berkata hal itu, Fian langsung turun dari mobil dan melambaikan tangannya ke arahku yang masih diam melihatku. Kenapa atas perlakuannya tadi, adikku itu terlihat sangat manis.
Aku pun membalasnya dengan melambaikan tangan sambil tersenyum haru kearahnya.
Fian sudah masuk ke gerbang bercat emas itu. Di mana ia mencari ilmu.
Aku yang sedari tadi masih senyum sendiri. Sontak terlonjak kaget saat bunyi klakson mobil dibelakangku, berbunyi cukup keras.
Hampir saja jantungku lepas dari tempatnya.
Dasar!
Aku langsung menghidupkan lagi mesin mobilku, dan melaju secepat mungkin. Untuk menghindari kemarahan dari pengemudi mobil tadi.
Saat menyetir, aku terus memikirkan Mama dan Fian. Apalagi, perkataan Fian tadi. Aku merasa seluruh napasku telah kembali lagi.
"Mama dan Fian jangan khawatir, Fia akan berjuang seperti Ninja Warrior!" kataku penuh tekad.
TBC >>
Vote & Comment, ya...
Terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Twinkle of Love (H i a t u s)
Romance[Penulisan cerita ini ditunda dulu] "Kehidupanku seperti diberikan sinar dalam kegelapan malam, bagai Sang Bintang yang tak malu menimbulkan kelap-kelip di setiap malamnya." - Fiani Adira Fraka - "Kehidupanku lebih berarti semenjak aku mengenalmu. K...