Twinkle of Love - Part 7 lanjutan

57 47 14
                                    

Sampailah kita di depan RM Padang Tiga Putri yang tak jauh dari kantor.

Dan ternyata tempat duduk di sana penuh, aku tak yakin ada kursi yang tersisa untuk kita berdua.

"Masih ada yang kosong kok mas, mba sebelah sana," ucap salah satu pegawai tersebut.

Aku dan Levin langsung saja duduk di tempat yang dimaksud.

Tapi jangan salah ini sih benar ada yang kosong hanya sisa dua kursi. Lalu, ada juga yang satu meja dengan kami dua orang bapak-bapak.

Tak aneh memang, ini kan jam makan siang. Aku dan Levin langsung memesan nasi padang dengan menu yang spesial, sudah kuduga Levin juga pasti sama laparnya denganku.

Tak lama makanan datang, dan langsung saja kami menyantapnya.

"Wahh... suami istri ya, kompak banget!" ucap salah satu bapak dihapan kami.

Aku hampir menyemburkan nasi yang ada di mulutku ke atas kepala plontos bapak itu. Levin juga hampir tersedak. Kedua bapak itu malah tertawa, seakan ada hal lucu dihadapan mereka.

"Maaf Pak, kami bukan pasutri kok kami hanya karyawan di perusahaan dua gedung itu," jelas Levin sambil agak menahan tawa garingnya dan menunjuk ke arah kantor kami, yang memang dari dalam sini penampakan gedungnya masih terlihat jelas.

Pandangan kedua bapak itu mengikuti tunjuk tangan Levin sambil ber 'Ohhh' ria.

Kami pun selesai makan, lalu berpamitan duluan pada kedua bapak itu yang masih betah di dalam.

Sepanjang jalan kami tertawa bersama atas perkataan bapak tadi. Konyol memang masa aku dan Levin saja baru saling kenal beberapa jam yang lalu, sudah dikira pasutri.

Kami kembali lagi ke kantor dan menyelesaikan pekerjaan hingga pukul 5 sore.

Aku lihat karyawan satu persatu sudah meninggalkan ruangan ini.

"Levin apa kamu pulang sekarang?" tanyaku.

"Boleh. Tugas ini bisa kita lanjutkan lagi besok," jawabnya.

Kita pun bergegas keluar ruangan.

Tiba di lobi aku bilang pada Levin, bahwa aku sudah janji pulang bersama Milka.

"Levin duluan saja!" pintaku.

"Ya sudah aku duluan, Fia hati-hati di jalan yah." katanya, lalu berlalu dari hadapanku.

Aku masih memandangi kepergiannya,

Tak lama dia menghilang bersama datangnya Bus Kota.
Lho....
Kemana Levin? Tadi kan dia--apa dia tadi naik Bus Kota? Pikirku menggantung karena datangnya Milka.

"Woy... Fia!" teriak seorang wanita yang sedang kutunggu.

"Ih! Milka, dua kali ngagetin ya hari ini," rutukku padanya.

Tanpa sepatah katapun Milka langsung menarik tanganku ke parkiran. Kami pulang bersama dengan mobil kami masing-masing, yang melaju beriringan di tengah macetnya jalanan.

TBC >>>

Vote & Comment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote & Comment ya... Jangan lupa!

Terima kasih ^^

Twinkle of Love (H i a t u s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang