Twinkle of Love - Part 12

18 14 6
                                    

Levin Pov

Aku merupakan anak semata wayang dari keluarga Wiyoko. Sejak kecil, aku hanya mengenal sosok wanita yang sangat berarti dalam hidupku. Ya, dia adalah Gita nama Ibuku. Yang kini telah menginjak usia di angka 40 tahun.

Mengapa aku hanya menganggap Ibu saja?
Dikarenakan ada sebuah peristiwa di masa laluku, yang hingga saat ini masih sangat kuingat. Peristiwa yang membuatku membencinya. Dia adalah Ayahku sendiri.

Tak pantas memang, membenci seorang Ayah kandung. Tetapi, tak ada yang lebih menyakitkan dari perbuatannya kala itu, kepadaku dan juga Ibuku.

"Maafkan aku Gita, aku tak bisa bersama kau dan Levin, anak kita satu-satunya."

"Tapi kenapa Frans?! Apa kau tega meninggalkan aku dan juga Levin?!"

"Sekali lagi aku minta maaf, aku harus memenuhi janjiku pada seseorang, yang telah banyak berjasa dikehidapanku ini."

"Aku harap kau tak membenci diiriku. Dan ... semoga kelak saat Levin besar nanti, kau tidak mengajarkan kebencian kepadanya." sambung Frans.

"Cukup! Jangan bawa-bawa Levin! Dan jangan lagi kau mengucapkan nama anakku Levin! Sekarang sebaiknya kau pergi, aku sudah benar-benar muak mendengar perkataan maaf darimu!" ucap Gita dengan nada yang menandakan kekecewaan.

Semua ucapan tersebut masih sangat jelas terngiang dipikiranku, hingga saat ini. Tangisan, wajah kekecewaan, sampai teriakan frustasi dari ibu. Masih sangat kuingat. Jelas.
Rasanya hatiku seperti berkeping-kepin jika mengingat itu semua.

Namun, setelah sekian lama aku menyimpan memori tersebut. Kini, memori itu seakan meminta tuk' kembali diingat.

FransCompany, tak banyak yang tahu bahwa perusahaan tersebut sebenarnya bukan hanya milik Pamanku saja, Paman Jean. Melainkan milik Ayahku juga. Frans Wiyoko.

Banyak hal yang membuatku sudi tuk' bersedia bekerja di perusahaan itu. Jikalau aku memilih, aku tak ingin bekerja apalagi meneruskan jalannya perusahaan besar satu-satunya yang ditinggalkan olehnya untukku dan Ibu.

Namun, sebuah permintaan yang lagi-lagi tak bisa kutolak. Hadir.
Paman dan juga Ibu memintaku untuk menjadi penerus mutlak FransCompany.

Hal itulah yang membuatku kini, tengah bimbang. Dan semua memori itu ... aku ceritakan pada wanita yang belum lama ku kenal.
Ya, dia adalah Fiani Adira Fraka.

***

Saya kembali!
Alhamdulillah bisa update lagi, setelah cukup lama. Ehehh, maafkan ya :D

Jika suka....
Please Give Me Vote and Comment ^^

Terima kasih.

Next Chapter >>>

Twinkle of Love (H i a t u s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang