Kencan Sasuke-nii
Citt...citt...citt...
suara burung kini terdengar sangat sangat merdu ditelinga setiap orang yang mendengarnya.kini terlihat seorang bocah kecil masih bergelut dengan selimut tebal miliknya. Bocah kecil tersebut ialah Namikaze bungsu a.k.a Naruto.
tok...tok...tok...
"Naru kamu sudah bangun sayang?" teriak seseorang dari balik pintu."engg..." mendengar teriakan lembut dari balik pintu kamarnya. Naruto hanya mengerang dan kembali melanjutkan tidurnya setelah beberapa detik mendengar teriakan tersebut.
"Kalau tidak bangun katakan selamat tinggal pada Ramen kesayanganmu Naru" teriak Mikoto
Brukk...
"aku sudah bangun kaachan" teriak Naruto dari dalam kamarnya.Mikoto yang mendengar suara gaduh dari dalam kamar Naruto hanya geleng-geleng.
Skip>>
"Ohayo..." teriak Naruto"Ohayo mo Naru"
"okaachan... touchan Ku-nii dan Tachi-nii kemana?" tanya Naruto ketika sampai di meja makan dan hanya terlihat kakak ketiga dan ibunya saja.
"mereka sudah berangkat Naru" jawab Sasuke tanpa melihat Naruto.
"ehh...cepat sekali"
"mereka sedang ada rapat penting jadi berangkat sangat pagi. Memangnya ada apa Naru?" tanya Mikoto.
"iie kaachan"
"baiklah kalau begitu ayo sini sarapan bersama kaachan sudah membuatkan makanan kesukaanmu"
mendengar ucapan ibunya tentang membuatkannya makanan kesukaan membuat ia lupa dengan apa yang ditanyakan pada sang ibu.
Dengan segera Naruto mendekati meja makan dan duduk dengan manis dikursi meja makan tersebut.
Suasana pada saat sarapan pun kini terlihat begitu hikmat. Tak ada sebuah percakapan disela-sela sarapan seperti biasanya. Hanya suara dentingan sumpit yang membentur piring masing-masing. Sampai sarapan mereka selesai suasana masih sepi dan itu bukanlah hal yang biasa terjadi pada keluarga ini.
Dihari minggu biasanya mereka akan terlihat begitu harmonis dengan adanya keluarga yang lengkap. Hari yang biasa mereka gunakan bersantai bersama kini sudah sirna diakibatkan sang kepala rumah dan 2 anak tertua di keluarga tersebut kini malah mendapat panggilan kantor untuk rapat mendadak.
"kaachan akan pergi ke supermarket dulu ya.kaachan harus membeli beberapa bahan makanan, Apa Naru mau ikut?" tanya Mikoto pada putra bungsunya.
"hmm...iie Naru mau sama Suke-niichan saja dirumah" jawab Naruto yang kini tengah asik dengan sebuah mobil mainan miliknya yang entah sejak kapan ada di gengaman putra bungsunya tersebut.
"kaachan akan lama, jadi yakin tak mau ikut dengan kaachan?" tanya Mikoto kembali
"hn...aku akan pergi sebentar lagi" ucap Sasuke.
"kemana?" tanya Naruto
"bukan waktunya kau untuk tau Naruto" jawab Sasuke asal
"ehh...memangnya kenapa?" tanya Naruto dengan raut wajah kebingungannya
"sudah aku katakan tadi buka. waktunya kau tau"
"Naru boleh ikut?" tanya Naruto dengan sorot mata memelasnya.
Sasuke yang melihat sorot mata Naruto hanya bisa memasang wajah datarnya akan tetapi lain dihatinya.
"ajaklah Naru Sasuke dan jangan pulang terlalu sore ya" Ucap Mikoto dengan senyum sadis nya seolah-olah mengatakan 'ajak-adikmu-atau-ucapkan-selamat-tinggal-pada-tomat-kesayanganmu'. Begitulah kira-kira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You My Family [The End]
FanfictionHidup memang tak pernah selalu berjalan mulus terkadang ada sedikit lekukan yang membuat sebuah bencana. Oleh karenanya syukurilah takdir yang telah dituliskan oleh yang maha kuasa.