Jiichan dan baachan
Taman kanak-kanak memang adalah salah satu bagian paling dasar seseorang dalam menempuh pendidikannya. Awal dimana mereka mulai belajar hal-hal mendasar seperti membaca menulis dan berhitung. Pada masa-masa ini seorang anak akan banyak bertanya tentang berbagai hal dan mereka pun mulai belajar untuk mandiri dimana mereka tidak terlalu bergantung kepada orang tua mereka.
Seperti Anak-anak di TK konoha ini. Kini anak-anak tengah asik mengambar sebuah sesuatu hal yang berkaitan dengan lingkungan di sebuah halaman sekolah tersebut. Begitu juga dengan empat sekawan geng pengeran cilik Naruto, Kiba, Chouji dan Shikamaru. Mengapa disebut pangeran cilik? Dikarenakan diusianya yang masih anak-anak ini mereka sudah bisa menarik perhatian setiap wanita yang melihat bagaimana tingkah dan sifat mereka. Walaupun mereka sendiri tak terlalu peka terkecuali si Nara junor yang mungkin karena gen seorang Nara yang kuat sehingga dirinya lebih bisa menangkap setiap situasi yang ada. Meskipun seperti itu dirinya tetap acuh tak acuh berbeda dengan ketiga temannya terutama si cilik penyuka anjing a.k.a Kiba
"Ne kau mengambar apa Naru?" Tanya Kiba sembari mencundungkan setengah badannya demi melihat gambar yang tengah rekannya buat
"Pantai Naru sedang membuat pantai" sahut Naruto sembari mengesek-gesekan krayon berwarna biru muda pada buku gambar yang dipegangnya.
"Heeee kenapa kau mengambar pantai?" Tanya Chouji dengan antusias sekaligus penasaran
"Hm... itu karena Naru ingin pergi kesana" mereka pun hanya mengangguk mengerti.
Yah siapapun sangat tau bahwa bocah kuning berkumis kucingnya ini adalah anak rumahan sekali. Bukan tanpa alasan Naruto jarang bermain keluar itu dikarenakan banyaknya saingan sang ayah yang membuatnya harus berada dalam ruang lingkup aman. Bila lengah sedikit saja maka bocah kesayangan sang raja bisnis akan menghilang begitu saja bak ditelan bumi dan kemudian ditemukan dalam keadaan penuh luka atau paling parah tentu saja pulang dengan hanya raga tak bernyawanya. Jika semua itu terjadi maka habislah sudah mungkin bisa saja sang raja bisnis berubah haluan menjadi raja dunia bawah yang penuh dengan kejahatan tingkat tinggi.
Skip
Bel tanda istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu dan kini ke empat sekawan tersebut tengah asik dengan bento mereka masing-masing terutama si gembul Chouji yang memang pada dasarnya suka makan entah itu cemilan atau apapun yang bisa dimakan.
Ketika tengah asik makan bersama tiba-tiba seorang gadis kecil berambut pirang pucat menghampiri Naruto dengan sebungkus coklat kacang di tangan kirinya.
"Ano Naruto-kun ini untukmu" ucap gadis kecil itu sembari mengulurkan coklat tersebut kepada Naruto
"Eh Arigato Shion-chan" Naruto pun dengan senang hati menerima coklat itu dan tak lama setelah Naruto menerima coklat tersebut hadis yang dipanggil Shion itu pun kemudian pergi meninggalkan mereka.
"Merepotkan saja" desah malas Shikamaru
"Hmm kenapa mereporkan Shika?" Naruto dan Kiba pun melirik kearah Shikamaru dengan tak kalah malas sementara Chouji tetap asik dengan makanannya.
15 menit waktu istirahat yang mereka gunakan kini telah habis itu artinya pelajaran selanjutnya akan segera dimulai.
Skip
Tett...tet...tettttt....
Bel tanda pelajaran telah berbunyi dan itu artinya sekarang waktunya untuk segera pulang. Murid-murid Tk konoha pun berhamburan keluar dan menemui orang tuanya yang menungu mereka dari luar ruangan kelas. Berbeda dengan rekan-rekannya yang kini tengah tersenyum dan tertawa riang bersama orang tuanya maka ke empat anak kecil ini malah asik dengan candaan mereka. Siapa lagi bila bukan geng F4 anak pembawa kerusuhan kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You My Family [The End]
FanfictionHidup memang tak pernah selalu berjalan mulus terkadang ada sedikit lekukan yang membuat sebuah bencana. Oleh karenanya syukurilah takdir yang telah dituliskan oleh yang maha kuasa.