Ch 15

3.7K 298 11
                                    

Kekantor touchan

"kaachan kapan kita akan kekantor touchan?" tanya Naruto dengan antusias

Mikoto yang melihat tingkah antusias Naruto hanya terkikik geli.

"nanti saat jam makan siang sudah tiba" jawab Mikoto sembari tersenyum lembut.

Hari ini ibu dan anak ini akan pergi kekantor sang ayah untuk mengantarkan makan siangnya yang tertinggal dirumah. Oleh sebab itu Naruto sangat antusias ketika mendengar akan pergi kekantor ayahnya bersama sang ibu. Jarang-Jarangkan Naruto bisa pergi kekantor ayahnya dan melihat apa saja yang ayahnya lakukan selama dikantor.

"kaachan apa masih lama?" tanya Naruto yang mulai sudah tidak sabaran.

"masih lama sayang lebih baik Naru main sama Shiro saja dulu nanti kalau sudah jam makan siang kita berangkat. oke" Dengan senyuman lembutnya Mikoto menjelaskan kepada putra bungsunya tak kalah lembut dari senyumannya.

"hihii...siap komandan" Dengan gaya militernya Naruto menghormat patuh dan setelah itu pun Naruto pergi entah kemana.

#dunia kegelapan

"bagaimana hasil penjualan senjata kita kali ini?" tanya seseorang dengan wajah yang penuh tindik

"penjualan senjata kita masih stabil tuan akan tetapi yang kami takutkan adalah keuangan kita saat ini menurun tuan" jelas seseorang dengan wajah setengah putih setengah hitam.

"jadi maksudmu kita harus mencari cara agar keuangan kita bisa meningkat begitu?"

"betul tuan"

"lalu apa saranmu tentang hal ini zetsu?"

"Saya mendapat kabar bahwa perusahaan Milik Yamanaka-san sedang dalam masa kebangkrutan. Bagaimana bila kita bekerja sama dengan mereka pain-sama apa anda keberatan?" usul Zetsu.

"apa keuntungan yang kita dapat Zetsu?" tanya Pain dengan santai nya

"keuntungannya cukup besar tuan bila perusahaan Yamanaka dengan kelompok kita bergabung kemungkinan besar penjualan sejata dan teknologi kita bisa meningkat pesat dan pihak pemerintah pun tidak akan terlalu curiga. Bagaimana pain-sama?"

Mendengar usulan Zetsu yang begitu mengiurkan seringaian Pain pun tak terelakan.

"Rencana yang menarik. Lakukanlah buat mereka mau menerimanya apapun caranya"

"ha'i"

#kediaman Namikaze

"Shiro...Shiro...kau dimana?" Teriak Naruto dengan kencang.

lirik kanan lirik kiri Naruto tak menemukan Anjing besar miliknya.

"Shiro kemana ya?" tanya Naruto entah pada siapa.

celingak celinguk mencari Shiro -anjing peliharaan Naruto - entah menghilang kemana, Naruto pun pergi dari halaman belakang menuju ruang tengah untuk bertemu dengan ibunya.

ketika Naruto sampai di ruang tengah Naruto melihat dang ibu tengah membaca sebuah majalah kecantikan terbaru.

"Kaachan..." Rajuk Naruto dengan raut wajah melepasnya.

"eh...kenapa pangeran kaasan?" tanya Mikoto dengan raut wajah khawatir.

"Shiro gak ada" jawab Naruto.

"hm...ya sudah sini duduk dengan kaasan" bujuk Mikoto lembut.

Dengan patuh Naruto duduk disamping sang ibu. Raut wajah kesalnya masih terpasang apik diwajahnya.

"hei jangan kesal begitu Naru. Ne...apa Naru mau ikut ke dapur kita akan membuat puding kesukaan Naru mau?" Dengan sedikit bujuk rayu akhirnya Naruto pun kembali ceria dan melupakan kekesalannya.

Skip time

waktu sudah hampir menunjukan makan siang Naruto dan Mikoto pun pergi menuju Kantor Namikaze corp untuk mengantarkan makan siang milik sang ayah.

"ne kaachan apa touchan akan suka?" tanya Naruto dengan antusias

"tentu saja pasti tousan-mu akan suka karna yang mengantarkannya juga Naru yang Imut" jelas Mikoto sembari mencubit hidung kecil putranya.

"hihihiii...jangan pengang hidung Naru" ucap Naruto dengan kikikan gelinya.

"Mikoto-sama kita sudah sampai" ucap Iruka

"ahh...terima kasih Iruka-san"

Tak terasa mereka sudah sampai digedung/kantor Namikaze tempat Minato bekerja. Dilanglahkannya kaki Mereka berdua menuju ruang presdir yang terletak dilantai teratas yaitu lantai 20.

Ketika mereka sudah sampai di depan pintu ruangan milik presdir Namikaze Minato Mereka berdua melihat bahwa Minato tengah sibuk dengan berkas-berkas perusahaan.

Tok...tok...tok...
pintu yang awalnya memang sudah terbuka kembali diketuk oleh Mikoto tanda bahwa ia dan putra bungsunya meminta izin masuk.

"aku sedang sibuk" tegas Minato tanpa menoleh siapa yang datang.

"ayahmu sedang sibuk Naru sepertinya kita pulang saja" canda Mikoto.

Minato yang mendengar suara yang dikenalnya pun langsung mengecek apa benar yang ia pikirkan.

"Touchan sedang sibuk ya kaachan?" tanya Naruto dengan raut wajah sedih. Sontak saja membuat Minato gelapakan ketika melihat putra kecilnya hampir menangis. Para pegawai yang memang tak sengaja melewati ruang atasan merek pun melihat raut wajah putra atasan mereka akan menangis merasa iba dan gemas. Kalau bocah lucu itu bukan putra bungsu atasannya mungkin kini Naruto tengah di kerubun bak gula yang dikepung semut.

"ohh...gomen touchan kira siapa. Ternyata jagoan touchan datang ya"

"anata kau membuatnya merajuk" seru Mikoto geli

"ayolah kemari jangan merajuk seperti itu. oke touchan akan mentraktir ramen spesial di ichiraku setelah pekerjaan touchan selesai. hmm bagaimana apa jagoan touchan setuju"

Mendengar tawaran yang sangat menggiurkan tersebut dengan senang hati Naruto menghentikan acara merajuknya dan lebih memilih menuruti keinginan Ayahnya.

Mikoto yang melihat tingkah putranya yang cukup mengelikan tersebut hanya bisa tertawa kecil dibuatnya.

"ada hal apa yang membuat kalian kemari. hmm jarang sekali kalian kemari?" tanya Minato dengan nada yang sedikit menggoda.

"makan siang touchan ketinggalan dirumah jadi Naru sama kaachan datang anterin makan siang touchan" jelas Naruto dengan nada menggemaskan.

"wahh...begitu rupanya hahaa...aku sampai lupa makan siangku ya." Suasana didalam ruangan perdir pun kini terasa lebih hangat dibandingkan dengan sebelumnya dan itu cukup membuat kariyawan yang tak sengaja mendengar canda tawa diruangan tersebut hanya tersenyum senang.

Seusai makan siang Mikoto pamit pulang kekediaman Namikaze sementara si bungsu masih anteng duduk disofa menunggu pekerjaan ayahnya selesau dan menagih janjinya.

kurang lebih 2 jam Naruto menunggu akhirnya terbayarkan juga dengan selesainya pekerjaan sang ayah dan itu berarti Ramen spesial pun dengan senang hati masuk kedalam perut kecilnya.

"jagoan touchan sudah tak sabar ya?" dengan nada jahil mrnggendong putra kecilnya dan membawanya pergi ke Ichiraku untuk memanjakan lidah putranya.
*
*
*
*
*
*
*
tbc

selesai juga ya huhhh...
~no edit

jangan lupa vote dan comment ya...

Thank You My Family [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang