Penyelamatan Naruto
Sudah lebih dari 20 menit ruangan yang biasanya hanya diisi oleh gelak tawa seorang anak matahari keluarga Namikaze kini berubah menjadi rumah diisi dengan kecemasan serta isak tangis seorang wanita yang berstatus sebagai seorang Ibu. Ruangan yang biasanya hanya diisi oleh orang-orang rumah kini terlihat lebih ramai bahkan yang tak pernah berkunjung pun datang. Seperti contohnya Uchiha Madara yang dulu berstatus sebagai mertuanya.
Ya 20 menit lalu mereka mendapat kabar bahwa putra ketiga dan keempat mereka Sasuke dan Naruto diculik oleh selelompok orang berpakaian serba hitam. Pada awalnya mereka memang bisa mencari dan berusaha untuk menyelamatkan tuan muda mereka namun nasib berkata lain. Mobil yang membawa mereka menghilang ketika mobil tersebut masuk kedalam jalur padat kendaraan ditambah ponsel serta alat pelacak yang diberikan pun telah dibuang oleh pelaku sehingga mempersulit keadaan.
"Naruto hikss... Sasuke kalian dimana nak hiks hiks..." isak tangis nyonya besar terus terdengar sejak diinformasikannya kabar kedua putra mereka hilang.
Kurama dan Itachi kini dibuat kalang kabut. Cek ini cek itu suruh si A suruh si B namun hasilnya nihil. Mereka masih belum ditemukan.
Bukan hanya putra pertama dan kedua serta sang nyonya besar yang merasa khawatir namun juga kakek neneknya, tuan besar dan kekasih putra ketiga mereka pun ikut merasa cemas.
"Mikoto-basan tenang saja aku yakin Sasuke-kun dan Naru-chan akan baik-baik saja" hibur Sakura penuh kelembutan
"Sakura-chan hiks.. Obasan sangat cemas hiks apa lagi ini musim dingin bagaimana jika mereka malah dibuang diluaran sana dan dibiarkan kedinginan belum lagi kondisi tubuh Naru-chan yang kurang baik Obasan sangat khawatir Sakura-chan"
Sakura hanya terus mengusap-usap menenangkan calon mertuanya.
"Kau tenang saja Mikoto aku yakin mereka baik-baik saja. Aku sudah menyuruh anak buah Uchiha untuk mengurus masalah ini" ujar Madara
"Bukan hanya Uchiha, Namikaze serta Senju pun sudah ikut turun tangan"tambah Tsunade
"Kau tenang saja Mikoto semua akan baik-baik saja"
Sakura terus mengelus punggung sempit Ibu dari kekasihnya ini dengan penuh pengertian.
Ketika situasi benar-benar dalam keadaan tegang tiba-tiba suara notifikasi ponsel salah satu dari mereka berbunyi. Dan asal suara tersebut dari ponsel milik Itachi.
From: xxxxx
Datang ke perbatasan konoha suna kami ada disini. Jalur utara komplek hutan no 6.Begitulah isi pesan tersebut. Itachi yang sangat pahan dan familiar dengan isi pesan tersebut kemudian menyambar kunci mobil miliknya yang disimpannya diatas sofa single.
"Itachi-kun kau mau kemana nak?" Tanya Mikoto penuh rasa khawatir.
"Ahh aku lupa memberi tahu. Sasuke tadi mengirim pesan bahwa dia dan Naruto ada di dekat perbatasan suna" sahut Itachi menjelaskan.
"Baiklah kita kabari mereka untuk pergi kesana kita akan menyelamatkan Sasuke dan Naruto"
Setelah memberi kabar kepada anak buahnya dimana letak atau posisi kedua putranya serta rencana penyelamatan mereka.
"Kami berangkat doakanlah semoga kedua putra kita baik-baik saja" ucap Minato yang kemudian mengecup kening Mikoto.
***
Ruang gelap penuh bau anyir darah ketika Naruto telah sadar kembali dari pingsannya akibat pukulan keras dikepalanya. Rasa pusing masih mendominasi akibat pukulan keras tersebut ditambah dengan bau anyir yang kuat menambah pening kepala Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You My Family [The End]
FanfictionHidup memang tak pernah selalu berjalan mulus terkadang ada sedikit lekukan yang membuat sebuah bencana. Oleh karenanya syukurilah takdir yang telah dituliskan oleh yang maha kuasa.