Ch 40

3.6K 225 37
                                    

Pergi

Sudah seminggu lamanya Naruto dirawat intensif di rumah sakit tepatnya di kamar rawat VVIP-nya, selama itu pula Naruto harus berdiam diri dengan rasa ketakutan luar biasa dikarenakan memori gelapnya yang masih membekas dan bahkan sulit dilupakan.

Ketika pertama kali Naruto membuka matanya 4 hari lamanya dirinya menutup mata.

Awalnya dokter telah memvonisnya koma setelah 24 jam waktu yang ditentukan Naruto untuk membuka mata, Namun sayang 24 jam tersebut haruslah habis dan pada akhirnya Naruto divonis koma.

Hingga 4 hari kemudian Naruto membuka mata untuk pertama kalinya setelah vonis komanya tersebut. Alhasil hal tersebut membuat Minato, Mikoto, Itachi, dan Sasuke terkejut sekaligus bahagia bukan main.

Namun sayang 2 menit Naruto membuka mata Naruto langsung berontak dan berteriak histeris meminta mereka menjauh.

Tak lama setelah itu dokter Kabuto pun datang dan menenangkan Naruto paksa dengan obat penenang.

Dokter Kabuto mengatakan bahwa Naruto mengalami trauma berat akibat kejadian itu. Mungkin dikarenakan penyiksaan dan kejadian buruk lainnya yang dilakukan kepada Naruto membuatnya trauma berat seperti sekarang ini.

***

Naruto terus melamun dan terkadang menjelajahi setiap hal yang ada di kamar inapnya dengan pandangan mata was-was.

Hal tersebut membuat membuat Minato dan Mikoto yang sedang menjaganya dibuat sedih.

Dengan langkah pelan Mikoto dekati Naruto.

"Naru sayang" panggil Mikoto sembari menepuk pundak Naruto lembut.

Naruto terkejut ketika merasakan pundaknya ditepuk langsung menepisnya kasar sembari berteriak.

"PERGI MENJAUH" teriak Naruto penuh ketakutan

"Naru sayang ini Kaachan nak" ucap Mikoto

"Ka-kaachan" ulang Naruto

"Ne ini Kaachan sayang" sahut Mikoto membenarkan.

Mendengar hal tersebut air mata Naruto pun tak terbendung, pipi bergaris tersebut kini telah dihiasi oleh lelehan air matanya.

"Hiks...hiks kaachan... hiks kaachan"

Dengan lembut Mikoto memeluk Naruto dan disambut antusias oleh Naruto.

"Sttt... sekarang Naru aman sayang. Orang jahat tak akan lagi menyakiti Naru jadi sudah ya jangan takut" ucap Mikoto penuh kata penenang.

Minato yang melihat interaksi antara istrinya dengan putra bungsunya pun begitu terharu. Dengan langkah pelan Minato mendekati kedua orang tersebut dan kemudian memeluknya erat.

"Touchan juga akan melindungi Naru jadi jangan takut ne"

Isak tangis Naruto terus terdengar hingga setengah jam lamanya. Hingga pada akhirnya Naruto pun tertidur lelah karna menangis.

Melihat Naruto sudah tertidur lelap Mikoto pun kemudian membaringkan Naruto dengan lembut dan kemudian menyelimutinya hingga sebatas dadanya.

Diusapnya puncak kepala berperban tersebut dengan lembut.

Tak terasa air mata Mikoto kembali tumpah ketika melihat orang yang dicintainya terluka. Meski Naruto bukan putra kandungnya melainkan putra tiri dari sahabat dekatnya namun Mikoto tetap menyayangi Naruto sepenuh hatinya seperti putra kandungnya sendiri.

"Sudah jangan menangis kuatkanlah dirimu Miko-chan. Sekarang ini putra kita butuh seseorang yang kuat untuk terus bersamanya, jadi jangan menangis kita akan menjaganya dan melindunginya lebih dari sebelumnya" ujar Minato

Thank You My Family [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang