Kekhawatiran seorang ayah
Sudah 3 bulan lamanya orang-orang yang mengincar Naruto hilang entah kemana. Rasa was-was namun lega pun dirasakan oleh keluarga Namikaze setidaknya putra kecil mereka aman sampai saat ini. Namun meski begitu mereka tak mengengurangi keamanan sang bocah pirang tersebut sedikitpun dari pengawasan mereka. Mereka pun tetap mengawasi setiap gerak gerik sang Namikaze kecil tersebut dari jarak seperti biasanya.
Belum selesai dengan orang-orang yang berniat jahat kepada si kecil kini keluarga dari penguasa bisnis tersebut kembali dirundung kecemasan pasalnya penyakit mematikan tersebut kembali mengerogoti tubuh si kecil dengan begitu cepat. Membuat Namikaze bungsu tersebut harus dirawat intensif selama 2 minggu lamanya dirumah sakit dan meninggalkan aktifitas sekolahnya. Teman dan gurunya pun tak pernah absen hilir mudik menjenguknya. Terutama rekan geng F4 nya tersebut. (Kecil" udah punya geng😅)
Kini mungkin sang Namikaze bungsu tersebut terlihat begitu aktif bermain dengan peliharaan juga kakaknya di taman belakang favoritnya.
"Ne, Tachi-nii lain kali boleh tidak kalau kita pergi ke pantai?"
"Pantai?" Naruto pun mengagguk keras sementara ketiga pemuda tersebut hanya saling mengangkat bahu.
"Iya Naru mau ke pantai kata Kiba pantai itu sangat indah apalagi saat sore hari. Naru mau kesana niichan" ucap Naruto dengan nada antusiasnya ketika memceritakan pantai yanh dimaksud.
Itachi, Kurama dan Sasuke pun saling pandang dan kemudian melirik Naruto yang kini tengah mengeluarkan jurus ampuhnya kepada ketiga pria dewasa tersebut.
Tak kuasa menahan tatapan memelas tersebut mereka pun hanya mengiyakan permintaan Naruto.
"Baiklah... baiklah lain kali kita pergi ke pantai bersama kau senang Naru?"
"Sangat"
"Baguslah kalau kau senang. Nah, sekarang cukup untuk bermainnya saatnya minum obat" ujar Kurama
"Hmm baiklah" sahut Naruto dengan nada lemas
"Kenapa?" Tanya Sasuke singkat
"Naru bosan" balas Naruto tak kalah singkat
"Bosan karena apa?" Tanya Kurama
"Naru bosan minum obat terus kyuu-nii" rengek Naruto.
Yah, siapa yang tidak bosan bila selama hidupnya ia tak pernah lepas dari obat-obatan berbentuk bukan main tersebut. Sayang seribu sayang bila ia tak meminumnya maka ucapkan hai kepada rasa sakit luar biasa setelahnya.
Mereka pun tau betul bagaimana bocah kecil tersebut harus menelam berbagai jenis warna dan ukuran obat telah masuk kedalam tubuh kecilnya. Namun apa daya perubahan pada kesehatannya tak terlalu terlihat bahwa semua akan baik-baik saja.
"Kau tau kan bagaimana akibatnya bila kau tak meminumnya Naru?" ucap Sasuke sembari membelai lembut kepala pirang sang adik.
"Hm Naru tau" sahut Naruto
"Baiklah ayo setelah minum obat bagaimana kalau kita nonton film bersama" Naruto pun hanya pasrah dan kemudian mengikuti keinginan sang kakak.
Skip
Seusai meminum obat dan sesuai dengan janji Kurama, Itachi dan Sasuke mereka pun kemudian menonton sebuah film action robot berjudul transformers the last kninght.
"Ne Suke-nii kenapa optimusnya nyerang bumblebee kan bumblebee temannya optimus?" Tanya Naruto ketika di film tersebut menunjukan adegan kedua robot besar tersebut bertarung diatas sebuah kapal berbentuk bulat yang terbang diatas udara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You My Family [The End]
FanfictionHidup memang tak pernah selalu berjalan mulus terkadang ada sedikit lekukan yang membuat sebuah bencana. Oleh karenanya syukurilah takdir yang telah dituliskan oleh yang maha kuasa.