Belanja bersama Okaachan
Malam yang sangat indah. Langit malam yang dipenuhi oleh taburan bintang-bintang yang memancarkan cahaya berkelap-kelip. Begitu pula bulan purnama besar pun bersinar terang menemani ribuan bintang-bintang kecil tersebut.
Sungguh malam yang indah untuk dilewatkan. Begitu juga dengan tokoh utama kita yang kini sedang menatap langit bertabur bintang tersebut.
'Kata tousan kalau Naru rindu kaachan, Naru tinggal lihat aja bintang diatas sana. Ne kaachan lagi liat Naru~ Naru rindu kaachan. Sangat rindu~ kalau boleh Naru ingin bertemu dengan kaachan disana' batin Naruto
Tok...tok...tok...
Pintu kamar Naruto terketuk dari arah luar."Siapa?" Tanya Naruto
"Kaasan Naru" jawab orang tersebut yang ternyata adalah sang ibu tiri.
"Masuklah okaachan pintunya tidak Naru kunci" ucap Naruto mengijinkan sang ibu tiri untuk masuk
Clekk...
Pintu pun terbuka dan menampakan sosok cantik sang ibu."Naru sedang apa sepertinya asik sekali?" Tanya Mikoto
"Naru sedang lihat bintang Okaachan " jawab Naruto dengan nada khas balita
"Hmm...apa bintangnya cantik?" Tanya Mikoto sembari mengusap rambut pirang putra tirinya.
"Hmm...tentu saja cantik seperti kaachan disana dan juga Okaachan disini" sahut Naruto dengan senyum lebarnya
'Kaachan disana,kushina kah?' Batin Mikoto
"Hmm...arigato. nah sekarang lebih baik Naru tidur ini sudah malam tidak baik untuk kesehatan loh. Kalau Naru tidak tidur nanti matanya jadi kaya mata panda" ucap Mikoto
"Ehhh... Hontou desu ka? Kalau begitu Naru tidur sekarang tapi Okaachan nyanyi lagu tidur untuk Naru ya" Mikoto hanya terkekeh ketika melihat putra tirinya memelas dengan raut wajah imutnya.
"nee..."
Setelah dinyanyikam lagu penghantar tidur Naruto pun tidur dengan lelap.
"mimpi indah Naru kaasan menyanyangimu" ucap lirih Mikoto
Skip...
Pagi ini seperti biasanya Mikoto tengah disibukan dengan acara memasaknya. Dengan lihai Mikoto memasukan berbagai macam bahan kedalam panci berukiran besar. Setelah itu beralih ke wajan yang berisikan tempura goreng yang sebentar lagi akan matang.
Dengan cekatan Mikoto langsung mengangkat tempura tersebut dan disimpannya di piring beralaskan tisu. Kemudian Mikoto pun beralih kembali kepanci yang sepertinya juga sudah mendidih. Diaduknya dengan rata hingga pada akhirnya seluruh masakan sudah siap disajikan dimeja makan. Setelah selesai dengan acara memasaknya Mikoto pun langsung pergi ke kamar orang-orang yang disayanginya untuk membangunkan dari tidur pulas mereka. Namun saat ia akan pergi menuju kamar pertama tiba-tiba orang pertama yang akan dibangunkan ternyata sudah bangun dan datang menghampirinya.
"Ohayo Miko-chan" sapa Minato
"Ne... Ohayo" balas Mikoto sambil tersenyum lembut.
"Kau sudah selesai memasak?" tanya Minato
"Hm iya. Untukmu teh dan koran pagi sudah ada di meja sekarang aku akan membangunkan dulu mereka bertiga" jelas Mikoto. Minato hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Setelah berbincang dengan sang suami Mikoto pun langsung pergi menuju kamar putra-putranya. Kamar yang pertama ia tuju adalah kamar piutra sulungnya Itachi. Dibukanya pintu kamar tersebut dan ia sudah melihat sang putra tengah sibuk mengucek matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You My Family [The End]
FanfictionHidup memang tak pernah selalu berjalan mulus terkadang ada sedikit lekukan yang membuat sebuah bencana. Oleh karenanya syukurilah takdir yang telah dituliskan oleh yang maha kuasa.