bagian dua

3.6K 476 20
                                    

Update asap ya wkwkwk

Mumpung lagi ada waktu luang buat update... Wah gak kerasa ya udah mau tahun baru lagi, tahun 2017 akan segera berlalu. Hmmm... Banyak kenangan pahit manis di tahun 2017 ini...
Sekian curcol ngawur dari saya wkwkwk













Happy reading~~~

Jaejoong duduk bosan di atas kursi kayu di suatu ruangan yang di penuhi meja berisi berbagai jenis senjata tajam, mulai dari samurai, belati dan sebagainya.

Bulu kuduk jaejoong meremang, ia tidak tahu bagaimana nasibnya sebentar lagi. Dialah yang bodoh karena mencopet adik dari jung yunho, yang baru ia ketahui kalau namja tanpa senyum itu ternyata ketua mafia terkuat di korea.

Ia tidak masalah jika harus mati saat ini juga, tapi jaejoong memikirkan nasib ibunya yang hanya seorang diri jika dia mati.

Sudut matanya melirik changmin yang duduk di kursi kayu sama seperti dirinya berjarak beberapa meter dari posisinya.

Entah apa yang akan di lakukan changmin. Jajeoong hanya bisa berdoa dalam hati semoga changmin masih memiliki sisi nuraninya sebagai manusia.

" sudah puas memandangiku ?" Tanya changmin dengan seringaian jahilnya. Membuat Jaejoong menggembungkan pipinya tanpa sadar, Ia ketahuan memperhatikan si mata bambi sejak tadi.

" aku tidak memandangimu !!" Elak jaejoong dengan tampang judesnya.

Changmin tersenyum simpul, namja cantik di depannya memang unik.

" baiklah... " sahut changmin tak ingin menambah kekesalan Jaejoong. Namja bermata bambi tersebut mengambil sebilah pisau kecil yang sangat tajam, mengelus nya perlahan membuahkan tatapan ngeri dari jajeoong. "kau bisa bermain pisau ?" Tanya changmin tanpa menatap jaejoong. Ia masih senang bermain dengan pisau di tangannya.

Jaejoong bergidik ngeri, ia mulai merasa takut kembali, padahal rasa takutnya menghilang saat changmin menangkap basah dirinya yang tengah memandangi namja jangkung tersebut. " bermain pisau seperti apa maksudmu?" Jaejoong mendadak lamban, sungguh kilauan pisau di tangan changmin membuatnya sangat takut.

" membunuh atau melukai orang lain untuk melindungi nyawamu saat dalam bahaya" terang changmin dengan kekehan di akhir kalimatnya.

Jaejoong mendengus, changmin menertawakannya. " tentu saja tidak ! Untuk apa menggunakan pisau hanya untuk melindungi diri sendiri. Cukup dengan pukulan atau gigitan saja sudah sangat bermanfaat." jawaban sangat polos meluncur begitu saja dari bibir manis jaejoong.

" hahahahaha !!" Changmin tidak bisa menahan tawanya. Jaejoong kelewat polos menurutnya.

Jaejoong menyipitkan matanya, memasang wajah galaknya namun tentu saja gagal. " Jangan tertawa !!" Pekik jaejoong kesal.

Changmin menghentikan tawanya walau ia gagal, Ia tertawa kembali. Hal yang jarang di rasakannya selama ini.

" tutup mulut lebarmu itu !!"

" baiklah baik "

Jaejoong tersenyum puas saat changmin berhasil menghentikan tawa bodohnya itu.

Changmin berubah serius, Ia mendekati Jaejoong, menyerahkan sebilah pisau yang sejak tadi di pegangnya pada genggaman tangan jaejoong.

" untuk apa pisau ini ?" Tanya jaejoong bingung. Tangannya bergetar memegang gagang pisau tersebut.

Changmin berjalan mundur, matanya fokus menatap jaejoong yang ketakutan sekaligus bingung menatapnya. " bunuh aku dengan pisau itu." Jawab changmin enteng.

Red RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang