bagian dua puluh

582 118 18
                                    

Happy Reading~~~






Aku terjebak api perpisahan

Hanya demi kamu

Aku hanya sanggup mencintai dirimu

Sepenuh apapun dunia ini dengan banyak cinta
Bagiku hanya kau cintaku

Demi dirimu....







Makan malam di kediaman Han Kyung nampak berbeda dari biasanya, biasanya hanya ada Han Kyung sang kepala keluarga dan juga Han jaejoon puteranya.

Kali ini makan malam terasa berbeda dimana sosok Jaejoong hadir untuk makan malam bersama.

" Apa kau tidak menyukai makanannya?" Han Kyung bertanya dengan lembut saat mendapati Jaejoong yang tak kunjung memakan makan malamnya kali ini.

Jaejoon hanya diam memperhatikan gerak gerik saudaranya, ia memakan makanannya dengan khidmat.

Jaejoong menggeleng pelan, memamerkan senyumannya. " Tidak appa, aku hanya tidak berselera makan." Jawabnya jujur. Ia masih terasa canggung dengan situasi yang sekarang dimana ia memiliki seorang ayah yang sangat gagah dan juga tampan meski pria tua itu mengaku sudah berumur lebih dari setengah abad. Jaejoong terbiasa melakukan apapun seorang diri, rasanya sangat sepi tapi ia biasa saja kala itu namun sekarang semuanya terasa berbeda, segala keperluannya sudah ada yang mengurusnya bahkan hanya sekedar mencuci gelas yang di pakainya saja seluruh pelayan di rumah ayahnya melarangnya. Itu membuat Jaejoong merasa canggung.

" Kenapa, kau sakit?" Han Kyung nampak khawatir, bukankah Jaejoong jarang makan selama tinggal bersamanya.

Jaejoong menggeleng cepat. " Tidak, aku sehat appa." Sahutnya cepat yang tak ingin membuat kedua orang di depannya menghawatirkannya.

Han Kyung tersenyum singkat, merasa lega mengetahui putera sulungnya baik-baik saja.

" Kalau begitu makanlah apapun yang kau suka malam ini, tidak baik membiarkan semua makanan ini terbuang sia-sia." Ujar Han Kyung kemudian.

Jaejoong mengangguk, dengan segera memakan makanannya dengan gerakan cepat meskipun mulutnya sama sekali tidak berselera. Ia hanya tidak mau membuat kecewa ayahnya.

Sementara jaejoon yang melihatnya mendengus sebal, demi apapun semenjak kehadiran saudara kembarnya ayahnya jauh lebih memperhatikan saudaranya ketimbang dirinya, ia merasa iri karena kasih sayang ayahnya terbagi.

Han Kyung menatap Jaejoon Lamat. " Jangan cemburu, kalian berdua sama-sama anak appa." Ucapnya lembut, tidak lupa tepukan sayang ia berikan di kepala putera bungsunya yang kini terlihat cerah.

" Appa harus adil pada kami berdua, kami berdua sama-sama anakmu appa." Oceh jaejoon yang hanya di balas anggukan singkat ayahnya.

Jaejoong yang melihatnya mau tidak mau tersenyum mendengarnya. Ia tidak mau ayahnya membedakan kasih sayangnya kepada mereka berdua.

" Kemarin aku bertemu seseorang appa..." Lanjut jaejoon setelah menghabiskan makan malamnya, ia menatap ayahnya takut-takut.

Han Kyung menghentikan gerakan tangannya yang hendak meraih gelas minumnya. " Siapa?" Tanyanya singkat tanpa menatap Jaejoon.

Red RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang