bagian duapuluh satu

586 121 22
                                    

Sedikit cuap cuap~~ beberapa dari readers sempat tanya kemarin soal genre ff ini, udah jelas ini yaoi atau boyxboy! Kenapa masih pengen baca padahal ini yaoi bukan straight, kenapa malah marah2 sama saya selaku penulis cerita ini coba? Gak suka jangan baca, simple kok gak ribet!! Saya kurang sreg nulis ff straight meskipun bbrpa ff yunjae saya itu ada yang bergenre straight. Saya lebih nyaman nulis yaoi dari pada straight, jadi tolong dengan amat sangat jika kalian tidak suka genre yunjae yaoi silahkan klik tombol back/kembali, okay.!!

Sekian, sampai jumpa!






Para suster dan beberapa dokter terbaik di rumah sakit London tampak hilir mudik di dalam ruang instalasi gawat darurat.

Yunho berdiri di depan pintu ruang IGD, tak jauh darinya Heechul tampak duduk dengan menangkupkan kedua tangannya di dada sembari memejamkan kedua matanya, bibirnya mengulang doa doa yang sama, berdoa untuk keselamatan puteranya Kim jaejoong.

Heechul tidak tahu kalau yang bertamu sore itu adalah Jaejoong yang tengah hilang ingatan, sungguh ia tidak sengaja membuat puteranya terkejut dan berakhir di rumah sakit.

Yunho sesekali memandangi ke dalam ruang IGD yang tampak jelas tengah melakukan pertolongan pada Jaejoong yang shock berat.

Ia tidak menyalahkan kim Heechul, ia juga pasti mengerti perasaan Heechul saat tahu kalau Jaejoong masih hidup namun mengalami gangguan ingatan.

Nasi sudah menjadi bubur, apa boleh buat, ia yakin Tuhan tidak akan membuatnya kehilangan sosok yang paling di cintainya untuk kedua kalinya.

Jaejoong bertahanlah, demi aku.....




Satu jam kemudian tubuh lemah Jaejoong di pindahkan ke ruang rawat VVIP, Yunho dengan segera mengikuti langkah kaki paramedis yang menangani jaejoong.

Yunho menghentikan langkahnya saat dokter bernama tag Liu menahan bahunya.

" Ikutlah denganku tuan Jung, ada hal penting yang ingin aku jelaskan padamu." Ujar sang dokter muda itu.

Yunho mengangguk paham, ia yakin kondisi Jaejoong tidak baik-baik saja karena ini.




****

Yunho duduk dengan gusar di kursi ruangan dokter liu, ia tidak sabar menunggu penjelasan dokter itu perihal kondisi jaejoongnya.

Dokter liu menghela nafasnya sebelum menjelaskan kondisi pasiennya.

" Jaejoong mengalami amnesia karena sel sel otaknya mengalami kerusakan saat pengangkatan peluru beberapa bulan lalu." Dokter liu mulai menjelaskan perihal kondisi pasien barunya.

Yunho dengan seksama mendengarkan penjelasan dokter di hadapannya.

" Ia bisa saja kehilangan nyawanya jika saja dokter yang menangani Jaejoong waktu itu melakukan sedikit saja kesalahan, bukan tanpa resiko bagi seseorang yang pernah mengalami luka dalam semacam Jaejoong mengalami amnesia bahkan hal terburuk dari resiko pengangkatan peluru itu adalah kehilangan pasien selamanya." Lanjut dokter liu yang sangat faham dengan kondisi Jaejoong meski baru kali ini ia menanganinya.

Yunho menahan nafas selama beberapa detik saat mendengarkan penjelasan dokter liu tentang Jaejoong, tidak ada dokter di Korea yang berani mengambil keputusan untuk mengeluarkan proyektil peluru dari dalam kepala Jaejoong, karena beresiko tinggi.

" Aku tidak tahu dimana dan kapan Jaejoong menjalani operasi pengangkatan peluru itu tapi ia sempat mengatakan kalau dirinya tidak mengingat apapun sebelum hari dimana ia tersadar dengan kondisi sebagai pasien di rumah sakit Virginia." Ujar Yunho dengan sorot matanya yang penuh kebingungan.

Red RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang