bagian enam

3K 411 40
                                    

Happy reading~~~














Jaejoong berjalan riang di sepanjang jalan raya yang mulai sepi, maklum saja waktu sudah menunjukkan pukul dua pagi dimana hampir seluruh manusia tengah tertidur lelap.

Jaejoong baru saja menjenguk ibunya yang masih belum menunjukan perkembangan apapun, nyonya kim masih koma.

Kebetulan yang menyenangkan karena jaejoong menemukan dompet yang isinya banyak sekali lembaran ratusan ribu won, Dia bisa membayar sisa biaya pengobatan ibunya di rumah sakit besok pagi.

" aah senangnya, hihihi !" Gumam jaejoong dengan tawa cekikikan seorang diri.

Yunho berjalan pelan di belakang jaejoong, mengawasi namja cantik yang telah berani mengacaukan pikirannya.

" dasar pencuri ceroboh " keluh yunho saat selembar uang yang jaejoong simpan di saku belakang celananya jatuh ke atas jalan. Yunho segera memungut dan menyimpannya di kantong jaketnya.

Mata musangnya yang tajam menangkap siluet seseorang yang berdiri di gang sempit yang gelap, orang tersebut tampak tengah mengawasi Jaejoong. Setelah jaejoong berbelok kearah jalan menuju mansionnya yang masih berjarak lima ratus meter lagi, Ia segera berlari secepat kilat mengejar sosok tersebut, ia harus menangkap orang yang di duganya sebagai mata-mata dari musuh.

Tap tap~~

Yunho berjalan mendekati sosok namja yang wajahnya sudah dapat ia lihat dengan jelas karena terkena cahaya lampu penerangan jalan.

Srett~~~

Yunho menarik kerah jaket yang di pakai namja tersebut, matanya yang tajam menatap sosok dalam cengkraman tangannya dengan tatapan menusuk. " siapa kau ?" Tanya yunho dengan datar dan dingin

Namja itu tertawa meremehkan, ia melayangkan pukulan kearah yunho namun namja yang memiliki gerakan lincah itu segera menghindar.

Buakk~~~

Yunho menendang tulang kering namja itu sebanyak dua kali, membuat mata-mata musuh bertekuk lutut di depannya.

Plakk~~~

Yunho menampar pipi namja itu yang tak mengeluarkan suara kesakitan sedikitpun.

" apa dongwook yang menyuruhmu ?" Tanya yunho menekan kalimat pertanyaannya dengan nada dingin.

Namja berjaket hitam itu melirik sinis yunho.

Cih~~~

Namja itu meludahi yunho, sesuatu yang fatal pasti akan terjadi menimpanya ia sudah tahu, tapi lebih baik di siksa sampai mati oleh ketua mafia yang menjadi musuh ketuanya sejak dulu, dari pada ia membocorkan sedikit saja rahasia tentang organisasi yang di naunginya.

" Kau lebih memilih di siksa rupanya." Geram yunho dengan wajah bengisnya.

Ia menjentikan jarinya, kedua anak buahnya leo jung dan gunwoo datang dari arah belakang. Yunho tahu kalau sejak awal leo dan gunwoo juga mengawasi jaejoong, anak buahnya selalu bisa di andalkan.

" ya ketua " ucap leo dan gunwoo kompak, tidak lupa mereka berdua memberi hormat pada sang ketuanya.

Yunho melirik sekilas kearah mata-mata yang masih berlutut di dekatnya, ia lalu memandang kedua anak buahnya. " bawa dia ke ruang bawah tanah x, biarkan dia tahu seperti apa salah satu tempat penyiksaan milikku untuk orang rendah sepertinya." Ucap yunho memberi titah pada kedua anak buahnya yang sudah siap dengan apapun perintahnya.

Leo dan gunwoo mengangguk patuh, mereka berdua segera menyeret mata-mata dari pihak musuh yang di curigai dari pihak dongwook.



Jaejoong melenggang masuk ke dalam mansion jung, di sampingnya ada changmin yang setia mengekorinya sejak ia baru menapakkan kakinya di gerbang utama mansion jung.

Red RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang