Kok aku berasanya bagian empat kemarin kayak drama city hunter ya, pas bagian lee minho nolak si park minyoung mirip juga pas di scene yunho ngomelin jj kemarin. Padahal gak ada arah pikiran kesitu... Sungguh chingu...
Happy Reading~~~
Jaejoong duduk tenang di bangku kosong di bawah pohon yang rindang di taman rumah sakit, tempat ibunya di rawat.
Jaejoong sempat bahagia karena akhirnya ibunya sudah sadar, namun ibunya kembali tak sadarkan diri selang beberapa menit kemudian. Jaejoong harus bisa menerimanya, keadaan ibunya sudah sangat parah.
" yunho-ah... Kau sedang apa di sana ?" Gumam jaejoong bertanya pada kumpulan lawan yang berbaris indah menghiasi langit biru siang itu.
Jujur saja Jaejoong merindukan namja minim ekspresi dan penuh rahasia yang mampu membuatnya terus memikirkannya.
Jaejoong tersenyum hampa, yunho tidak menyukainya. Dia yang terlalu agresif dan mengira yunho menyukainya, kim jaejoong lah yang bodoh.
" bogoshipposo..." Lirih jaejoong kemudian. Dengan enggan jaejoong memakan roti panggang yang di belinya dari kantin rumah sakit. Seluruh uang hasil curiannya habis untuk biaya kamar rawat ibunya selama sebulan kedepan.
Sekarang jaejoong tidak punya pekerjaan, memaksa Jaejoong untuk jadi seorang pencuri juga pencopet jalanan lagi.
Jaejoong bergegas melangkah pergi setelah menghabiskan rotinya, dia harus turun ke jalanan kembali untuk mencopet. Dia masih butuh banyak uang untuk keperluan ibunya yang di rawat di rumah sakit.
Changmin berdiri sambil membaca agenda kegiatan yunho hari ini, sesekali mata bambi changmin melirik kearah ketuanya yang terus melamun. Pikiran jung yunho sedang tidak ada di tempatnya, pikiran namja minim ekspresi itu tengah melayang memikirkan seorang namja cantik yang berhasil menawan hatinya, kim jaejoong.
" ketua..." Panggil changmin dengan suara sedikit lebih keras saat panggilan pertamanya di abaikan yunho. Namja yang memiliki tatapan setajam elang itu masih melamun.
" ah.. Ya.." Yunho berjingkat kaget saat tersadar dari lamunannya. Ia menghembuskan nafasnya dengan helaan frustasi, dan changmin mengetahuinya.
" ketua memikirkan jaejoong ?" Tanya changmin seolah bisa menebak isi pikiran ketuanya.
Yunho menggeleng singkat, membenarkan posisi duduknya menjadi tegak kembali. " lanjutkan baca agendaku hari ini." Ujar yunho singkat dan datar.
Changmin mengangguk, Ia mulai melanjutkan membaca agenda kegiatan ketuanya hari ini. Walaupun tidak dapat changmin pungkiri kalau hatinya juga merindukan celoteh serta tawa riang kim jaejoong.
Yunho berdiri tak jauh dari tempat jaejoong yang tengah menghitung uang hasil copetannya hari ini, wajah jaejoong tampak sumringah karena akhirnya mendapatkan uang untuk membayar biaya ibunya di rumah sakit.
Yunho tanpa sadar ikut tersenyum saat melihat jaejoong tersenyum senang.
Jaejoong tampak melihat keadaan taman yang sepi, Namja cantik itu lalu melangkah pergi meninggalkan tempat itu setelah membuat dompet milik korbannya ke tempat sampah.
Yunho berjalan mengikutinya. Akhirnya Yunho mengalah dengan hatinya, mengikuti apa kata hatinya. Menemui jaejoong secara sembunyi-sembunyi demi meredakan gelombang rasa rindu yang menyiksanya.
Setelah cukup jauh berjalan, Jaejoong berhenti. Membalik tubuhnya ke belakang untuk menangkap basah yunho yang terkejut di tempatnya.
Yunho ketahuan membuntuti jaejoong, yunho hanya mampu merutuk dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Romance
FanfictionRated : Mature yaoi/ boys love/ Yunjae / DLDR Jung yunho sang ketua mafia bertemu secara tidak sengaja dengan kim Jaejoong si pencuri amatir yang baru memulai karirnya sebagai pencuri demi bisa membiayai pengobatan ibunya yang sedang sakit keras.