Level 5 - Cosmic, Nebula, and Star

530 98 9
                                    

In Jiho's Eyes...

"Gila! Aku sungguh tidak menyangka jika menaikkan tiga level bisa sangat mudah di stage itu. Tidak salah lagi kau disebut sebagai seorang master oleh player lain. Kau tahu banyak hal."

Baek-Hyun benar. Tentang semua penjelasannya, ia memang benar dan sama sekali tidak berbohong padaku. Saat memulai sebuah battle di Despair Stage, kudapati aku berhasil naik tiga level sebelum akhirnya kalah dan keluar secara otomatis dan kembali ke Town1 asalku.

"Kau tidak pernah memberiku kesempatan untuk menjelaskan, kupikir membuktikan ucapanku adalah satu-satunya cara untuk membuatmu percaya." Baek-Hyun menyahut.

Aku terkekeh tanpa sadar. Well, aku memang selalu menaruh curiga padanya dan menuduhkan hal-hal aneh. Tidak kusangka ia mengingatnya dengan baik. Beruntung saja, dia masih menawarkan bantuan padaku.

"Terima kasih." aku akhirnya berucap.

Mengingat bagaimana selama beberapa kali ini aku pasti sudah menuduhnya dan menyudutkannya seolah dia adalah orang jahat yang seharusnya kuhindari entah mengapa membuatku merasa bersalah sekarang. Dia tidak seburuk yang kutuduhkan.

"Aku juga berterima kasih, HongJoo-ssi."

"Berterima kasih padaku? Untuk apa?" aku menatap Baek-Hyun tidak mengerti. Untuk apa ia berterima kasih padaku sedangkan aku tidak berbuat apa-apa?

"Untuk semuanya. Kau tahu, karena pada akhirnya percaya padaku dan menerima bantuan dariku. Meski player lain menilaiku sebagai seorang hero2, tapi sebagian besar menganggapku kejam seperti villain3."

Aku menyernyit. "Kau tidak kejam. Well, mungkin aku salah satu yang sempat berpikir jika kau kejam seperti villain juga. Tapi itu karena aku tidak tahu alasan di balik tindakanmu. Sekarang setelah aku mengetahuinya, kupikir kau seseorang yang baik."

Baek-Hyun hanya tersenyum tipis. Kediamannya lantas membuatku diam-diam kembali memperhatikannya. Secara fisik, ia memang benar-benar menarik. Aku ingat Ashley pernah bicara tentang sosok 'sempurna' yang selalu ada di dalam sebuah RPG.

Seorang yang secara fisik cantik atau tampan, memilik rank baik dalam game, berasal dari Country yang terkenal. Dan kehidupan aslinya juga serba berkecukupan. Melihat bagaimana Baek-Hyun terlihat secara fisik, dan melihat bagaimana rank miliknya, kupikir Baek-Hyun bisa kukategorikan sebagai seorang perfect yang Ashley bicarakan.

"Mengapa menatapku seperti itu?" tiba-tiba Baek-Hyun bertanya.

"Tidak. Tidak ada. Aku hanya merasa terusik karena satu-dua hal tidak penting." ucapku asal. Tidak mungkin aku katakan padanya kalau aku memperhatikannya, bukan?

"Hmm..." Baek-Hyun mengangguk-angguk pelan, tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya ia kembali berucap. "Aku selesai dengan misiku, omong-omong. Dan juga, masih ada beberapa jam sebelum tenggat waktu yang kubicarakan mengenai pertemuan kita. Apa kau sudah mengingatnya?" tanya Baek-Hyun kemudian.

Ah, benar. Semalaman aku terjaga karena berusaha memahami maksud ucapannya, dan melihat bagaimana ia sekarang menanyakan hal tersebut, aku kembali teringat pada kemungkinan yang Ashley ucapkan.

"Hmm, aku mencoba mengingatnya, tapi tidak banyak hal yang aku ingat dengan baik. Umm, mungkin kau tidak ingin tahu, tapi di kehidupan nyata aku bukan seseorang yang sering muncul di kehidupan sosial, dan di sini aku juga begitu. Jadi... kupikir tidak banyak kesempatan yang memunginkan kita bertemu."

Ia mengangguk-angguk mendengar penuturanku.

"Jadi, dimana saja kemungkinan yang kau pikirkan?" tanyanya.

GAME OVER [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang