Level 38 - Agent Moon

33 9 0
                                    


In Author's Eyes...

Jam sudah menunjuk angka enam lewat setengahnya, tetapi Johnny masih terjaga. Well, pemuda itu memang benar-benar tidak tidur, atau pulang. Setelah ia menghabiskan jam makan malam di rumah makan kecil yang ada di depan kantor—bersama dengan Seungwan, tentu saja—gadis bermarga Son itu menemaninya hingga jam sebelas malam, ikut berkutat dengan program yang tengah berusaha Johnny perbaiki.

Dengan penuh tanggung jawab, Johnny kemudian mengantar gadis itu ke tempat tinggalnya, dan kembali ke kantor untuk meneruskan pekerjaan hingga pagi menyambut. Dia berhasil menyelesaikannya, tentu saja.

"Hanya yang bisa bertahan sampai akhir yang bisa bertahan, Johnny."

Dan juga, berkat konversasi yang ia ciptakan dengan Seungwan malam tadi, dia tidak harus merasa gentar saat menyelesaikan rencananya, meski dia sudah bisa membayangkan bagaimana marahnya Kim Haejoon jika tahu dia sudah melakukan apa yang tidak Haejoon sukai.

"Selamat pagi, Manager! Oh, apa ini karakter baru?" sebuah sapaan masuk ke dalam rungu Johnny begitu dia selesai menyeruput kopi hitam yang sengaja dibuatnya semalaman untuk mengusir kantuk.

"Hey, Chanyeol. Kau datang juga. Well, aku menyelesaikan beberapa desain karakter semalam. Dia salah satunya." ucap Johnny saat manik Chanyeol tertuju pada slide presentasi berisikan karakter di papan putih yang ada di ujung ruangan.

"Karakter di mana ini? Dia terlihat begitu serupa dengan manusia. Wow, aku sungguh takjub dengan kemampuanmu mengolah grafisnya." kata Chanyeol kemudian.

"Red Hair Witch, dia akan ada di Tacenda Corner, menggantikan NPC dengan bugs yang sudah kita tarik dari sistem. Bagaimana menurutmu? Dia terlihat cocok untuk ada di dalam Tacenda, bukan?" tanya Johnny kemudian.

Chanyeol tampak menimbang-nimbang sejenak. "Sangat cocok. Pakaiannya terlihat sopan, namun tetap anggun dan menampakkan karakter khas NPC. Rambut merah menyalanya juga sesuai dengan penamaan karakter. Apa dia sudah bisa diakses?" tanya Chanyeol lagi.

Johnny mengangguk sebagai jawaban.

"Karena bonus stage tidak bisa diakses setiap hari oleh semua player, jadi ya, dia sudah bisa diakses sejak pagi tadi. Tapi, tetap saja bonus stage tidak bisa diakses oleh semua player. Begitu pula dengan Tacenda Corner. Kau tahu sendiri command apa yang sudah ditanamkan di Tacenda Corner, bukan?" kata Johnny mengingatkan Chanyeol pada beberapa stage yang memang hanya akan bisa diakses sebanyak satu kali oleh masing-masing player.

"Limited access. Setelah menyelesaikan stage dan mengambil bonusnya, kau tidak akan bisa mengaksesnya kembali. Tapi ya, kuakui kau sungguh jenius, memasukkan karakter baru ke dalam bonus stage yang jarang bisa diakses. Tidak akan ada yang sadar tentang perubahan barunya." ucap Chanyeol, tersenyum simpul sebelum ia menepuk bahu Johnny.

"Kau sudah berusaha keras, Manager. Sekarang, mengapa kau tidak beristirahat sebentar sebelum kita memulai presentasi dan meresmikan recruitment yang akan kita adakan? Keadaanmu sungguh tidak main-main." ucap Chanyeol, mengingatkan Johnny pada kantuk juga letih yang sempat mendominasinya dini hari tadi.

Johnny akui, dia memang menginginkan istirahat, setidaknya tubuh Johnny meronta menginginkan istirahat itu.

"Aku akan beristirahat, satu jam." kata Johnny akhirnya.

"Bagus. Perlu kusiapkan sofa?" tawar Chanyeol, tengah berusaha berbaik hati di pagi hari. Karena bagaimanapun, mood Johnny sepertinya sedang sangat baik hari ini. "Tidak, tidak perlu." tolak Johnny kemudian.

GAME OVER [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang