PROLOGUE - [Side B]

1.2K 156 5
                                    

PROLOGUE — B

"Rule The World bukan sebuah game untuk tujuan meledek sistem politik dan pemerintahan kota Seoul ini, Tuan Kim."

"Tapi isi dari game tersebut jelas mengandung kritik untuk negara, Nak."

Dua orang di dalam ruangan berukuran tiga kali empat meter benuansa cokelat dengan aroma mint mendominasi itu sekarang saling berpandangan dalam keheningan. Satu orang pria paruh baya di balik meja angkuhnya adalah Oh Taehee, pimpinan dari sebuah perusahaan game terkenal di kota Seoul.

Sementara di hadapannya, seorang pemuda dengan setelan kemeja putih dan celana gelap menatap tidak senang. Ia tengah berdebat dengan pimpinan perusahaan itu lantaran demo1 dari game ciptaannya yang baru saja ditolak mentah-mentah oleh sang pimpinan.

"Aku bisa memperbaikinya, kau lihat sendiri Rule The World bahkan tidak memiliki bugs2, Tuan. Aku menghabiskan lima tahun untuk menyelesaikan game ini. Dan kau sendiri berjanji padaku untuk menjadikannya salah satu produk dari perusahaan kita jika demonya menarik." pemuda itu bersikukuh, sungguh ia tidak ingin game yang dibuatnya selama lebih dari sepuluh musim itu berakhir di tempat sampah.

Oh Taehee, akhirnya menghela nafas panjang.

"Aku tahu kau sangat menunggu saat-saat ini, Baekhyun. Tapi kau tahu sendiri bagaimana sponsor mengkritik adanya unsur menghina di dalam Rule The World." tutur pria paruh baya itu, merasa tidak enak hati juga karena baru saja menghancurkan mimpi dari programmer3 terbaiknya.

"Kalau begitu beri aku waktu untuk memperbaikinya sebelum jadwal demo kedua, Tuan. Aku yakin aku bisa menyelesaikan Rule The World." ucap pemuda tersebut.

"Baekhyun..."

"Kumohon. Kau tahu sendiri apa artinya Rule The World bagiku, Tuan."

"Aku tahu, Baekhyun." akhirnya Oh Taehee menyerah. Ia juga sebenarnya sangat menyukai konsep dari game yang dikembangkan oleh programmernya tersebut—Baekhyun—dan ditolaknya Rule The World oleh sponsor adalah hal yang membuat harga dirinya terluka juga.

"Enam bulan lagi, Baekhyun. Kau yakin bisa mengatasinya?" mendengar ucapan tersebut, Baekhyun akhirnya tersenyum penuh keyakinan.

"Ya. Aku akan menyelesaikannya bahkan sebelum enam bulan itu datang."

"Bagaimana kau akan melakukannya?" tanya Oh Taehee.

"Aku akan melakukan penelitian ulang pada beberapa game serupa. Mencari sisi menyinggung negara yang mereka bicarakan ada pada Rule The World, dan mengubah programnya.

"Tenang saja, Tuan. Kau tidak perlu memberiku tim lain untuk membantu. Aku akan melakukannya sendiri. Aku bahkan akan memasukkan offline mode4 ke dalamnya. Rule The World akan berhasil." Baekhyun menjelaskan dengan penuh keyakinan.

"Tapi Baekhyun, tidakkah kau merasa akan lebih baik jika menjual Rule The World pada sponsor? Mereka punya belasan programmer yang bisa menyelesaikan masalahmu dengna lebih cepat dan baik." tutur Oh Taehee menyarankan.

Rahang Baekhyun kini terkatup rapat mendengar penuturan pimpinannya tersebut.

"Apa kau juga meragukan kemampuanku, Tuan? Jika aku gagal menyelesaikannya, aku akan mengundurkan diri dari perusahaan ini. Tapi aku tidak akan menjual Rule The World pada siapapun, Tuan." Baekhyun menyudahi pembicaraannya dengan Oh Taehee. Lekas, pemuda itu meraih tumpukan kertas di atas meja dan membungkuk sopan pada pimpinannya sebelum ia melangkah keluar dari ruangan.

GAME OVER [on hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang