7. Jangan salahkan cinta

592 65 28
                                    

Koreksi typo!
*
*
*

Terlihat seorang wanita cantik sedang duduk-duduk cantik dibangku taman sembari menarikan jarinya kelayar handphone nya. Dan dari kejauhan seseorang memerhatikan wanita itu, wanita tinggi semampai berkulit putih, rambut pendek sebahu, mata lentik memukau serta senyum indah yang merekah dibibir mungilnya.

Cantik. Batin pria yang sedang memperhatikan wanita tersebut lalu menghampirinya.

"Hai....." sapa pria itu.

"Eh udah dateng. Tadi Raya wa aku katanya dia diajak kondangan sama tantenya. Terus nyuruh aku kesini deh. Dia juga udah coba telfon kamu. Tapi nomer kamu gk aktif." jelasnya

"Gue lebih seneng kalo kamu yang dateng," pria itu hendak merangkul pundak si wanita namun langsung ditepisnya

"Jangan Rio!"

Sang pria menghembuskan nafas berat nya, "Mau nonton?"

"Berdua?"

"Pertanyaan macem apaan sihh itu? Kamu maunya kalo ada Raya doang, Kalo berduaan sama aku gak mau, Kamu nganggep aku gak sih?" Cerocos pria itu sebal.

"Bukan gitu. Tapi hub-----"

"Hubungan kita salah? Gitu ?"

"Memang udah salah dari awal."

"Terus kamu maunya gimana?"

Sang wanita menggeleng lemah.

"Aku putusin Raya deh, biar kamu juga tenang sama aku"

"Jangan!"

"Terus aku harus gimana? Kamu selalu aja kayak gini, nyakitin diri sendiri, kamu juga nyakitin aku,Milka!"

"Aku gak mau Raya sakit hati."

"Emang kamu gak sakit hati ? Mau sampai kapan?"

"Raya sahabat aku Rio. Aku gak mau bikin dia sakit. Mengertilah !" Ucapnya lirih menahan tangis yang sedari tadi ditahannya.

"Kurang ngerti gimana lagi? Aku udah sepenuhnya nurutin keinginan kamu buat nggak mutusin Raya agar dia gak sakit hati, terus tiap kita mau jalan kamu malah kayak gak suka gitu. Kamu udah bosen jadi pacar aku?"

"Nggak. Sama sekali nggak," kini pandangannya mengarah ke pria yang ada disampingnya, lalu kembali berkata, "jadi orang ketiga dalam hubungan kamu sama Raya itu bikin aku tersiksa Rio. Kamu harus tau. Aku seneng tiap kita bisa berjalan bertiga karena disitu aku bisa deket-deket sama kamu. Tapi disisi lain aku sedih, lihat kebahagiaan Raya yang terpusat di kamu bikin aku merutuki keadaan ini. Keadaan dimana aku justru merebut kebahagiaannya. Jadi selingkuhannya bahkan jadi teman ranjangnya... hikkss.... aku gak tau Rio... aku gak tau..." wanita itu menunduk, membiarkan berlinang-linang airmata membasahi pahanya dan punggung tangannya.

"Kita akan selesain ini. Aku gak pernah nganggep kamu selingkuhan ataupun apapun itu yang ada diotak kamu. Aku cinta sama kamu. Jamin rasa ini. Cuma kamu Milka. Cuma kamu"

Mereka berakhir dengan pelukan hangat dibangku taman, sore-sore dengan angin sepoy-sepoy.

****

"Mumpung ada film baru, kita nonton yuk.?"

Setelah drama disore hari ini, mereka memutuskan untuk menyesampingkan masalah tadi dan memilih untuk ngedate.

"Emang gak kesorean ? Ntar pulangnya malem dong. Kalo Ray-----"

"Mulai lagi kan"

"Maaf. Ya udah deh,"

"Nggak jadi deh, yang diajak aja gitu"

You're The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang