19. Car

686 72 8
                                    

Koreksi typo !!!


🌱🌱🌱🌱🌱🌱

"Nyebelin sih tapi........"

🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Raya dan Mondy sepertinya lupa dimana mereka sekarang ini. Tak memperdulikan tempat dan kondisi permainan nakal mereka disana.


"Woyyyyyyyyy.... Mau mesum lo" teriak seseorang.

Mondy dan Raya menghentikan kegiatannya.

"Sialan, ganggu banget sih." umpat Mondy. Mondy menarik tangan Raya dan membawa nya pergi dari taman.

Mondy dan Raya berlari bersama, Raya tersenyum manis, ditatapnya Mondy yang sedang berlari bersamanya dan menggandeng tangan Raya. Menimbulkan getaran manis yang sulit diungkapkan.

Degh.

Raya mempererat genggaman tangannya dengan Mondy. Seakan tak mau terlepas dari Mondy. Entah apa alasan Raya menyukai tangan itu, genggaman, sentuhan serta efek yang tibul karena kontak fisik itu. Raya menyukai itu.

Mondy dan Raya memasuki mobil Raya. Mondy dibagian kemudi dan Raya disebelah kirinya.

"Mana kunci mobil kamu ?"

Tanpa bantahan Raya menyerahkan kunci mobilnya kepada Mondy.
Mondy melajukan mobilnya menuju kediaman Raya. Tak lupa Mondy mengirim pesan kepada supirnya untuk membawa Queen -anjingnya- pulang terlebih dulu.

.

Selama perjalanan Mondy hanya diam, terfokus pada jalanan didepannya. Begitipun dengan Raya, dia lebih tertarik memandangi pemandangan diluar jendela yang sudah mulai gelap, termenung dalam lamunannya. Mengingat kejadian yang memalukan itu.

"Jangan dibayangin terus, aku gak mau kasih tambahan ciuman disini, gak leluasa" Ucap Mondy yang masih tertuju pada jalanan . Raya yang mendengar ucapan Mondy langsung menengok ke arah Mondy dengan mata yang terbuka lebar, bisa-bisa nya berkata seperti itu.

Raya berdecak kesal namun enggan menanggapi Mondy. Kembali hening, hanya suara mesin mobil yang saling bersahutan.

Tiba tiba Mondy menghentikan laju mobilnya, tepat didelan rumah kosong yang sangat sepi. Padahal rumah Raya hanyal tinggal 3 blok lagi.

"Kok berhenti?" tanya Raya heran.

Mondy merubah posisi duduknya, hingga mereka duduk berhadapan.

"Aku tau kamu dari tadi diem pasti lagi bayangin kejadian tadi ditaman kan ? Ayo ngaku ?"

"Enggak" jawab Raya tergugu.

."Kalo kamu mau lagi , aku bisa cium kamu lagi disini. Pasti lebih menyenangkan" ucap Mondy dengan seringai nakalnya.

"Katanya gak leluasa ?"

"Kalo dipikir-pikir boleh juga dicoba" Mondy menyeringai nakal,

"Nggak. Aku diem karena kamu juga diem Mondy. Buruan gih lanjutin jalannya, aku ngantuk"

"Kalo aku gak mau?"
Mondy menggenggam kedua tangan Raya.

"Kamu bisa turun disini. Ini mobil aku, kamu gak berhak ada disini." ucap Raya mencoba melepaskan tangannya dari Mondy namun gagal. Mondy mempererat genggamannya. Menatap Raya lebih dekat.

"Kamu jangan macem-macem Mon, kalo nggak aku akan-------" ucapan Raya terpotong.

"Akan apa? Teriak ? Silahkan" Mondy semakin mendekatkan wajahnya.

You're The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang