17. Seranjang

754 80 10
                                    

Koreksi typo !!!

🐒🐒🐒🐒🐒🐒


Mondy berdiri didepan pintu kediaman Raya, menatapnya lama seolah sedang memikirkan sesuatu. Hari ini adalah hari kedua Raya tidak masuk kerja, masih dengan alasan yang sama yaitu sakit.

Sakit? Mondy tak akan percaya itu, setelah apa yang dilihatnya kemarin di Mall itu.

Mengingat itu, hati Mondy menggeram . Ingin rasanya meninju pintu yang ada didepannya ini.

Mondy mengetuk pelan pintu tersebut, tapi tak ada jawaban.

Diketuk untuk kedua kalinya, masih tidak ada jawaban.

Ketukan yang ketiga, Mondy mengetuk pintu lebih keras.

"Jangan-jangan Raya beneran sakit" gumam Mondy.

Setelahnya Mondy memegang gagang pintu tersebut dan sedikit mendorongnya "kok gak dikunci ? Sembrono nih orang. Kalo ada orang jahat gimana?" dumel Mondy kemudian masuk kedalam rumah. Menutup pintu dan mengedarkan pandangannya kepenjuru rumah.

Mondy clingak-clinguk mencari kehidupnan didalam rumah. Namun nihil, rumah ini sepi seperti tak berpenghuni.

Mondy menuju lantai dua. Disana ada tiga kamar, Mondy berfikir sejenak. Dibukanya satu persatu kamar tersebut.

Kamar pertama dikunci. Mondy menuju kamar disebelah kanan kamar yang pertama. Tidak dikunci tapi kosong. Menuju kamar yang ketiga. Perlahan tapi pasti, Mondy memutar knop pintu dan ternyata tidak terkunci, dibukanya perlahan dan nampaklah seorang wanita yang sedang tertidur dengan dengkuran lembutnya.

Mondy mendekat dan semakin mendekat, tak ada pergerakan dari wanita itu. Mondy semakin mendekat dan sampailah dibelakang wanita itu.

Tiba tiba wanita tersebut membalikan tubuhnya, menampakkan wajahnya dihadapan Mondy.

Dalam kondisi tertidurpun Raya tetap cantik. Mondy mendekat, dan berjongkok tepat dihadapan Raya.

Disingkirkannya helaian rambut, yang menutupi sebagian wajahnya, Perlahan dan sangat lembut.

Dielusnya pipi Raya dengan ibu jarinya, secara perlahan kekiri kekanan. Raya menggeliat pelan. Mondy menghentikan gerak tangannya. Dilihatnya Raya yang menyunggingkan senyum.

"Selalu cantik" gumam Mondy tanpa suara.

Mondy mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan Raya, tanpa babibu Mondy mendaratkan bibirnya ke bibir Raya. Hanya menyentuhnya tak bermaksud untuk melakukan lebih.

Tapi jika ada kesempatan kenapa tidak ?

Raya membalikan tubuhnya lagi, membelakangi Mondy sambil memeluk gulingnya.

"Andai aku gulingnya." Harap Mondy. Dia melepaskan jas nya dan diletakkanya di meja rias Raya.

Dengan perlahan Mondy naik ke ranjang Raya yang bermotif hellokitty, perlahan dengan sangat pelan dan hati-hati. Dan entah dorongan dari mana, Mondy mendaratkan tubuhnya disebelah Raya. Tak bosan bosan memandangi cantiknya wanita pemilik hatinya.
Raya tidur dalam damainya, tak ada Raya yang bawel dan galak.

Mondy mengelus puncak kepala Raya, menciumnya sekilas.
Meletakkan tangan kanannya dibawah tengkuk Raya sebagai bantalan dan meletakkan tangan kirinya dipinggang Raya. Memeluknya meski ada jarak karna guling yang dipeluk erat oleh Raya.

"Dasar kebo. Masa gak bangun bangun sihh. Kalo ada orang jahat gimana?" gumam Mondy.

"Ahh ya, orang jahatnya kan udah disini. Kan aku " Mondy menertawai dirinya sendiri tanpa bersuara.

You're The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang