RASA...,
❣❣❣❣❣❣
Raya berdiri didepan komplek rumahnya menunggu jemputan, yang lebih tepatnya menunggu mobilnya yang dibawa Mondy.
Pagi ini entah kenapa Raya ingin sekali bertemu dengan Mondy. Demi bisa berangkat dengan Mondy, Raya menolak ajakan tantenya untuk mengantarkannya. Dengan alasan tak ingin merepotkan tantenya. Alasan yang sangat tak bermutu.
Tak surut surut senyum yang tercetak dibibir Raya ketika dari kejauhan dirinya sudah dapat melihat sebuah mobil yang menuju kearahnya.
Mobil tersebut berhenti tepat didepannya. Ketika sang pengemudi keluar dari mobilnya, senyum Raya seketika luntur. Itu bukan Mondy tapi driver Mondy.
"Kok bukan Mondy?" batinya
"Non Raya ya?" tanya driver itu. Dan Raya mengangguk.
"Saya kesini untuk mengantarkan mobil non Raya." ucapnya seraya menyerahkan kunci.
"Mondy nya kemana pak?"
"Tuan Mondy sedang ada urusan, jadi dia menyuruh saya untuk mengantarkan mobil ini."
"Oh" Raya tersenyum yang dipaksakan.
"Tugas saya sudah selesai, saya pamit dulu non."
"Iya pak. Makasih ya pak." ucap Raya dan dijawab driver tersebut dengan menganggukan kepalanya. Memberhentikan taksi dan pergi.
Sepanjang perjalanan ke kantor, Raya nampak kesal. Memimikirkan pria yang akhir2 ini selalu muncul dipikirannya.
"Ahhhhhhhhhhhhhhh Mondy. Lo kok jadi muter muter gini sih diotak gue. Pergi nggak?? Hus hus" ucap Raya kesal karna bayangan Mondy tak mau pergi dari pikirannya.
"Raya, Stop mikirin Mondy. Okey? Raya kamu harus fokus. Jangan teriak teriak didalam mobil sendirian kayak orang gila!" Raya menarik hembuskan nafasnya, menghilangkan rasa kesalnya dan sesuatu yang bergemuruh dihatinya.
Sampainya dikantor, Raya bertemu bosnya. Kakek Rama.
"Selamat pagi pak."Raya menyapanya dengan memaksakan senyumnya.
"Pagi. Kamu cantik pagi ini"
Raya menatap bos nya itu.
"Seriusan aku dirayu kakek Rama? Tua bangka ini gak sadar apa sama umur. Aku harus jauh jauh" batin Raya.
Raya dan pak Rama berjalan beriringan menuju lift.
"Ray ?"
"Iya pak ?"
"Saya lebih suka kamu panggil saya kakek. Tapi hanya jika kita sedang berdua seperti ini."
"Hah?" Raya tersentak kaget. Sudah sejak lama dia memanggil bos nya itu dengan sebutan kakek tapi itu dibelakangnya. Dan sekarang kakek Rama yang memintanya ?
Ya gak bakal nolak lah !!!
"Iya pak. Eh, kakek. Kakek Rama" Raya tersenyum tulus, membuat tatapan kakek Rama menilik lebih dalam tentang wanita yang diincar cucunya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're The One
Ngẫu nhiênSEMBILAN PULUH DELAPAN KOMA DELAPAN PULUH SEMBILAN PERSEN CERITA INI GAK ADA FAEDAHNYA. NGAWUR BIN GAJE. Beneran dehh !! Suwer !! Coba aja baca, dari prolog same epilog. PASTI MEMILUKAN. Haha yang bikin aja gak jelas, XD . Terbelenggu oleh rasa yang...