11. M&G

565 72 39
                                    

Koreksi Typo !!!
*
*
*
*

Raya berjalan menyusuri jalanan ibukota yang lumayan padat.
Menjilati ice cream rasa vanilla kesukaannya menuju taman. Hari ini Raya pergi ketaman untuk merelaksasikan diri dan berharap bertemu dengan seseorang yang bisa diajak kerjasama.

Sesampainya ditaman, Raya mengedarkan pandangan keseluruh taman, mencari cari siapapun yang bisa diajak kerja sama.

"Ini menyebalkan.! Kalo gak gara gara mama sama papa. Gue gak akan kayak orang gila disini, sendirian duduk duduk ditaman. Gak jelas mau ngapain. Yang lain pada gandengan, lahh gua seorang diri. Ck. Dasar" gerutu Raya.

Dari jam tujuh pagi, sampai sekarang jam sembilan pagi. Raya masih setia ditaman. Menjilati ice cream yang mungkin sudah ke 10 pagi ini. Mata Raya senantiasa menggerak-gerakan matanya menilai makhluk-makhluk berjenis laki-laki. Menilai seberapa pantas dan potensi menguntungkan laki-laki itu untuk dijadikan partnernya. Tanpa melibatkan perasaan dan segala macam yang dapat menimbulkan efek tidak baik.

"Arrgggh.... kalo sampe jam 10, gue gak nemu siapapun. Gue pulang." gusar Raya mengacak acak rambutnya sendiri.

"Menyebalkan!!!" batin Raya masih dengan memperhatikan orang-orang yang datang ketaman. Ada orangtua bersama anaknya yang masih balita. Ada yang seorang diri ada yang berpasangan, ada cogan-cogan yang kelayapan dengan tatapan mata genit. Tapi tak ada satu pun yang menarik perhatian Raya.

Pukul 09.55 , Raya putuskan untuk pulang. Sekali lagi Raya mengedarkan pandangannya keseluruh taman dan masih berharap menemukan seseorang disana.

"Oke fiks. Gue pulang." belum sempat Raya memajukan langkahnya tiba tiba Raya terjatuh.

"Aahhhw!!! Dasar Anjing." teriak Raya ke anjing yang menabraknya tanpa permisi.

"Anjing siapa sihh. Seenaknya nubruk nubruk. Emang gak sakit apa?" gerutu Raya tidak menyadari si pemilik anjing ada dibelakangnya.

"Awas ya kalo ketemu lagi, gue akan ------" ucapan Raya terpotong.

"Akan apa?" suara pemilik anjing yang ternyata laki laki.

"Gue cincang cincang. Terus gue buang kekali." ucap Raya seenaknya, dan enggan menoleh ke belakang.
Raya berusaha berdiri namun sepertinya pergelangan kakinya terkilir.

"Biar gue bantu." kata laki laki tersebut.

"Nggak usah. Gue bisa sendiri" Raya menepis tangan yang diulurkan sipemilik anjing.

"Ahwww" Raya terjatuh lagi.

"Gak usah sok tegar deh. Dah tau gak bisa berdiri, masih aja nolak bantuan orang." ucap laki laki tersebut kemudian tanpa permisi menggendong Raya untuk didudukan di bangku taman.

Kini tatapan mereka bertemu.

"Ganteng juga nihh orang" batin Raya.

"Raya? Kok beda? Ini beneran Raya ? "batin Mondy yang memperhatikan Raya.

Ya. Pemilik anjing itu adalah Mondy.

Entah berapa lama mereka saling memperhatikan. Yang jelas Raya masih digendongan Mondy.

"Mau sampe kapan elo gendong gue kayak gini?" ucap Raya mengagetkan Mondy.

You're The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang