Masih anget, koreksi typo.
Author males ngedit.🌿🌿🌿🌿🌿🌿
Dentingan suara sepatu hitam pekat Mondy menggema disetiap koridor sepi yang dilewati, beberapa orang menatap Mondy dengan tatapan kagum dan memuja. Sorot mata tajam serta senyum tipis yang terkadang terlihat mampu menusuk kedalam hati orang yang melihatnya, dan membuat siapa saja yang berpapasan dengannya beringin memilikinya. Siapapu. Termasuk gue!!
Mondy. CEO berwajah rupawan itu menyunggingkan senyum tipisnya kesetiap orang yang berpapasan dengannya. Bentuk respon timbalbalik yang didapatkannya dari para pegawainya.
Hari ini mungkin akan menjadi hari yang menyenangkan untuk dia dan wanitanya. Raya.Raya menjadi alasan sudut bibirnya tertarik keatas, alasan kenapa Mondy mau kekantor pukul delapan lebih 5 menit, alasan dia bangun pagi -lebih tepatnya memaksa bangun lagi, alasan demi alasan kenapa hari ini dia berbeda dari Mondy yang katanya dingin sedingin es. Dan kaku sekaku robot. Semua yang nampak hari ini berbeda. Seperti bukan dia !
Langkahnya pasti menuju ruang kerja Raya, menggeser pintu kaca transparan itu dengan pasti. Diedarkannya pandangannya keseluruh ruangan namun seseorang yang menjadi alasannya hari ini tidak ada.
Dicarinya Raya disetiap sudut ruangan, dan hasil dari pencariannya nihil. Raya tidak ada ditempatnya padahal seharusnya jam segitu Raya sudah harus anteng ditempatnya bergulat dengan tumpukan kertas yang menjulang tinggi, setinggi gunung Himalaya.
"Kek, Raya kok gak ada?" Ucap Mondy yang nyelonong masuk ke dalam setelah tadi dia pergi dari ruangan Raya.
"Seorang CEO yang baik akan mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk keruangan orang lain, bukan main nyelonong gitu aja" ucap kakek yang sedang berkutat dengan berkasnya.
"ya ya ya. Lupakan itu. Maafkan Mondy" Mondy mendaratkan bokongnya ke kursi. Duduk tepat dihadapan kakek.
"Dimana dia kek?"imbuhnya."Siapa?"
"Raya kek. Kok gak ada"
"Kamu kangen ?"
"Mondy rindu. Rindu yang tak kunjung terobati" Mondy menggeleng pelan bemtuk jawaban dari pertanyaan kakeknya.
"Kamu bertanya pada orang yang salah! Emang kakek ada 24 jam gitu sama Raya. Aneh kamu ini Mon"
" Kakek gak mau apa lihat Mondy bahagia." rengek Mondy.
"Duh gusti.! Ampunilah cucuku ini. Amin" kedua tangan kakek mengadah ke atas lalu meraupkan telapak tangannya kewajah. "
"AMIN" Ucap Mondy.
Gelengan kepala kakek menyertai tingkah cucunya. Sesaat setelahnya kakek pun menelpon seseorang.
"Suruh Cindy ke ruangan saya"
setelah mendapat jawaban dari orang tersebut kakek menutup telponnya.
Beberapa menit memudian ada yang mengetuk pintu.Tok tok tok
"Masuk"
Cindy masuk keruangan itu dan berhenti tepat dibelakang Mondy,
"Cindy, kamu temannya Raya kan?" tanya kakek
"Iya pak" jawab Cindy sopan.
"kamu tau Raya kemana?"
"Raya hari ini tidak masuk pak. Dia sakit."

KAMU SEDANG MEMBACA
You're The One
RastgeleSEMBILAN PULUH DELAPAN KOMA DELAPAN PULUH SEMBILAN PERSEN CERITA INI GAK ADA FAEDAHNYA. NGAWUR BIN GAJE. Beneran dehh !! Suwer !! Coba aja baca, dari prolog same epilog. PASTI MEMILUKAN. Haha yang bikin aja gak jelas, XD . Terbelenggu oleh rasa yang...