Koreksi Typo !!!
*
*
*
*Termenung itulah yang kini dilakukan Raya. Setiap hari disetiap jam kosongnya dia termenung. Merenungi kejadian yang menimpanya.
Sembilan bulan dua belas hari yang lalu, Raya ditinggal pergi sang pacar ke Prancis dengan alasan bisnis.
Sembilan bulan sepuluh hari yang lalu, sang sahabat pergi ke Singapura dengan alasan bahwa sang ibu sakit dan dia harus kesana untuk menemani ibunya.
Sembilan bulan tiga hari yang lalu, beberapa kenyataan muncul kepermukaan, membuat hati serta perasaannya memanas.
"PEWARIS DM COPERATION MENIKAHI KEKASIHNYA. MILKA MARCELLA DI PARIS."
"Mereka nikah?" Tanya Raya dengan suara lirihnya dan dia pun meremas koran tersebut kuat kuat.Sakit. Itulah yang dirasakannya. Raya beranjak dari tempat duduknya.
"Lo nggak apa-apa ka-------"
Belum selesai Cindy berbicara Raya sudah memotong perkataannya."Gue gak papa. Gak usah khawatir. Gue cuma mau ketoilet." Raya pergi meninggalkan Cindy, belum benar benar keluar dari ruanganya Raya berbalik, "Jangan ngikutin gue." imbuhnya. Dan Cindy pun menurut. Padahal sebenarnya dia ingin membuntuti Raya.
Jangan tanyakan Raya ngapain di Toilet. Sebagai seorang perempuan yang disakiti Pacar (sekarang sudah menjadi mantan) dan sahabatnya. Raya hanya bisa pergi ke toilet dan meluapkannya disana. Tak kan ada yang melihatnya menangis. Kalau pun ada yang mendengar, Raya tak perduli.
****
Air mata tak pernah lupa menampakkan bulirnya disetiap saat, selalu tak bisa dibendung dan seenaknya meluncur membasahi pipi Raya.
"Kalian menyakitikan! Sakit yang tak mengeluarkan darah tapi menggoreskan luka. Sakit yang tak ada penawarnya. Apa gue pernah bikin salah, sehingga kalian berbuat seperti ini. Sakit tau gak. Hikkss" batin Raya
Raya menatap butiran-butiran air hujan yang jatuh membasahi bumi dari dalam kamarnya, menerawang kebelakang melalu bayangan dirinya dikaca jendela dan air hujan yang mengenai kaca jendela kamarnya.
"Gue nggak nyangka, Rio? Milka? Kok bisa ?
Ya bisa lah !
Gue emang belum cinta sama Rio, tapi gue udah nyaman sama dia. Nah sekarang gimana?
Ya gitu Ray,
Milka. Sahabat merk apa dia itu? Gue kira dia tulus sama gue,
Ternyata eh ternyata,
Nikung juga kan dia.
Milka, Milka . Dari tatapan elo gue tuh ngerasa kalo lo tulus banget sama gue, care bingit gak ada gejolak-gejolaknya,
Nah ini apaan coba?
Kalian kok main belakang sihh, nyakitin banget.
Sabar Raya Sabar
Ikhlas Raya Ikhlas
Cari yang baru Ray, cowo masih buanyak......!!!!! "
Raya melipat tangannya dan memeluk dirinya sendiri. Hujan yang turun bersamaan dengan suasana hati Raya yang temaram seakan menandakan langit pun merasakan pengkhianatan yang dialaminya untuk kedua kalinya.
"Dua kali gue diginiin, Dua kali dikhianati oleh makhluk berjenis sama. Kalian berdua akan selalu memiliki tempat dihati gue, tempat pengkhianatan, yang nggak akan pernah gue anggep dan nggak akan pernah gue ijinin masuk ke kehidupan gue nantinya" gumam Raya sembari menegarkan hatinya sendiri, menghitung berapa butiran air hujan yang jatuh, dan pada kenyataannya itu mustahil.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're The One
RandomSEMBILAN PULUH DELAPAN KOMA DELAPAN PULUH SEMBILAN PERSEN CERITA INI GAK ADA FAEDAHNYA. NGAWUR BIN GAJE. Beneran dehh !! Suwer !! Coba aja baca, dari prolog same epilog. PASTI MEMILUKAN. Haha yang bikin aja gak jelas, XD . Terbelenggu oleh rasa yang...