Seventeen????

138 23 7
                                    

Happy reading

Hari demi hari. Angling terus berusaha untuk mencari Amoy. Hingga hari ini, Angling terus berusaha mencari keberadaan Amoy. Lelah,itu pasti. Sejak Amoy hilang,bahkan Angling pun jarang makan,jarang belajar,dan lebih parahnya,ia lebih jutek kepada adiknya-Sifa.
Dari sifat Angling yang periang karena kehadiran Amoy,kini ia menjadi lebih irit bicara. Apalagi jika ditanya oleh teman-temannya. Ia hanya akan mengangguk,menggeleng,atau mengatakan ya atau juga tidak.

"Kak keying"Sapa Sifa sambil memeluk boneka beruang kecil berwarna coklat.

"Hm?"

"Kakak kenapa?"Sifa naik ke sofa,dan duduk disamping Angling

"Ga"

"Kak keying. Sifa kangen kaka moy"

"Kakak lebih kangen"Remote tv sudah menempel di tangan Angling,dan segeralah Angling menekan tombol merah untuk menyalakan tv nya.

"Kak moy udah jayang ngajay aku"

"Ya kamu belajar sendiri"Angling terus mengganti-ganti chanel tv nya

"Kak. Main yu? Aku punya banyakk boneka yang kak keying kasih ama aku"Sifa turun dari sofa dan menarik-narik tangan Angling untuk mengajaknya pergi ke halaman

"Gamau Sifa! Kakak lagi pengen sendiri! Udah sana!"Bentakan itu membuat Sifa menjadi nangis.

"Kak keying jahat! Bukan kakak aku! Biasanya,kak keying mau aku ajak main. Hiks..hiks"Sifa mengucek-ucek matanya

"Rewel."Bukan menolong,Angling malah pergi dari Sifa

Plakkk

Tiba-tiba terdengar bunyi tamparan. Itu papah Angling,ia menampar Angling karena beraninya dia menangisi adiknya,dan tidak meminta maaf

"Minta maaf sana."

Angling menatap wajah Sifa,"minta maaf"setelah itu Angling langsung pergi kedalam kamarnya

CilaTri(teman Amoy)
Kak,ke Medika! Dzikwan keadaannya memburuk. Kasihan,kayanya dia butuh kakak cepetan

Angling terkejut ketika membaca pesan dari Cila

"Dzikwan sekarat?!"Angling begitu cemas,dan ia dengan cepat mengetik

Otw

Dengan mobilnya Angling berangkat menuju rumah sakit,dan menemui Dzikwan.

Ketika sampai sana,Angling melihat Dzikwan yang digerumuti oleh keluarga dan teman-teman Amoy,tapi tidak dengan Amoy.

Kritis. Tak sadarkan diri. Itu yang saat ini dilihat oleh Angling,bagaimana keadaan Dzikwan yang benar-benar terpuruk

Saat Angling mendekati Dzikwan,semua terkejut ketika monitor menghasilkan bunyi tuuuuuuutt,dan detak jantungnya mulai bergaris lurus. Semua drop,terkejut. Dan rasanya ini tak mungkin

"DOKTERRR!!!"Teriak semua orang yang ada didalam ruangan

Lalu dokter itupun datang,dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain berserah kepada YME.

"Innalillahi wainnalillahi ro'ziun"Ucap dokternya sambil membuka maskr

"Engga dok! Engga!! Ini gamungkin"Mamah dzikwan begitu tak terima jika anaknya meninggal diusia mudanya

"Innalillahi. Dzik,kenapa lo ninggalin gw?! Lo gamau apa nyari Amoy bareng-bareng? Dia hilang dari kita. Dan lo mau pergi buat selamanya?"Angling begitu deras menangisi Dzikwan,meski sebelumnya ia memang tidak dekat dengan Dzikwan. Tapi ia merasakan bahwa Dzikwan ini sebenarnya orang yang baik,meski dia pernah menghajar Angling waktu itu dikantin

A/n:Khusus untuk hari ini,aku akan up dua chapter. Sekarang tanggal berapa?? 11 ya? Happy mensive buat Amoy dan Kak Angling🌷🌷🌷.

Just Friend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang