Just Friend (COMPLETED)

37🌷

Happy reading

Pagi-pagi buta Amoy dapat WhatsApp dari Angling, yang membuat semangat dipagi hari

AnglingSmrkhnd
Morning Bau kencur. Masih ingat julukannya kan? Wkwk

"Bau kencur? Oh ya ingat, dasar si bau amis. Jelas gw ingat lah."

Morning juga bau amis. Ingat lah, masa ga ingat. Tapi sekarang lo udah ga bau amis

AnglingSmrkhnd
Lo juga udah gabau kencur, tapi gw akan terus manggil lo bau kencur

Rese loh bau amis. Yaudah, gw mau mandi dulu ya?

AnglingSmrkhnd
Yaudah sana. Jangan lupa mandinya pake air

Saya pake pasir pak mandinya

AnglingSmrkhnd
Haha bisa aja yaudah sana

"Udah ah, gausah di balas. Mending sekarang gw mandi. Takut telat."

Selesai mandi, Amoy tidak sarapan dulu ia langsung pamit kepada orangtuanya dan berangkat ke sekolah, Amoy mulai hidup mandiri dan tidak mengandalkan ayahnya lagi untuk mengantarkannya ke sekolah

"Angkot mana angkot!!" Amoy menunggu di trotoar namun angkot tak kunjung datang

"Hari ini gw ulangan harian lagi, kalau telat gw bisa dimarahin nih. Mana gurunya killer."

Bukan angkutan yang menepi, tapi sebuah motor ninja berwarna hijau yang berhenti di dekat Amoy

"Nunggu angkot ya?."

"Iya. Lo ngapain berhenti?."

"Nungguin lo dapat angkot."

"Ling, tar lo telat." Bukan melajukan motornya, ia malah memakirkan motornya dan ikut menunggu bersama Amoy

"Gapapa. Gw kan bukan ketua osis di SMA Sabang. Jadi kalau telat ya ga masalah."

"Emang, yang bilang lo ketua osis siapa?."

"Ya kalau nunggu kaya gini, gw jadi inget dulu. Waktu lo nunggu angkot, terus gw ikut nunggu."

"Masnya flasback ya?." Goda Amoy

Angling mengacak-acak rambut Amoy, "bareng gw aja. Gw anter lo ya?."

"Engga ah, nanti lo telat nyalahin gw lagi."

"Ya engga lah. Lo kan bidadari gw. Yang muncul dari selokan."

"Bau dong!"

"Iya baunya, bau kencur."

"Ih bau amis!! Yaudah ayo naik, tar gw telat."

"Yoo."

Diperjalanan Amoy terus berbicara pada Angling

"Ling, ga kerasa ya? Bentar lagi gw ujian, terus lulus. Hmm, menurut lo gw SMA dimana ya?" Tanya Amoy saat berada di motor

"SMA Sabang. Kan ada gw sama Raihan."

"Bilang aja biar terus ketemu sama gw."

"Tuh tau."

"Ah dasar. Liat ntar aja deh."

Lalu sampailah Angling di sekolahan Amoy

"Makasiii!!! Yaampun bae banget sih lo Angling. Kaya ojek gw aja deh."

"Iya. Yaudah sana masuk, ntar telat."

"Daa."

¤¤¤

"Diantar pacar ya?." Dheva yang tiba-tiba saja muncul di depan Amoy

"Dhev! Apaan sih, ngagetin aja deh."

"Bareng lah, masa iya gw sendiri?."

"Yaudah ayo."

Amoy sudah tidak membenci Dheva, sekarang ia telah menganggapnya sebagai teman biasa, begitupun Dheva yang menganggap Amoy sebatas teman

"Ternyata asik jadi teman ya?." Dheva menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Yaiyalah. Lebih asik, kita juga gausah deh ribut-ribut. Apalagi saling membenci. Kita kan bisa jadi sahabat, brother."

"Oh iya, tadi lo diantar sama pacar lo?."

"Bukan, dia kakak kelas gw. Kita dari kelas VII udah sama-sama. Dia baik, penyayang, humoris lagi."

"Wah wah wah. Roman-romannya sih bukan hanya sekedar kakak kelas, tapi lo beneran suka nih sama dia."

"Alah Dheva, sotau loh." Amoy memukul bahu Dheva, "eh, apa ada seseorang cewe di hati loh?."

"Ada. Elo."

"Please! Gausah bercanda. Lo tuh ya, bikin ilfil gw aja deh. Kita kan udah deal jadi teman!"

"Ya elo, ngapain nanya gitu? Iya gw tau, lo pasti mau comlangin gw sama Alma kan? Aduh udah gausah repot-repot, gw bisa sendiri. Gw masuk duluan ya."

"Hah! Sumpah? Tandanya Dheva juga suka dong sama Alma, ini harus gw sampain sama Alma." Amoy berlarian menuju kelas

"Alma! Alma!"

"Apasih?." Amoy langsung duduk disebelah alma

"Lo harus tau, ternyata Dheva juga suka sama loh. Gw denger dan saksiin sendiri pake mata gw dan telinga gw! Ternyata Dheva suka sama loh."

Bukan senang, Alma malah memasang wajah datar, "sampai berapa lama sih lo harus kaya gini?."

"Maksud loh?."

"Gausah so bantuin gw Moy. Lo kaya gini, biar Dheva ga ngejar-ngejar lo kan? Sumpah gw benci sama cara lo yang kaya gini!!" Alma pergi keluar meninggalkan Amoy

"Alma!!"

Tinggalkan jejak
V+c