34🌷

138 19 33
                                    

Happy Reading

Sering-sering jemput gw ya?
Biar seneng

¤¤¤

Raihan pulang sendiri dengan perasaan yang sedikit emosi, entah karena sedih atau malah ikut muak sama halnya dengan Nia yang muak pada Raihan.

"Awass!!!" Nyaris Raihan menabrak Puput dan kawan-kawannya

Raihan turun dari motornya dan segera menghampiri Puput menggunakan helmnya, "sorry ga sengaja." Suaranya samar-samar

"Hah? Apa? Buka dong helm lo." Teriak Puput

Raihan membuka helmnya, "sorry Put, gw ga liat ada loh."

"Eh, kak Raihan? Iya gapapa. Kenapa? Mikirin pacar lo yang tadi ya?."

"Put, put. Ini yang kemarin ada di rumah Amoy kan?." Sambar Elsa

"Iya gw Raihan, kakak angkatnya Amoy."

"Oh, jadi kamu kakak angkatnya. Yaampun beruntung banget jadi Amoy, udah punya si Angling eh punya kakak angkat yang ganteng." Celoteh Andin

"Haha, gausah berlebihan." Raihan tersenyum lebar

"Lo mau balik?." Sambung Raihan bertanya pada Puput

"Iya, mau balik juga?."

"Iya. Mau bareng?."

"Ehem..ehmm..busett kaki gw mual nih." Ucap Elsa

"Yaampun perut gw pusing." Andin pun tak mau kalah konyolnya dengan Elsa

"Apaan sih kalian?" Puput menggelengkan kepala sambil tertawa

"Temen lo aneh ya. Tapi lucu sih." Kata Raihan ikut tertawa

"Iya, kak gapapa lo balik duluan aja. Gw sama mereka."

"Oke. See you." Puput membalasnya dengan senyuman

"Uhuyyy!! PDKT ya?." Elsa menoel hidung Puput

"Jangan digituin dong Sa. Tar idung Puputnya malu, makin kedalem lagi." Andin begitu puas meledek Puput

"Apaan sih, dia punya pacar." Puput bergegas pergi meninggalkan teman-temannya

"Uuuuhh, kasihan nih Puput." Ledek Elsa dan Andin tak mau henti

¤¤¤

"Sering-sering jemput gw ya? Biar seneng." Canda Amoy pada Angling yang sudah stay di depan gerbang, hari ini Angling begitu rapi. Memakai kemeja putih dibagian lengan digulung, dan kancingnya yang semua terbuka dan dilapisi baju kaos putih juga.

"Rapi amat mas? Kemana baju SMA lo?." Tanya Amoy sambil menaik ke motor ninja Angling yang berwarna hijau itu

"SMA gw lagi libur, jadi ya gw udah stay aja disini."

"Pantes. Hmm, berarti kak Raihan juga ada di rumah. Boleh ke rumah Raihan?."

"Boleh. Gw anter ya? Tunjukin aja jalan rumahnya." Kemudian Angling melaju dengan motornya. Di sepanjang jalan Angling dan Amoy terus tertawa, hingga ia tak melihat bahwa ada polisi. Dan berhasilah polisi menangkap Angling.

"Selamat siang?." Sapa polisi itu tegas

"S-i-a-n-g pak." Angling dan Amoy berwajah tegang

"Anda tau, apa kesalahan anda?."

Amoy terkejut ketika baru sadar bahwa Angling tidak memakai helm

"Gatau pak, kan kita ga pernah kenal. Jadi mana mungkin gitu saya punya salah sama bapak." Candaan Angling yang garing bagi polisi itu.

"Garing sekali candaan kamu itu." Polisi itu sangatlah kekinian, modelnya saja sudah berbeda dengan polisi lain. Ia menggunakan gaya model rambut seperti Verrel Bramasta. Dan wangi tubuhnya yang semerbak

"Pak, bapak kaya artis di tv deh." Angling benar-benar menggoda polisi itu, Amoy yang melihatnya hanya bisa menahan tawanya

"Siapa? Aliando ya? Atau siapa?." Polisi itu tertarik dengan kata-kata Angling

"Bukan pak, kaya Verrel Bramasta. Beneran deh." Angling mengangkat lengannya dan membuat V dijarinya

"Argh kamu bisa saja."

"Pak. Kami boleh pulang kan? Kasihan nih pak pacar saya, lapar pak. Masa dia belum makan dari pagi pak." Polisi itu melirik Amoy, dengan berhasil Amoy acting seperti apa yang sudah dikatakan Angling

"I-y-a pak. Saya belum makan dari pagi pak. Suwer." Amoy akhirnya angkat bicara

"Kasihan sekali kamu nak." Polisi itu menjeda ucapannya, "hei kamu lelaki, jaga ya pacar kamu itu. Jangan pernah kamu sia-siakan, sepertinya disaat seperti ini dia membutuhkanmu."

Yaampun, pak polisinya sok puitis. Wkwk.

"Iya pak. Jadi saya boleh pergi kan pak? Buat cari makanan dia."

"Silakan. Ingat ya? Utamakan cinta kamu dibanding urusan pribadi kamu."

"Siap pak." Angling bersalaman dengan polisi itu, tanpa bicara lagi Angling pun langsung melajukan motornya kembali

"Pak, kenapa kamu membebaskan dia yang tidak memakai helm?." Kata polisi yang lain

"Aduh!! Saya lupa, tadinya saya mau tilang dia. Aduh gara-gara kebawa perasaan gini nih. Satu orang lolos dah."

"Makanya pak, kalau lagi tugas ya tugas. Kata-kata mutiaranya simpen aja dulu buat ntar." Polisi itu langsung pergi

¤¤¤

"Polisi lugu." Angling tertawa lebar

"Kasihan tau, polisi dijailin. Nanti kena karma loh."

"Nyumpahin?."

"Engga. Cuma bilang, siapa tau jadi kenyataan."

"Kalau gw kena karma, ya itu juga berlaku buat lo."

"Kok gitu?."

"Kan gw bohongnya bareng lo."

"Kalau gitu, gw cabut ucapannya."

"Kenapa?."

"Ya gapapa. Udah ah, ga penting. Jadi ke rumah Kak Raihan kan?."

"Iye jadi."

Kayanya Polisi itu dulu bapak Dilan deh. Wkwk? :v
A/n: Tq ya buat kalian semua yang slalu vote+Comment❤

Just Friend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang