Happy Reading
Tidak akan ada yang namanya patah hati
Ketika tidak merasakan jatuh cinta
-Amoy¤¤¤
"Teman-teman lo hangat semua ya? Gw suka deh, apalagi sama Naya. Kayanya mimpi dia buat ketemu Ja-ja-bes apa jales gitu, yang ada rodiges rodiges gitu. Siapa si?." Alma menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menuju kelas
"Hahaha, James Rodriguez kali. Dia itu pemain bola."
"Ya itu. James. Ohh Naya suka bola?."
"Iya, tim kesayangannya itu Real Madrid"
Lalu tak lama kemudian guru di kelas pun datang, untung Alma dan Amoy sudah duduk rapi di bangkunya
"Pagi anak-anak?."
"Pagi pak."
Setelah pelajaran selesai, Alma dan Amoy seperti biasa pergi ke kantin ketika jam istirahat
"Lo beneran udah ga kontak-an sama Dheva?." Pertanyaan yang Alma lontarkan membuat Amoy mengerutkan alisnya
"Kenapa lo? Kok nanyain Dheva?" Alma menggeleng keras, "gw kan udah bilang sama lo, gw udah gamau deh tuh sama Dheva. Gw sama dia udah jadi temen biasa, dan jarang chat-an"
"Tapi rasa-rasanya Dheva masih sayang sama lo." Alma dan Amoy kemudian duduk dibangku kantin
"Alma, alma. Gw harus berapa kali sih ngomong sama lo? Gw sama dia tuh udah jadi temenan, slow aja. Lo gausah cemburu, gw tau lo suka sama dia."
"Gw ga suka sama dia."
"Mba, es kelapa ya!" Pinta Amoy, "lo mau es kelapa juga ga?." Alma hanya mengangguk, "dua ya Mba."
"Kenapa ya dalam hidup selalu aja ada yang namanya patah hati." Pesanan pun datang di sela-sela Alma bertanya
Amoy meminum esnya memakai sedotan sambil tersenyum geli, "lagi galau ya mba?." Alma hanya tersenyum
"Nih ya, tidak akan ada yang namanya patah hati ketika tidak merasakan jatuh cinta."
"So baku bicara loh." Alma terkekeh
"Yehh, dikasih tau yang bener sama gw."
"Serah lu, Qil- eh Moy."
"Udah, Qila aja panggilnya kalau emang keberatan."
"Okeh."
¤¤¤
"Kamu ikhlas kan temenin aku belanja?." Tanya Nia pada Raihan, hari ini sekolahan Raihan libur karena ada rapat guru
"Iya, aku kan pacar kamu."
Sebenarnya Raihan cape harus mengelilingi Mall yang begitu besar, namun ia harus tetap menemani Nia karena ia pacarnya.
"You hungry?" Tanya Raihan di tengah-tengah keasyikan Nia melihat-lihat sepatu hak
"Kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu? Kamu laper?."Raihan hanya membalas dengan senyuman
"Duluan aja ya? Di tempat biasa kita makan, nanti aku nyusul."
"Yaudah." Raihan kemudian pergi ke tempat makan
Raihan duduk termenung di kursi sendirian, ia mengetuk-ngetuk meja dengan jari-jarinya
Sreek..
Ada yang menarik bangku dan duduk disebelah Raihan. Raihan pun menengok ke arahnya"Hai, gapapa kan gw duduk disini?."
"Lo? Puput kan? Temennya Qil- eh sorry, Amoy?." Puput tersenyum manis
Puput mengangguk keras, "Sekolahan gw gurunya lagi pada rapat, kemungkinan sih lama. Terus anak-anak muridnya disuruh pulang. Jadi ya gw kesini, gw kalau lagi bosen selalu kesini sama temen-temen gw."
"Terus, temen-temen lo mana?."
"Ada. Dia lagi di toko sepatu, katanya mau beli sepatu buat sekolah."
"Sendirian?." Puput menengok ke arah kanan dan kirinya
"Engga, sama pacar."
Puput mengangkat kedua alisnya, "O-oh, te-rus mana pacarnya?."
"Lagi di toko sepatu juga. Bosen gw liat dia belanja terus."
"Oh gitu!" Nia sepertinya mendengar perkataan Raihan, Nia menjatuhkan barang belanjaanya dan pergi, Raihan pun berhasil menahannya
"Nia-Nia! Sorry, aku ga bermaksud buat ngomong kaya gitu kok."
Nia melepaskan tangan Raihan yang tersangkut dilengannya, "kalau kamu emang gasuka kalau aku belanja terus. Ngomong!"
"Iya, aku emang gasuka liat kamu belanja terus. Itu boros."
"Boros kamu bilang? Hellow Raihan, kamu selama jadi pacar aku, apa pernah kamu belanjain aku?." Nia tersenyum sinis, "bahkan setiap mensiv kamu ga pernah kasih hadiah apapun sama aku. Sekarang kamu bilang boros? Aku juga pengen senang kali Han, pengen diliat orang aku sama kamu itu romantis. Kalau kamu ga kasih hadiah sama aku, seengganya kamu bisa jalan berdua sama aku."
"Maaf, aku ga bermaksud buat kamu kaya gini."
"Halah! Kalau kamu bosen sama aku, tinggal bilang. Aku juga jadi gasusah buat cari alasan putus sama kamu, jujur aku juga udah muak sama kamu." Nia pergi begitu saja meninggalkan Raihan
"Nia!!"
"Sorry ya, lo ribut sama pacar lo karena gw ya?." Kata Puput yang sudah ada dibelakang Raihan
"Engga kok." Raihan meninggalkan Puput sendirian
"Put, balik yu?" Elsa dan Andin datang dengan menjinjing tas berisi sepatu
"Hmm? Ayo."
"Oiya, lo ngapain disini?." Tanya Andin
"Engga kok, yo ah." Puput berjalan lebih dulu. Elsa dan Andin bingung, ada apa dengan Puput
Sorry for typo
'Vomment'
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend (COMPLETED)
Novela JuvenilH A N Y A T E M A N Tapi Cinta... Perjuangan Amoy untuk bisa terus bersama Angling sangat banyak ujian. Angling menyadari bahwa Amoy menyukainya, begitupun dengan Angling yang juga suka dengan Amoy mereka berdua tidak bisa pacaran karena orangtua A...