Fifteen🌷

157 23 16
                                    

Happy reading

Kalian pasti tahu,siapa orang yang ditolong oleh Raihan. Itu Amoy,ia Amnesia karena waktu itu terkena benturan.
Dan kini Amoy masih diam di rumah Raihan.

Kita bahas soal Raihan. Dia adalah anak yang mandiri,dia sekarang duduk dibangku Smp kelas XI. Dia tinggal di rumah bersama papahnya. Karena Papah dan mamahnya sudah cerai dari 2 tahun yang lalu,dan ia lebih memilih tinggal dengan papahnya.

"Raihan. Papah kerja dulu,dan jaga teman kamu itu ya"Amanah papah Raihan

"Iya pah. Papah tenang aja,aku sekolah siang kok. Jadi nanti aku bisa jagain Qila"

Raihan pergi ke kamar Amoy dan memeriksa keadaannya

"Qil.."Ucap Raihan pelan ketika membuka pintu kamar Amoy

"Iya?"Terlihat Amoy sedang merapihkan tempat tidur,Raihan terkejut. ketika kamar tamu yang begitu berantakan,tadinya. Kini menjadi sangat bersih

"Kamu yang bersihin?"Raihan mendekati Amoy

"Iya. Kenapa?"

"Gapapa sih"Raihan menggaruk-garuk kepalanya sambil terkekeh"cuma,ini kamar kan tadinya berantakan. Kamu ga cape?"

Amoy tertawa kecil dan mengatakan,"Enggalah. Santai aja,daripada diem aja ga banyak gerak? Kan bosen. Ohiya papah kamu udah berangkat?"

"Udah tadi. Mau sarapan dulu?"

"Hmm. Boleh"Amoy dan Raihan kemudian turun dari kamar menuju ruang makan

"Kamu udah sarapan?"Tanya Amoy sambil mengolesi roti selai kacang

"Udah tadi sama papah"

"Gak sekolah?"

"Nanti. Aku masuk siang"Amoy mengangguk sebagai jawabannya.

Disamping itu,Raihan terus menatap Amoy dengan wajah yang gembira

"Ke-Kenapa?"Tanya Amoy menghentikan makannya

"Engga"Raihan kemudian memainkan sendok dan piring kosong,dibuatnya suara yang asik dari piring dan sendok itu

"Gabut ya?"Amoy terkekeh,dan menyimpan sisa rotinya di piring

"Iyasih. Daripada liatin kamu makan,mending mainin piring sama sendok"

"Hmm..gimana kalau kita jalan-jalan"Usul Amoy

"Boleh. Tapi jalan kaki ya? Soalnya motor ku lagi disita papah,karena bentar lagi aku ujian sekolah. Jadi harus banyak belajar"

"Iya gapapa"

Di sepanjang jalan,Raihan memperkenalkan lingkungannya kepada Amoy. Amoy sangat senang dengan sikap Raihan yang sangat ramah

"Kamu ingat ga? Terakhir sebelum kamu ditepi sungai,kamu dimana?"Raihan mendadak berhenti berjalan,ketika sudah ditepi sungai. Tempat kejadian dimana Amoy tergeletak disana

"Aku benar-benar gaingat apa-apa. Bahkan aku ditepi sungai aja gatau. Tiba-tiba aja aku udah di rumah kamu"

"Aku bakalan cari tahu tentang kamu ya? Kamu jangan khawatir. Nanti aku akan tuntun kamu supaya ingat tentang keluarga kamu ya?"

"Makasi ya kak. Kamu bukan siapa-siapa aku aja,perhatian banget. Aku bersyukur sama Allah yang udah ngasih kesempatan aku hidup dan ketemu sama kak Raihan yang baik sama aku"

"Gausah berlebihan. Aku ikhlas kok bantuin kamu"

¤¤¤

"Kak gimana? Udah nemuin sesuatu tentang Amoy?"Tanya Afni yang kebetulan bertemu dengan Angling di koridor

"Belum. Gw harus cari kemana lagi coba?"Angling kini benar-benar menyerah

"Sabar. Gw,Naya,sama Cila akan terus cari Amoy sampai dapet"

"Yaudah. Gw ke kelas duluan"Afni kemudian berjalan kembali menuju kelasnya

Namun,disisi itu Afni mendengar seseorang berbicara dipojokan. Itu Ara

"Ara? Ngapain dia?"Afni menyelindip dibalik tembok. Dan mendengarkan apa yang Ara bicarakan di telepon

"Apa?! Bayaran!? Kurang cukup apa kemarin? Kan gw udah bayar elo semua!"Marahnya di dalam telepon

"Elo beneran? Dan lo udah pastiin Amoy mati?"terus Ara

"Hah?! Amoy!! Gw udah duga. Kalau dia pelakunya"Afni segera menghampiri Ara dan mencekiknya

"Lo apain temen gw!!"

"Le-p-a-sin. Gw!!"Ara berbicara terbata-bata karena Afni mencekiknya

"Sekarang lo ngomong! Dimana dia?! Kenapa tadi gw denger mati!? Sumpah ya. Gw bakalan laporin lo ke polisi"Afni langsung berlari menemui Naya dan Cila

"Cil. Nay! Ikut gw sekarang ke kelas Angling"Afni langsung berlari,dan menarik tangan kedua tangannya

Saat sampai di kelas Angling,Afni menceritakan semuanya kepada Angling. Angling begitu tidak menyangka bahwa Ara akan sejahat ini

"Bu. Saya gak terima! Kalau Amoy beneran meninggal gimana?!"Angling marah-marah di ruang Bk

"Ini sudah keterlaluan! Cila ibu minta bantuan kamu,panggil Ara sekarang"

"Baik bu"

Lalu ada seorang perempuan yang masuk bk dengan wajahnya yang panik

"Bu. Ara kabur dari sekolah! Tadi dia lari bawa tas lewat pagar belakang sekolah bu"

"APA?!"Semuanya terkejut,langsunglah Angling berlari mengejar Ara. Berharap Ara belum jauh dari sekolah

Ternyata benar,Ara belum jauh dari sekolah. Dengan cepat Angling menarik tas Ara,dan menarik baju Ara.

"Mau kemana lo pengecut?!!"Angling sudah tidak bisa mengendalikan emosinya

"Lo yang pengecut! Lo ninggalin gw ketika gw lagi sayang sama loh!"Air mata pun tiba di wajah Ara

"Hah? Gw pengecut?! Elo yang pengecut! Dari awal gw emang gasuka sama loh. Tapi lo maksa! Kalau aja lo bukan cewe! Udah gw abisin loh"

"Abisin gw sekarang,Ling! Abisin! Buat apa gw hidup? Buat apa?!!"Ara menangis dan bertekuk lutut,juga memegangi kaki Angling

"Gw hidup,cuma buat loh!"Sambung Ara terisak-isak

"Buat gw? Lo sadar ga sih? Masih banyak orang yang cinta dan sayang sama loh,termasuk keluarga loh. Apa lo rela,hah? Ninggalin mereka semua demi gw yang ga cinta sama loh? BANGUN!!"Ara terkejut,dan bangun sambil menghapus air matanya

"LO TAU GA?! GW UDAH GA PUNYA KELUARGA! GW CUMA PUNYA PEMBANTU! CUMA PUNYA HARTA! YANG BUAT GW ITU SEMUA GA ADA APA-APA DIBANDING LO. GW SAYANG SAMA LO LING,Hiks"Ara begitu marahnya. Angling tidak tahan dengan omongan Ara yang membuat Angling tidak suka.

"Ikut gw!"Angling menarik tangan Ara masuk kedalam sekolah

Saat sampai ruang BK,Angling melempar Ara sehingga ia jatuh ke lantai

"Kak Angling!!"Teriak Naya terkejut

"Dia bu! Yang mau lari,yang mau bunuh Amoy,dan yang selalu jahat sama Amoy. Bawa dia ke kantor polisi bu!"

"Sabar Angling. Biar ini dijelaskan baik-baik"Guru bk itu mencoba menenangkan Angling

"Kak lo kalau benci dia,yang sewajarnya dong. Dia juga cewe kak. Jangan main lempar aja"Naya membantu Ara berdiri

"Naya! Ngapain lo bantuin dia? Dia itu cuma jatoh! Lo gatau kan sekarang Amoy masih hidup apa engga?!"Cila benar-benar emosi

"Iya ish. Ngapain lo nolongin dia?!"Sambung Afni

"Gw cuma kasihan. Biar dia dibawa ke kantor polisi aja,kita gabisa main hakim sendiri"

"Iya. Naya benar,Ara! Ikut saya ke kantor"Guru Bk itu membawa Ara pergi menemui guru-guru yang lain.

Sorry for typo ya. Karna ini sudah malam:) jadi sempet-sempetnya Up.
Smoga suka. And tinggalkan jejak'Vomment'

Just Friend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang