Twenty Four🌷

120 21 36
                                    

Happy Reading

Amoy menangis ditaman sendirian. Sebab kesal karena Raihan berbohong padanya.

"Kak Raihan tega banget sih. Possesive banget tau ga!."

"Jangan nangis.."Amoy langsung menatap lelaki itu dengan tajam.

Lelaki itu memberikan Amoy sapu tangan dan duduk disebelah Amoy,"Gw Lukman temannya Raihan. Dia nyuruh gw untuk cari lo."

"Oh."

"Ada masalah apa si lo sama Raihan?."

"Tanya aja dia. Kenapa mesti gw yang jawab."

"Dia kan lagi sakit. Bekas ditampar sama lo."

"Sebenarnya gw itu amnesia. Dan gw gatau dimana keluarga gw. Terus,gw ketemu kak Raihan. Dia ngebantuin gw untuk cari tahu darimana gw. Dan dia udah ketemu sama salah satu orang yang waktu itu ada di ingatan gw. Dan yang buat gw kesel! Dia gamau kasih tau siapa orang itu."

"Wait..cerita lo ini,sama kaya cerita temen Nia."

"Maksudnya?."

"Nia punya temen. Namanya Angling,nah si Angling ini katanya lagi nyari seorang cewe yang hilang. Kelas berapa lo dulu ditemuin Raihan?."

Petunjuk ini membuat Amoy yakin bahwa dia akan cepat-cepat menemukan lelaki yang ada diingatannya,"8 mungkin..Satu tahun yang lalu."

"Ya! Bener. Pasti lo orangnya. Coba lo liat poto ini."Lukman mengeluarkan hp nya dan menunjukan poto Nia juga Angling yang sedang berada di sebuah kelas.

"Dia..dia.."Kepala Amoy begitu pusing,ia membayangkan dalam pikirannya bahwa benar itu lelakinya.

"Angling!!! Ya benar! Dia Angling!!."Amoy begitu senang.

"Gw inget. Nama gw adalah Amoy,dan gw punya orangtua. Dan gw punya sahabat yang baik sama gw. Yaitu Afni,Naya dan Cila. YESSS...KA LUKMAN MAKASIII!!!."

"Gw seneng. Akhirnya lo ingat semuanya,Tapi jangan lupain dunia lo yang sekarang ya. Gw tinggal dulu."Lukman kemudian pergi begitu saja.

"Ya Allah terimakasih. Akhirnya."

¤¤¤

"Ade lo aman tuh di taman."Ucap lukman yang asik duduk santai di sofa.

"Lo ngomong apa aja sama dia. Aww,pelan-pelan."Ucap Raihan lirih sambil diobati Nia

"Iya-iya. Kamunya diem makanya."

"Dia udah inget semuanya,Han."

Mendengar itu Raihan terkejut,dan tak sengaja menumpahkan air kompres

"APA?!."Raihan mendekati Lukman,dan menarik baju Lukman. Hingga Lukman berdiri,"Pasti lo bantuin dia inget tentang Angling kan?!."

Nia terkejut,"Angling? Jadi? Qila siapanya Angling?."

Raihan tak menanggapi ucapan Nia,ia terus fokus kepada Lukman.

"Lepasin gw!!."Lukman berhasil melepas bekapan Raihan.

"Lo sadar ga sih! Lo itu terlalu possesive sama Qila! Lo terlalu egois! Sampai lo tega ngebiarin dunianya yang dulu hilang gitu aja."Sambung lukman

"Lo enak ngomong gitu! Karena lo belum pernah rasain gimana rasanya kehilangan seorang adik yang gw sayang,meski bukan adik kandung,man!!."

"Ya emang. Karena gw ga punya adik. Tapi gw tau Han,mana jalan yang terbaik buat adik lo sendiri!."Lukman memegangi dada Raihan dengan jari telunjuknya

"Brengsek lo Man. Lo bukan bantu gw,tapi lo sesatin jalan gw."

"Gw bukan sesatin jalan lo. Lo pengen bahagia kan sama ade lo,Qila? Lo pasti bakalan bahagia kalau liat Qila bahagia."

Raihan mendekatkan dirinya pada Lukman,mungkin jaraknya sejengkal lagi untuk menempelkan hidung mereka berdua,"Abis ini. Qila bakalan pergi dari gw Man. Selamanya."

"Engga kok.."Ucapan itu membuat Raihan,Lukman,dan Nia menengok ke ambang pintu.

"Qila?."Raihan dengan senangnya langsung memeluk Amoy. Amoy menangis dipelukan Raihan.

"Maafin gw karena bohong sama lo,Qil."

"Maafin gw juga karena nampar lo,kak."

"Itu wajar."Raihan melepas pelukannya,"sekarang keputusan ada di lo,Qil."

"Amoy. Nama gw Amoy."Amoy terkekeh sendiri

"Amoy? Nama yang lucu."Raihan tersenyum tipis

"Ada loh kak yang lebih lucu dan buat gw ga nyangka banget."

"Apa?."

"Setelah kita rayain ulang tahun gw kemarin,ternyata hari ini ulang tahun gw yang sesungguhnya."

"Hah?."Raihan tertawa,"Seriusan? Yaampun kok bisa ya? Yaudah happy birthday ya."

"Gatau gw juga. Iya kak makasi."

"Han,gw sama Nia balik dulu ya."Lukman menepuk bahu Raihan

"Thanks. Untuk semuanya."

Lukman tersenyum dan pergi bersama Nia

"Kak. Mungkin besok gw akan pulang. Tapi gw janji! Gw akan sering dateng kesini. Karena gw tau lo sendiri semenjak papah pergi ke malaysia. Hmm,jangan lupa kasih tau papah ya? Kalau gw udah sembuh dari amnesia gw."

"Ini yang gw takutin. Kehilangan sosok adik yang baiknya melebihi siapapun."

"Kak. Gw kan sekolahnya masih di Smp bekas lo. Jadi gw pulang sekolah akan mampir kesini terus. Lo gausah takut,kapan pun lo butuh gw. Gw pastiin,gw akan selalu ada buat lo."

"Kapanpun?."Amoy mengangguk,"meski jam 12 malem?."

"Ya. Kenapa engga? Kalau lo lagi butuh gw jam sgitu. Pasti gw akan dateng."

"Uuu ade gw. Gemess."Raihan mencubit pipi Amoy

"Hahaha sakit ih. Yaudah,sekarang gw bakalan masakin makanan yang enak. Itung-itung permintaan maaf gw karena nampar lo."

"Gw udah maafin lo kok. Sans aja. Lo kan adik gw yang ter the best."

"Hahaha. Bisa aja lo."

A/n: i'm comebackk mwehehehe
Dont forget 'Vomment'

Just Friend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang