41🌷

96 16 0
                                    

Happy Reading

"Kamu mau boneka?." Tawar Angling ketika sudah sampai di toko mainan yang ternyata disana juga banyak boneka

"Gausah. Aku mau beli hadiah buat Sifa aja." Amoy melihati boneka beruang berwarna coklat itu dan mengambilnya

"Bonekanya lucu! Pengen sih, tapi uang gw ga cukup lagi. Malu kali kalau tadi gw nerima tawaran si Angling." Batin Amoy

Angling yang sedang melihat buku cerita pun menoleh ke arah Amoy yang sedari tadi memegang boneka beruang itu

"Amoy kayanya suka sama boneka itu. Mending gw beliin deh." Batin Angling

"Moy, kamu mau beli apa buat Sifa?."

"Sifa suka apa?."

"Sifa suka kalau kamu datang. Itu juga udah jadi hadiah terindah Sifa katanya."

"Seriuss!!" Amoy mencubit perut Angling. Bukan sakit Angling malah ketawa

"Serius. Beliin aja boneka beruang warna coklat yang kamu pegang tadi."

"Hmm, yaudah deh."

"Ling, aku ke kasir duluan aja ya?."

"Yaudah." Saat ke kasir, Angling mengambil boneka beruang berwarna coklatnya untuk Amoy. Dan Angling membelikan buku cerita untuk Sifa

"Bang, saya minta di bungkus jadi kado ya?."

"Baik mba."

Lalu Angling pun pergi ke kasir untuk membayar

Selesai membayar, Angling dan Amoy pergi jalan-jalan dan meninggalkan motornya di supermarket saja

"Berarti nanti kamu sekolah disana dong? Terus kuliah disana juga?." Tanya Amoy

"Iya. Tapi aku janji, setelah urusan papah semuanya selesai. Aku bakalan kembali buat kamu." Angling memberhentikan jalannya, begitu juga Amoy

"Aku ga yakin sama janji kamu. Bisa aja nanti kamu di Kanada nemuin cewe yang lebih cantik dari aku. Iya kan?."

"Enggalah. Yang ada tuh kamu, nanti malah balikan sama Dheva lagi."

"Ya enggalah. Ngapain? Dheva juga udah suka sama Alma, aku ga mungkin balikan sama dia."

"Kalau Dheva ga suka sama Alma, pasti kamu akan balikan sama dia kan?."

"Engga, Angling Samarkhandi."

"Amoy Zahranie setiawan!! Janji dulu dong sama aku. Kalau kita sama-sama nunggu."

"Promise!!"

"Setelah 3 tahun nanti. Aku mau kamu temuin aku di taman."

"Iya Angling. Aku bakalan tunggu kamu setelah 3 tahun nanti di taman."

Angling memeluk erat Amoy, begitu hangat pelukan Angling

"Kalau ada dua pilihan. Pilih mati atau hidup, Lebih baik aku pilih mati namun dapat pelukan terakhir darinya, daripada terus hidup namun hampa tanpa pelukan hangat darinya." Batin Amoy

"Meski hari ini, detik ini kamu adalah temanku. Tapi nanti, lihatlah. Aku pasti akan datang melamarmu." Batin Angling

¤¤¤

"Besok jangan lupa. Jam 10.00 nanti aku jemput kamu ya?." Amoy mengangguk

"Apa perlu aku bantu mendekor untuk ultah Sifa?."

"Gausah. Datanglah jadi tamu esok."

"Yaudah sana pulang."

"Kamu ngusir?." Angling sedikit tertawa

"Kalau iya?."

"Ya gapapa. Yaudah daa."

"Daa."

"Eh, iya. Jangan lupa bilang sama Raihan di bandara nanti ia harus datang."

"Iya. Nanti aku bilang."

"Yaudah bye." Angling menyalakan motornya dan melaju

A/n: Haiii gaiss, ceritanya makin seru? Atau makin alay? Haha. Wkwkw..stay truss yaa. Tq for vomment, dan maaf kalau ada typo typo, masih amatiran wkwk

Tinggalkan jejak

Just Friend (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang