Lagi mau Up banyak. Wkwk
Happy Reading
Angling mengantarkan Amoy pulang hingga depan pintunya, "Mau masuk?."
"Gausah. Lain kali aja, gw harus pulang. Hati-hati ya?." Amoy mengerutkan alisnya
"Hati-hati? Ya harusnya elo lah, gw kan tinggal masuk ke dalam."
"Eh siapa tau aja abis ini lo kepeleset."
Amoy memukul bahu Angling, "rese. Udah sana pulang."
"Daa." Angling membalikan badannya dan berjalan menuju motornya yang terpakir di pinggir jalan
"Ling!! Thanks for time!!" Teriak Amoy. Angling hanya mengacungkan jempol sebagai jawabannya. Angling pun hilang dari pandangan Amoy, kemudian Amoy langsung masuk ke dalam rumahnya
"Hah? Kak Raihan?." Amoy terkejut ketika melihat ada Raihan di ruang tamunya sedang mengobrol dengan mamah Amoy
"Moy, udah pulang? Kok sore banget? Nih kakak kamu daritadi nungguin kamu juga." Mamah Amoy menghampiri Amoy, lalu Amoy mencium punggung tangan mamahnya
"Maaf kak, tadi sebenarnya gw ke rumah lo. Tapi rumah lo kosong, jadi gw sama Angling tadi jalan-jalan dulu." Amoy duduk di sofa bersebrangan dengan Raihan
"Mamah tinggal ke dapur ya?."
"Iya mah." Jawab Amoy
"Ada apa kak? Kok ke rumah ga telpon gw dulu?."
"Gw putus sama Nia. Gw males cerita sama Lukman, jadi gw cari lo deh."
"Lho? Kok bisa? Gimana ceritanya?."
"Ya soalnya dia ngedenger gw ngomong sama Puput kalau gw bosen nganterin Nia belanja terus."
"Apa?! Puput? Kok ada Puput?." Kemudian Raihan pun menceritakan semuanya yang terjadi pada Amoy
"Yaampun kak, lo yang sabar ya? Itu tuh tandanya, lo harus cari cewe yang benar-benar mencintai lo. Kalau gw jadi lo, gw juga bakalan bilang bosen nganterin pacar belanja mulu. Kan cowo itu hobinya bukan belanja."
"Lo emang ade gw yang bisa bikin gw seneng. Makasi ya, ya lumayan lega lah gw cerita sama loh. Gw balik ya?."
"Ck, sebentar banget kak. Gamau main dulu gitu sama gw?."
"Lain kali oke?." Raihan berdiri dan mengacak-acak rambut Amoy
"Gw anter sampai depan ya?."
"Yaudah."
"Lo nyimpen motor di garasi ya? Pantes ga keliatan motor lo di teras."
"Iya disuruh mamah lo tadi, gw balik. Daa." Raihan kemudian menjalankan motornya, dan hilang dari pandangan Amoy
Amoy kembali masuk ke dalam dan pergi ke kamarnya, entah mengapa muka Amoy terlihat begitu bahagia. Ia rebahan di kasurnya yang empuk, dan menyimpan hp nya di meja
" ya kalau lo anggap gw pacar lo. Gw sih siap" Amoy terus membayangkan kata-kata Angling itu.
Drtt..
Hp Amoy bergetar dan dapat telepon masuk, sepertinya itu dari Angling
"Apa?." Kata Amoy sambil tersenyum
"Lo kenapa? Kok dari nada jawabnya kaya bahagia gitu."
"Kepo, mau apa?."
"Gapapa. Gw kangen aja."
"Baru juga tadi ketemu, eh ternyata kak Raihan ada di rumah gw."
"Kok bisa? Ngapain?."
"Nemuin gw lah, ya kali tetangga gw."
"Kali aja."
"Hmm, besok lo masih libur Ling?."
"Engga. Kenapa? Mau dijemput lagi?."
"Eng-ga sih. Cuma.."
"Pengen jalan-jalan? Bisa, nanti balik sekolah ya? Sekolahan gw kan pulangnya lebih awal dari lo."
"Yaudah. Sampai besok, daa."
Telepon tutup. Amoy jungkrak-jungkrik di kasur saking bahagianya dia
Tinggalkan jejak
V+c
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend (COMPLETED)
Novela JuvenilH A N Y A T E M A N Tapi Cinta... Perjuangan Amoy untuk bisa terus bersama Angling sangat banyak ujian. Angling menyadari bahwa Amoy menyukainya, begitupun dengan Angling yang juga suka dengan Amoy mereka berdua tidak bisa pacaran karena orangtua A...