Happy reading
Hari yang ditunggu-tunggu, setelah ujian dari hari senin. Kini hari terakhir Amoy ujian, hari Jumat.
"Mah, pah. Doain Amoy, semoga dihari terakhir Amoy ujian, Amoy dapat nilai terbaik dari semua ujian yang Amoy hadapi."
"Aamiin. Ingat pesan mamah. Sesusah-susahnya soal, jangan sampai kamu nyontek."
"Dan satu pesan papah. Kalau ada teman kamu yang bertanya, diemin aja. Jangan dijawab, karena kalau jawabannya benar, bisa saja rugi di kamu. Tapi kalau kamu jawab A dan kamu kasih jawaban ke teman kamu B, sama saja kamu berbohong. Ingat! Diam saja."
"Oke pah, mah. Kalau gitu Amoy berangkat dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
Kini Amoy memilih untuk jalan kaki dan tidak menunggu angkutan, karena dia tahu pasti nantinya akan ada Angling yang berhenti di pinggir jalan dan mengantarkan dia ke sekolah. Ia tidak mau di hari terakhirnya ia ujian, ia diantarkan oleh Angling. Cukup hari senin-kamis saja. Kenapa? Karena Angling pasti akan bahas kepergiannya di hari senin nanti
"Semoga dengan gw jalan kaki, gw ga telat." Amoy berjalan begitu cepat, sesekali ia melirik ke arah jam tangannya
"Aduh mampus! Lima menit lagi gerbang sekolah tutup. Gw harus lari." Amoy lari tergesa-gesa dan mencucurkan keringat, hingga belakang bajunya basah
Berhasil. Amoy masuk ke dalam gerbang yang sedikit lagi mau ditutup
"Huftt!! Hampir aja gw telat."
Bel masuk pun berbunyi. Amoy begitu khusyuk mengerjakan soal-soal ujian di komputer sekolah. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal hanyalah 2 jam, namun Amoy sudah selesai duluan sebelum waktunya
"Oke. Gw udah cek, udah semua. Masih ada waktu setengah jam lagi. Yaudah gw diem aja deh." Amoy malah teringat Angling. Dan membayangkan tentang Angling
"Pasti hari ini adalah hari terakhir dia di sekolah. Pasti temen-temennya ga rela deh Angling pindah. Pasti mereka kehilangan sosok Angling di sekolahnya. Hufftt, sama kaya gw. Gw apalagi kehilangan Angling banget." Batin Amoy
"Qila kamu sudah selesai?." Tanya pengawas di ruangan Amoy
"Eh, iya pak sudah."
"Yasudah. Kamu boleh keluar, karena kamu sudah menyelesaikan semua ujiannya." Alma melihat Amoy sudah selesai begitu datar ekspresinya, sedangkan yang lain sibuk terburu-buru mengerjakan soalnya
"Pak, kaya biasa ya? Saya pulang duluan?"
"Kenapa? Kan sekarang ulangan terakhir, tidak ada alasan kamu untuk pulang terlebih dahulu karena belajar."
"Saya lelah pak. Besok saudara saya juga mau berangkat ke bandara, harus dari sekarang saya bantu-bantu mereka."
"Yasudah..silakan."
"Makasi pak." Amoy mengambil tasnya
"Alma. Gw duluan ya?."
"Iya moy."
Amoy pergi keluar gerbang menemui pak satpam yang memegang kunci gerbang. Memang banyak anak-anak yang lain yang sudah selesai. Tapi mereka banyak menghabiskan waktu di sekolah, tapi tidak dengan Amoy. Ia memilih untuk pulang
"Pak. Kaya biasa, Amoy pulang aja." Kata Amoy pada satpam
"Atuh kenapa neng Amoy teh tidak main dulu dengan teman-teman neng disana? Ini kan moment neng. Neng teh nantinya tidak bisa tuh main lagi sama temen-temen eneng. Neng kan bentar lagi lulus." Kata pak Aji salah satu satpam di sekolah Amoy, ia berasal dari bogor. Logat bicaranya pun kesunda-sundaan.
Pak Aji ini salah satu satpam yang dekat dengan Amoy, bahkan dia adalah orang kedua setelah Alma yang permanent menyebut nama Amoy dengan nama aslinya, bukan dengan sebutan 'Qila'
"Ada urusan penting di rumah pak."
"Yasudah atuh kalau itu mau eneng teh. Sok silakan, hati-hati ya neng pulangnya." Pak Aji membuka gerbangnya
"Iya pak."
"Neng Amoy! Bentar deh." Pak Aji menghampiri Amoy yang sudah di trotoar
"Ada apa ya pak Aji?."
"Ini teh jatoh tadi. Poto siapa atuh ini? Oh ini teh poto orang yang sering nganter neng Amoy pulang ya?." Amoy mengambil poto itu. Poto itu adalah poto Angling dengan amoy saat ditaman
"Poto temen saya pak. Iya dia soalnya mau pergi ke luar negeri jadi sibuk."
"Atuh kalau gitu mah neng teh jadi ga diantar lagi."
"Iya pak. Lagipula saya bisa naik angkot kok." Angkot pun tiba, Amoy segera naik ke dalam angkot tersebut
"Saya duluan ya pak."
"Iya neng."
¤¤¤
Sampai rumah, Amoy hanya tiduran di kasur dan mengecek hp nya. Namun tidak ada notif sama sekali. Mamah dan papahnya sedang pergi keluar, jadi ia di rumah sendirian
Drrt..
'AnglingSmrkhnd'
Amoy segera membuka WhatsApp dari Angling
AnglingSmrkhnd
Moy. Datang ya, memang sih ultah Sifa hari Senin tapi di percepat, jadi besok jam 10.00 soalnya keberangkatan aku dan papah besok pagi, gajadi hari SeninKamu seneng banget sih buat aku sedih? Kenapa ga sekalian aja sekarang?
AnglingSmrknd
Jangan marah dong. Ini kemauan papah. Ya aku gabisa nolak. Kita beli hadiah Sifa sekarang, mau ga? Sekalian beli alat-alat buat acara ultah SifaTrsrh. Aku ada d rmh kok.
AnglingSmrknd
Yaudah otwAmoy membuka lemari bajunya dan memakai baju seadanya. Hanya memakai celana hitam panjang dan memakai baju kaos berwarna putih pendek, ia menguncir rambut panjangnya agar terlihat rapi
Tak lama suara motor Angling tiba
Tin..tin..
"Cepet banget." Amoy segera turun dan membuka pintu rumahnya. Lalu ia menutup pintunya dan berlari menuju Angling
"Tadi kok aku ga liat kamu dipinggir jalan? Kamu ga sekolah?."
"Ngapain aku dipinggir jalan? Emangnya aku pengamen? Yang suka duduk di pinggir jalan?."
"Garing" Angling tertawa dan meneruskan bicaranya, "yaudah ayo naik. Kita ke toko mainan ya?."
"Iya."
A/n: Sorry fr typo..
Besok senin? Yg USBN smngt okey:)
Tinggalkan jejak
'Vomment'
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend (COMPLETED)
Ficção AdolescenteH A N Y A T E M A N Tapi Cinta... Perjuangan Amoy untuk bisa terus bersama Angling sangat banyak ujian. Angling menyadari bahwa Amoy menyukainya, begitupun dengan Angling yang juga suka dengan Amoy mereka berdua tidak bisa pacaran karena orangtua A...