Sebelum itu aku udah bilang. Nama perannya memang asli,tapi ceritanya fiksi. Tapi ada beberapa nama peran yang fiksi kok. Happy reading🌷
Angling mengantarkan Amoy dengan mobil yang dipakai papahnya tadi untuk menjemputnya.
"Kak,gw mau nanya sesuatu dong?"Ucap Amoy membuat Angling menutup kembali pintu mobilnya. "Nanya apa?"Amoy mendekat sedikit pada Angling. "Kok tadi sore kakak bilang kalau kakak ga pacaran? Terus kak Ara?"Angling tersenyum tipis"Masuk dulu aja. Nanti gw ceritain di mobil"Amoy mengangguk. Dan segera masuk kedalam mobil. "Pake sabuk pengamanya"ucap Angling,lalu Amoy segera melaksanakannya.
"Jadi gini.."
"Ling. Lo tau ara kan? Kelas IX.B itu?"Angling mengangguk dengan pertanyaan temannya itu. "Katanya dia suka sama loh"Jawaban yang sama diucap oleh Angling"eh,mau siapa kek yang suka sama gw. Tetep! Gw gaakan mau. Karena gw udah janji sama papah untuk ga pacaran di SMP"Ara yang mendengar itupun marah. Angling melihat kemarahan Ara,lalu mengejar Ara yang lari ke rofftop
"Raa mau ngapain?!"Ara mendekat ke bibir tembok yang tinggal satu langkah lagi jatuh dari ketinggian 4lantai. "Ling! Buat apa aku jadi sekretaris Osis?! Aku tuh nyalonin diri supaya bisa terus sama kamu. Tapi kamu kaya gini sama aku,lebih baik aku bunuh diri"
"Ra sadar. Dengan bunuh diri,lo ga bakalan di terima oleh ALLAH S.W.T"
"Tapi gw sayang sama loh ling!!"
"Raa kita ini masih kecil,belum saatnya kita pacar-pacaran. Apalagi lo segala mau bunuh diri"
"Oke. Dengar ya,kalau lo mau jadi pacar gw?! Gw ga bakalan jadi bunuh diri. Tapi kalau lu ga nerima gw jadi pacar loh?! Gw bakalan bunuh diriii!" Teman-teman angling yang baru saja datang ke Rofftop pun terkejut melihat Ara
"Ling udah terima aja. Lu ga ngeri apa?! Kalau dia beneran bunuh diri gimana?"
"Tapi gw gacinta raf"Angling keukeuh dengan Pendapat hatinya. "Lo pikirin keselamatan orang. Jangan mikirin ego lu"Angling menarik napas dengan dalam
"Okee. Gw mau jadi pacar loh!! Asal loh gajadi bunuh diri"Ara yang mendengar itupun mundur dari bibir tembok,dan berlarian menuju Angling. "Really?!"Angling mengangguk berat. "Gausah so bunuh diri kek tadi! Retceh tau ga"Angling pergi meninggalkan Ara.
"Oh gitu?"Akhirnya Amoy puas mendengar jawaban Angling. Mobil Angling pun berhenti di sebuah rumah. Amoy keluar dari mobil Angling. "Makasi ya kak? Thanks for today"Angling membalasnya hanya dengan sebuah senyuman ikhlas.
"Hati-hati"kata-kata itu membuat amoy berbalik badan. "Hah?harusnya elo yang hati-hati. Kenapa gw? Gw mah 5 langkah lagi juga masuk"Angling tertawa kecil. "Yaudah. Daa,Good night Moy"Amoy hanya mengangguk pelan,lalu berlari menuju ambang pintu.¤¤¤
"Darimana moy?"Suara lembut mamahnya pun terdengar.
"Mampus!! Gw lupa ngabarin mereka. Aduuhh Moy kenapa lupa!"batin Amoy
"Darimana kamu?"sekali lagi pertanyaan itu diajukan oleh papah Amoy. "Hmm,maaf pah mah. Amoy lupa ngabarin,amoy dari rumah temen. Terus tadi adiknya temen Amoy minta main sama Amoy,jadi yaudah Amoy main dulu deh sama adiknya"Amoy menunduk. "Lelaki atau perempuan teman kamu itu?"
"Hmm,lelaki pah"
Tiba-tiba Hp papah Amoy berbunyi
"Ya hallo?"
"Hallo wan"kata penelpon di sebrang sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend (COMPLETED)
Fiksi RemajaH A N Y A T E M A N Tapi Cinta... Perjuangan Amoy untuk bisa terus bersama Angling sangat banyak ujian. Angling menyadari bahwa Amoy menyukainya, begitupun dengan Angling yang juga suka dengan Amoy mereka berdua tidak bisa pacaran karena orangtua A...