Jam dinding kamar Azmi, Aban dan Ahkam menunjukan pukul 20.30. Seharusnya pada jam itu para santri sudah tidur, agar mereka bisa bangun lebih awal untuk menunaikan Sholat Tahajud. Namun Azmi, Ahkam dan Aban justru belum tidur. Aban sedang belajar untuk mempersiapkan ulangan matematika besok. Ahkam sedang membaca buku novel yang dia pinjam dari perpustakaan. Bila Ahkam dan Aban sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, namun Azmi justru sedang bersantai di ranjang. Merenungkan perasaan yang dialaminya akhir-akhir ini.
"Ada apa Azmi?.Kok belum tidur. Biasanya kamu udah ngorok duluan.. "kata Ahkam saat melihat Azmi yang masih belum tidur.
Azmi pun bangkit dari ranjang.
"Nggak ada apa-apa kok... " jawab Azmi dengan nada yang sedikit gelisah.
"Beneran nih???. Kok kaya gelisah gitu... Jujur aja lah mi... "
Tiba-tiba, Aban yang tadinya sibuk belajar tertarik mendengar percakapan Azmi dan Ahkam. Lalu menyela percakapan Azmi dan Ahkam.
"Emang ada apa sih Ahkam?? Kok Azmi disuruh jujur?? Kaya maling aja.." tanya Aban.
"Astagfirullah ....Masa Azmi dikira maling?? " geram Azmi mendengar perkataan Aban.
"Kan Aban cuma nanya.. " jawab Aban yang masih sedikit polos.
"Hahaha... Enggak... Ahkam cuma nanya Kok Azmi kaya orang gelisah gitu.. Tapi Azmi nggak mau ngaku.. Jadi Ahkam paksa buat jujur... Gitu Aban... " jelas Ahkam.
"Oh... Jujur aja lah mi... Nanti kita cariin solusinya... " kata Aban.
Dengan perlahan Azmi menarik nafas dan menghembuskannya pelahan. Lalu menjawab pertanyaan dari Ahkam dan Aban.
"Jadi gini... Azmi itu kaya ngrasain perasaan yang nggak pernah Azmi rasain selama ini... Kaya gelisah tapi ini beda... "
"Jangan-jangan kamu sakit lagi... Gara-gara kena bola dari aku siang tadi " jawab Aban yang sedikit ngaco.
"Yeeee... Ya nggak lah.... Kan Azmi anak kuat... Nggak kaya kamu.. " ledek Azmi kepada Aban.
"Mulai lagi nih....Ngeledeknya... Tak kenain bola lagi mah.... " geram Aban.
"Eh... Ya jangan... Azmi udah trauma... Hehehehe... "
"Mungkin kamu jatuh Cinta nih mi.... Kan kamu nggak pernah ngerasain..." kata Ahkam menyela percakapan Azmi dan Aban.
"Iya tuh... Tadi kamu dihadapan Annisa kusut banget mukannya... Hayooo... Jangan-jangan kamu jatuh Cinta sama Annisa?? " ledek Aban.
"Jatuh Cinta??? Sama Annisa?? " kata Azmi mencoba mencerna kata-kata dari Ahkam dan Aban dan dengan perasaan gelisah.
"Tuh kan bener... " ledek kembali Aban.
"Hahahaha... Nggak usah gelisah gitu lah mi... Jatuh Cinta sama lawan jenis itu wajar di usiamu.... Kalau kamu jatuh Cinta sama Aban, itu malah nggak wajar, bahaya lagi... Itu namanya Gay atau bahasa ngetrennya Homo. " canda Ahkam.
"Jatuh Cinta?? Sama Aban.... Ih... Amit-amit.... " kata Azmi lalu melirik Aban dengan ekspresi jijik.
"Ana juga Amit-amit mi.... " balas Aban.
"Hahaha.... Nah nyadarkan.... Udah tidur!!!.. Kau dibangunin nggak bangun-bangun langsung ana siram nanti.... "
☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KARENA ALLAH (Karena Cinta Datangnya dari Allah)✔
Espiritual[END] [WARNING!!! SEBAGIAN PART DI PRIVATE!!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!!] Berawal dari bertemunya Azmi dengan seorang wanita bergamis putih dan berhijab pink yang penuh dengan robekan dan kotor. Wanita itu bernama Annisa Nurjanah.Ia sangat lemah dan...