Hari ini adalah hari pertama Annisa sekolah dan mondok di Pesantren Nurul Qodim.
"Assalamualaikum wr.wb" salam Ustadzah Alya setelah masuk ke kelas.
"Wa'alaikum salam wr.wb" jawab santriwati yang ada di kelas secara serempak.
"Baik anak-anak... Kini kita kedatangan santriwati baru... " kata Ustadzah Alya.
Para santriwati mulai berbisik dam bertanya-tanya siapa santriwati itu. Kecuali Fatimah dan Zahra karena mereka sudah tahu bahwa santriwati baru itu adalah Annisa.
"Sini nak.. " kata Ustadzah Alya memanggil Annisa yang masih ada didepan pintu. Annisa masuk seraya mengucapkan salam.
"Assalamualaikum. .."
"Wa'alaikum salam..." jawab para Santriwati dan Ustadzah Alya.
"Perkenalkan dirimu nak. "
Annisa sedikit gugup. Lalu ia menarik nafas secara pelahan lalu menghembuskannya secara pelahan.
"Eee... Hai... Nama saya Annisa Nurjannah.. Panggilannya Annisa... Saya dari Jakarta... "
"Kamu anak angkat dari Kyai Fadlan bukan ya?? " tanya Ustadzah Alya.
"Na'am... Saya anak angkat dari Kyai Fadlan... " jawab Annisa."Oh... "
Kini para santriwati mulai berbisik lagi.
"Cantik ya.. Mirip Almarhumah Layla ya... Anak kandung Kyai Fadlan..." kata salah satu santriwati.
"Iya Cantik ... Tapi Layla itu pakai kacamata" jawab temannya.
"Iya ya... Cantik banget... "
Bila santriwati lain memuji kecantikan dari Annisa, namun berbeda dengan Luna, Rina dan Silah.
"Wah kamu punya saingan nih Lun.." canda Rina.
"Ih.... Ya nggak lah... Ya cantikan Ana.. " jawab Luna dengan sombong.
"Kalau Azmi pindah sama dia gimana?? Kalau Azmi suka sama dia gimana?? " tanya Silah.
" Ya nggak lah... Azmi pasti milih ana lah... Gak mungkin sama kutu kupret itu.. "
Memang dikabarkan Luna menyukai Azmi. Sampai-sampai dia mengejar-ngejar Azmi. Namun tak direspon oleh Azmi. Karena Azmi paling anti yang namanya pacaran dan wanita genit.
☆☆☆
Teett... Teett... Teet.....Bel sekolah telah berbunyi. Peranda memasuki waktu istirahat. Annisa, Fatimah dan Zahra pergi ke kantin untuk membeli makanan. Sesampai di kantin mereka duduk untuk menunggu makanan. Ternyata banyak santriwati yang lewat melirik Annisa karena kecantikannya serta karena ia santriwati baru. Tak heran banyak santriwati yang bertanya-tanya siapakah dia. Tapi justru Annisa tidak sombong. Annisa justru menundukan kepalanya karena malu di lihat oleh santriwati. Fatimah dan Zahra pun heran dengan kelakuan Annisa.
"Kamu ngapain nis???... Kok nunduk-nunduk gitu.. " tanya Fatimah heran dengan kelakuan Annisa.
"Ana malu... Dari tadi dilihatin orang-orang... "
"Ya Allah nis.. Kukira apa... Itu termasuk resiko jadi anak baru... " ledek Zahra.
"Heh.. " kaget Annisa.
"Hahaha... Bercanda... Nggak usah gitu kali... "kata Fatimah
"Ana takut nanti di kira angkuh... "
"Oh... Ya udah tapi jangan nunduk-nunduk gitu... Kan jadi aneh... " nasihat fatimah.
"Oh... " kaya Annisa sambil membenarkan posisi kepalanya.
Tiba-tiba Luna datang hendak mengusir Annisa, Fatimah dan Zahra.
"Eh... Kutu kupret.. Minggir ini tempat kita... "
Fatimah pun berdiri dan mengebrak meja
"Eh... Kalau manggil itu jangan pakai nama yang nggak bener dong.. Nggak sopan tahu nggak... Kan kita punya nama... Tahu nggak... " kata Zahra dengan nada tinggi.
Sontak mereka berenam jadi sorotan di kantin. Tadi para santriwati yang tadinya hilir mudik memesan dan mengambil makanan berhenti, melihat kejadian itu. Mereka juga tak berani melerai mereka.
"Eh.. Kamu bisa diem nggak... " kata Rina kepada Zahra.
Annisa dan Fatimah pun ikut berdiri.
"Udah Zahra.. Nggak usah ditanggepin.. " kata Annisa dengan lembut kepada Zahra.
"Eh.. Annisa.. Nggak usah sok Alim deh... Pasti Azmi bakalan milih ana tahu nggak.. " kata Luna sambil menunjuk Annisa.
"Eh.. Kamu kok nyangkut-nyangkutin Annisa sih.. Nyangkutin Azmi segala.. Eh tahu nggak... Annisa itu nggak pacaran sama Azmi... Dan Pacaran itu haram tahu... " kata Zahra tang nada suaranya semakin tinggi.
" Udah deh... Kita pindah aja... Tuh ada bangku kosong... " kata Annisa sambil menenangkan Zahra.
Annisa, Fatimah dan Zahra pergi ke bangku kosong tersebut.
"Eh.. Annisa jangan sok cantik deh... Jangan sok alim... Mentang-mentang anak Kyai Fadlan..padahal cuma anak angkat.. Iya nggak Rina, Silah?? " kata Luna.
Sontak Annisa, Fatimah dan Zahra menghentikan langkahnya.
"Bener tuh.. " kata Rina dan Silah dengan serempak.
Annisapun berbalik, dan angkat bicara.
"Ukhty.. Kok ukhty nyangkut-nyangkutin ana sih... Ana disini diem aja lho.. Emang apa sih salah ana?" kata Annisa dengan nada lembut dan dengan kepala dingin.
Luna pun bungkam. Tidak tahu apa di katakannya. Karena dia tidak punya bukti apa-apa.
"Tuh kan nggak bisa jawab... Padahal ana nggak salah apa-apa lho... Udah deh.. Yuk Fatimah ,Zahra..." kata Annisa yang masih dengan nada lembut dan dengan kepala dingin.
Annisa, Fatimah dan Zahra pergi meninggalkan Luna yang masih bungkam.
"Wah kamu hebat nis... Baru kali ini lho ada yang bisa membungkamkan mulut Luna.. " kata Fatimah seraya memuji Annisa.
"Ahh... Biasa aja... Kalau di Jakarta banyak yang kaya gitu... Malah lebih parah lagi... Makanya ana terbiasa ngadepin dengan kepala dingin. " kata Annisa dengan tersipu malu mendengar pujian dari Fatimah.
☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KARENA ALLAH (Karena Cinta Datangnya dari Allah)✔
Spiritualité[END] [WARNING!!! SEBAGIAN PART DI PRIVATE!!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!!] Berawal dari bertemunya Azmi dengan seorang wanita bergamis putih dan berhijab pink yang penuh dengan robekan dan kotor. Wanita itu bernama Annisa Nurjanah.Ia sangat lemah dan...