Aban mengintip di jendela UKS. Terlihat ada Fatimah yang tertidur di ranjang serta memakai selimut agak tebal. Tak lupa dengan kompres yang terpasang di dahinya.
"Alhamdulillah... Dia baik-baik saja... " ucap Aban.
"Udah kan?? Yuk balik ke asrama putra... Soalnya jam segini Kyai Fadlan patroli" kata Ahkam kepada Aban sembari melihat jam tangannya.
"Bentar ah.. Baru aja nyampe" kata Aban yang masih mengintip di jendela.
"Udah deh ban... Nanti ketahuan gimana... " jengkel Azmi.
"Iya kamu lama banget sih.... Nanti kalau lihat lama-lama jadi... " kata Ahkam.
"Eh... Itu pak Kyai Fadlan mau kesini..." kata Azmi memotong perkataan Ahkam. Setelah melihat Kyai Fadlan yang sedang berjalan menuju lorong UKS.
"Waduh.. Gimana nih.. " cemas Aban.
"Kamu sih lama... Ayo kita ngumpet.... " kata Azmi.
Tak lama kemudian, mereka berpencar untuk mencari tempat persembunyian. Azmi memanjat pohon yang ada di depan UKS. Walaupun agak kesusahan karena ia memakai celana panjang. Namun ia berhasil memanjatnya dengan cepat. Sedangkan Aban masuk kedalam tong kosong yang besar dan berwarna biru. Seharusnya itu adalah tong sampah, namun sampahnya telah dibuang oleh penjaga kebersihan dan setidaknya ada bau yang tidak mengenakan di hidung. Kini tinggal Ahkam yang masih kebingungan mencari tempat persembunyiannya sementara itu Kyai Fadlan sedang berjalan menuju lorong UKS.
"Aduh... Aku ngumpet dimana nih??... " cemas Ahkam.
"Ih.. Kak Ahkam nyusahin aja.. Tuh belakang pot besar itu... " kata Azmi yang sudah berada di atas pohon.
"Oh.. Oke.. " kata Ahkam.
Ahkampun bersembunyi di belakang pot tersebut. Tak lama kemudian Kyai Fadlan telah berada di depan UKS dan dia tak sengaja menginjak botol plastik.
"Astagfirullah... Banyak banget sampah di sini... Emang nggak ada yang bersihin.. " kata Kyai Fadlan terkejut dengan kondisi lingkungan yang ada di depan UKS yang kebetulan banyak sampah yang berserakan. Kemudian Kyai Fadlan memunguti sampah yang ada di depan UKS. Setelah selesai memunguti sampah ia kebingungan mencari tempat sampah.
"Tong sampahnya dimana sih??.. " kata Kyai Fadlan. Tak lama kemudian ia melihat ada tong besar berwarna biru yang didalamnya ada Aban yang sedang bersembunyi.
"Mungkin itu ya... Tak buang di sana aja lah.. " kata Kyai Fadlan kemudian membuka tong sampah itu dan memasukan sampah kedalam tong yang terdapat Aban yang sedang bersembunyi dan menutup tong sampah tersebut, ia tak menyadari keberadaan Aban yang ada di dalam tong tersebut. Abanpun terkejut karena ada sampah yang tiba-tiba menimpa kepalanya. Azmi dan Ahkam yang masih bersembunyi menahan tawa karena kejadian tersebut.
"Duh... Nasip... Nasip... " cetus pelan Aban sambil membersihkan kepalanya dari sampah.
"Nah.. Kalau ini masih ada airnya... " kata Kyai Fadlan mengangkat botol plastik yang masih ada isinya yaitu air. Kemudian ia membuka botol tersebut dan membuang semua isinya ke pot besar yang dibelakangnya terdapat Ahkam yang sedang bersembunyi, lagi-lagi Kyai Fadlan tidak mengetahui keberadaannya. Tak lantas Ahkam pun basah kuyup karena ikut terguyur air tersebut. Azmi yang melihat kejadian tersebut menahan tawa.
"Alhamdulillah... Beres juga.. " kata Kyai Fadlan setelah membuang botol tersebut ke tong sampah. Kemudian ia pun berjalan meninggalkan lorong UKS. Setelah Kyai Fadlan pergi, Aban dan Ahkam keluar dari persembunyiannya.
"Haduh... Nasip.. Nasip... " cetus Aban setelah keluar dari tong tersebut. Ia pun menepuk-nepuk bahunya sembari membersihkan tubuhnya dari tanah dan sampah.
"Kamu mending cuma kena sampah kering.. Lha aku sampai basah kuyup begini... " kata Ahkam.
"Mending kamu lah... Lha aku bau sampah...." kata Aban.
"Woy.. Udah jangan pada berantem .... Mending tolongin ana ...." kata Azmi.
"Lah.. Mau nolongin buatbapa?? " kata Aban.
"Ini nih.. Ana nggak bisa turun... Tolongin... Pleasee... " kata Azmi dengan muka memelas.
"Kamu nih aneh ya.... Masa bisa manjat tapi nggak bisa turun... " sebal Ahkam.
"Ya maaf.. Ana udah lama nggak manjat pohon.. Tolongin dong.. " kata Azmi.
"Yuk.. Tolongin...." kata Ahkam.
"Duh.. Kamu berat banget... Berapa kilo sih mi.. " sebal Aban.
"Em... Terakhir aku nimbang 65...kalau sekarang mungkin udah naik lagi... " pikir Azmi.
"Hah.. Berat banget... "
"Tunggu-tunggu... Ini bau apa sih?? Kayak bau sampah... " ujar Azmi mencium bau yang tidak mengenakan di hidung.
"Hehehe... Ini aku.. Tadi baru ngumpet di tong sampah...." kata Aban dengan polos.
"Ih.. Aban bau sampah. " kata Ahkam sembari menutup hidungnya sehingga tangan yang tadinya menahan Azmi malah ia gunakan untuk menutup hidungnya.
"Eh.. Jangan dilepas..!!" " cetus Aban.
"Eh.. Azmi mau .... Ah... " kata Azmi kemudian terjatuh dari pohon menimpa Aban dan Ahkam.
"Aduh... Kak Ahkam ngawur nih... " sebal Aban.
"Aduh punggungku sakit banget... " kata Ahkam.
"Emang kak Ahkam doang yang sakit.. Pantat ana juga sakit tahu.. "
☆☆☆
Jangan lupa Vote and Comment.. Follow ana juga ya.. Insya Allah ana Follback.. Nextnya agak lama nih.. Maaf ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KARENA ALLAH (Karena Cinta Datangnya dari Allah)✔
Spiritualité[END] [WARNING!!! SEBAGIAN PART DI PRIVATE!!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!!] Berawal dari bertemunya Azmi dengan seorang wanita bergamis putih dan berhijab pink yang penuh dengan robekan dan kotor. Wanita itu bernama Annisa Nurjanah.Ia sangat lemah dan...