13. Akhir dari Gelisah

3.3K 195 0
                                    

Keesokan harinya, Azmi pergi ke kantor untuk meminjam telepon. Setibanya di kantor, ia mengetuk pintu ia terkejut ternyata yang membuka pintu adalah Kyai Fadlan.

Tok... Tok... Tok...

"Assalamualaikum... "

"Wa'alaikum salam... " jawab Kyai Fadlan sambil membuka.

"Ya Allah... Aduh... Mati aku... Semoga pak Kyai nggak nyukur rambutku gara-gara nyakitin Annisa... Dan semoga aja dia lupa namaku...." kata Azmi di dalam hati sambil menelan ludah. Ia sedikit gugup di hadapan Kyai Fadlan.

"Kamu... Azmikan?? " kata Kyai Fadlan dengan sedikit ragu-ragu.

"Aduh.... Dia inget namaku lagi... Aku jawab apa ya??... Iya atau tidak.." kata Azmi di dalam hati.

"Iiii... Iya ppppeee... Paaak.." jawab Azmi seperti orang gagap.

"Oh... Mau pinjam telepon ya?? " tebak Kyai Fadlan.

"Iya Pak... Ana mau pinjam telepon.. Buat nelepon Abi Azmi.. " jawabnya sambil menundukkan kepalanya. Tidak berani melihat wajah Kyai Fadlan.

"Oh.. Ya silahkan masuk Azmi... " kata Kyai Fadlan.

"Terimakasih pak... "

"Sama-sama "

Azmipun masuk ke dalam kantor. Kemudian ia melihat sebuah telepon di atas meja. Iapun menghampirinya. Kemudian ia mengenggam gagang telepon lalu mendekatkannya di telinga kanannya dan kemudian ia mulai mengetik nomor telepon Abinya dengan sedikit gemetar.

Tuuttt....Tuuttt..... Tuuttt...

Tak lama kemudian ada yang mengangkatnya.

"Haloo... Assalamualaikum... " terdengar suara di seberang sana. Seperti suara ibu-ibu dan terdengar lembut. Hampir saja Azmi meneteskan air mata. Ternyata suara itu adalah suara Uminya yang lama ia rindukan.

"Wa'alaikum salam... " jawab Azmi sambil mengusap air matanya.

"Halo.. Ini Azmikan?? " kata Umi Azmi.

"Iya Umi... Ini Azmi.. "

"Ya Allah... Ini Azmi??... Bagaimana kabarmu nak??... Kamu betahkan disana???... Kok kamu nggak ngabarin Abi sama Umi sih?? Umi kangen sama kamu nak... "

" Alhamdulillah baik Umi... Disini Azmi betah kok.. Azmi lama nggak ngabarin soalnya Azmi lagi sibuk dengan kegiatan Azmi di Pondok Pesantren sama grup Hadrah Azmi.... Oh ya Umi.. Bagaimana kabar Abi sama adik-adik Azmi? " jawab Azmi sedikit tidak bersemangat.

"Alhamdulillah... Semuanya di sini baik-baik saja kok... Azmi nggak usah khawatir... Yang penting Azmi fokus buat belajar sama ngejar prestasi Azmi di grup Hadrah Azmi... Umi bangga Azmi bisa gabung di grup Hadrah Azmi di Pondok Pesantren Azmi... Kok kamu kayak gelisah gitu... Kayak nggak ada semangatnya.... Kamu nggak kangen sama Umi?? Cerita sama Umi... Azmi ada masalah disana??"

"Gimana nih??.. Apa Azmi cerita aja ya soal perasaan Azmi saat ini?? Tapi kalau Umi salah paham gimana?? " kata Azmi di dalam hati.

"Kamu lagi jatuh Cinta??... " kata Umi Azmi secara spontan dan membuat Azmi terkejut.

"Iya.. Umi..." jawab Azmi sedikit ragu.

"Hayoo.. Sama siapa??.. Sama anak angkat Kyai Fadlan ya.. Yang namanya kalau nggak salah... Annisa... " kata Umi Azmi dengan sedikit bercanda.

"Iya... Umi... Kok Umi tahu soal anak angkat Kyai Fadlan?? "

"Kemarin... Umi Khadijah cerita sama Umi... Soal Annisa sama kamu... Oh ya katanya dia cantik ya sama kayak Layla... Anak Kandung Kyai Fadlan yang udah meninggal itu?? "

"Iya Umi.. "

"Ingat lho mi... Kamu jangan sekali-kali pacaran... Pacaran itu haram... Pacaran sama aja dengan Zina...Bisa-bisa kamu di keluarin di Pondok Pesantren... Pendam saja perasaanmu itu Azmi... Ingat... Kamu jangan sekali-kali deketin Zina... Zina itu dosa... Mengerti kamu mi?? "

"Iya Umi..... Azmi janji Azmi nggak akan pacaran... Azmi akan ingat nasihat Umi... "

"Bagus deh... Udah ya mi... Umi mau jemput adik pulang sekolah... Assalamualaikum... " kata Umi Azmi sambil menutup teleponnya.

"Wa'alaikum salam... " jawab Azmi. Kemudian meletakan gagang telepon pada tempatnya.

☆☆☆

CINTA KARENA ALLAH (Karena Cinta Datangnya dari Allah)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang