"Apa?!," teriak Fatimah dan Zahra bersamaan setelah membaca isi dari surat yang diberikan oleh Annisa.
"Ya Allah, Fatimah, Zahra. Biasa aja bisa enggak?, " kesal Annisa.
"Ya maaf nis. Kita kaget baca surat ini. Masa Layla punya penyakit Leukimia ?," kata Fatimah.
"Bener enggak surat ini. Jangan-jangan ini palsu. Atau kamu yang sengaja buat ini?, " kata Zahra.
"Ih. Ya enggaklah. Lihat tanggalnya, " kesal Annisa.
"Ih. Kamu nih Zahra jangan asal tuduh. Jangan su'udzon dulu, " kata Fatimah mencoba melerai Annisa dan Zahra.
"Iya iya. Zahra salah. Maaf ya. "
"Iya iya. Eh. Kalian beneran nggak di ceritain sama Layla? " kata Annisa.
"Enggak, " kata Fatimah dan Zahra.
"Sama sekali enggak? " tanya Annisa yang semakin "KEPO"
"iya enggak. Beneran, " kata Fatimah.
"Terus kalian tahu enggak tempat ini?," kata Annisa sambil menunjukan foto polaroid yang menggambarkan sebuah rumah pohon.
"Oh. Kita tahu ini," kata Zahra."Iya, kita sering main kesini saat Layla masih ada. Tapi kita udah lama kesini," kata Fatimah.
"Oh. Dimana tempat itu?. Annisa pengen kesana, " kata Annisa dengan antusias.
"Tempat itu menghadap ke sungai," kata Zahra.
"Ayo ke sana!!!, " kata Annisa.
"Eh, jangan. Nanti ketahuan sama Ustadzah Alya gimana?,"
"Eh. Iya ya, alah nanti kita cari alasan biar bisa keluar, "kata Annisa.
"Iya. Nanti kita pikirkan. Nanti ya. Soalnya aku laper. Yuk ke dapur. " kata Fatimah.
"Yah, " kecewa Annisa
☆☆☆
Sisi lain, Azmi sedang berada di dalam kelas sendirian. Di dalam kelas juga nampak kosong hanya ada Azmi yang duduk sambil melamun. Di tanganya ada sebuah foto polaroid yang tidak sengaja dijatuhkan oleh Annisa siang. Tiba-tiba ada yang mengagetkan Azmi.
"Dah!! " teriak Ahkam. Iya, itu adalah Ahkam yang berteriak di dekat telinga Azmi.
"Astagfirullah.. Umi.. Umi.. " kaget Azmi kemudian melempar foto polaroid yang ada di tangannya. Untung saja di tangkap oleh Aban yang sedang berjalan menuju Azmi dan Ahkam.
"Hahaha.. Azmi, Azmi. Di cariin juga ternyata di sini, "
"Ahkam nih. Ngagetin aja, " kesal Azmi.
"Lha kamu itu ngalamin terus. Kesambet kapok!, " ejek Ahkam.
"Azmi nggak ngalamun kok. Orang Azmi lagi mikir, " kara Azmi.
"Mikir? " heran Ahkam.
"Hebat! , ternyata seorang Muhammad Azmi Askandar Al-Abshor bisa berpikir tha?, hebat! " kata Aban sambil bertepuk tangan. Dan membuat Azmi dan Ahkam terheran.
"Aban sehat? " kata Ahkam.
"Alhamdulillah sehat, " kata Aban.
"Terus kamu mi? Lagi mikirin apa? Kok serius banget. " kata Ahkam.
"Nggak apa-apa kok, " kata Azmi.
"Kamu nih gimana sih? Katanya lagi mikir. Terus di tanya mikir apa. Jawabnya nggak apa-apa. Azmi sehat? " kesal Ahkam.
"Alhamdulillah, sehat " kata Azmi.
"Udah ah, daripada disisni bikin stres. Mending ke kantin" kesal Ahkam kemudian meninggalkan Azmi dan Aban.
"Ahkam tunggu! " teriak Aban.
☆☆☆
Yee. .next juga...
Maaf ya lama.
Vote, Comment and Follow me!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KARENA ALLAH (Karena Cinta Datangnya dari Allah)✔
Espiritual[END] [WARNING!!! SEBAGIAN PART DI PRIVATE!!! FOLLOW TERLEBIH DAHULU!!!] Berawal dari bertemunya Azmi dengan seorang wanita bergamis putih dan berhijab pink yang penuh dengan robekan dan kotor. Wanita itu bernama Annisa Nurjanah.Ia sangat lemah dan...