33. Veve

1.7K 133 16
                                    

Seorang gadis berhijab merah maroon datang menghampiri Syakir yang masih saja beradu argumen bersama Azmi.

"Kamu ngapain kesini?," tanya Syakir kepada Veve.

"Oh jangan-jangan kamu ngikutin aku kesini ya?," lanjut Syakir.

"Aku ke sini karena kak Hamimi. Emang kenapa? Salah?," kata Veve. Kini Azmi, Aban dan Ahkam malah menonton mereka yang sedang bertengkar. Tak lama kemudian, Azmi meninggalkan Syakir tanpa sepengetahuan Syakir. Di susul Ahkam dan Aban.

"Ya jelas salah. Aku sudah pergi kesini buat jauh-jauh dari kamu. Eh kamu malah dateng kesini. Kamu ngikutin aku ya?," tuduh Syakir. Veve pun tidak terima dengan tuduhan Syakir. Padahal ia kesini karena Hamimi, kakak perempuan Syakir.

"Sudah aku katakan, aku kesini karena kak Hamimi. Bukan karena aku pengutit kamu," kata Veve.

"Sekarang di mana kak Hamimi?," tanya Veve, mencari keberadaan Hamimi.

"Dia di rumah Umi Khadijah," ketus Syakir.

Veve beranjak pergi, sedangkan Syakir. Ia malah mencari keberadaan Azmi yang sekarang sudah pergi meninggalkannya.

☆☆☆

"Dia masih saja tidak bisa menerima kepergian Layla," kata Hamimi sedikit menunduk.

"Benarkah?," Umi Khadijah terkejut. Setelah Hamimi melihat foto Annisa dan menelepon Veve. Ia bertanya kepada Umi Khadijah dan berakhir Umi Khadijah menceritakan identitas Annisa.

"Dia masih saja beragapan kalau Layla masih hidup. Aku takut bila ia melihat Annisa dia bisa mengingat kembali kenangannya bersama Layla dan berakhir dia akan depresi kembali," Hamimi sedikit meneteskan air mata. Jujur saja ia sangat khawatir kepada Syakir. Setelah Syakir pergi dari pesantren, ia mengalami depresi yang cukup berat dan harus pergi ke psikater. Namun hasilnya ia tidak bisa melupakan Layla yang sudah meninggal.

"Aku sangat sedih. Beberapa kali kita pindah ke beberapa psikater. Namun hasilnya nihil. Ia malah beraggapan kalau penyebab Layla meninggal adalah karena dirinya dan perjodohan Layla dengan Syakir,"

Hening, hanyalah suara detik jam yangadah di ruangan itu. Detik berikutnya, Umi Khadijah membuka suara.

"Sebenarnya, penyebab Layla meninggal bukan karena ia tertekan dengan perjodohan ini,"

"Lalu karena apa Umi?," Hamimi merasa sangat penasaran.

"Saat dokter memeriksa jenazah Layla, ia menemukan sel kanker yang ada di darah Layla," kata Umi Khadijah kemudian berhenti sejenak sambil melihat ke atas. Seolah-olah menahan air mata yang hendak turun. Detik berikutnya ia menatap Hamimi yang masih menunggu Umi Khadijah melanjutkan kata-katanya.

"Dia menderita Kanker darah."

Hamimi terbelalak kaget. Sampai-sampai ia menutup mulutnya dan menahan airmatanya.

"Dia menyembunyikan semuanya," kata Umi Khadijah.

Jujur saja Hamimi sangat terkejut dengan perkataan Umi Khadijah. Ternyata Layla yang ia kenal ternyata sangat tegar menyembunyikan rahasia besarnya.

☆☆☆

Bonussss Part....

Alhamdulillah, nggak nyangka sekali udah 50k reading..

Author pengen nangis 😭😭😭... nggak nyangka sekali beneran... berasa mimpi...

Terima kasih semuanya yang udah suport Author sampai ke sini 😭😭

Tanpa kalian Author bukan apa-apa...
Author kaya butiran debu yang melayang-layang di samudra lepas :v.

Oke sesuai dengan janji author.. Author bakalan private beberapa part yaa..

Yang udah follow boleh bernafas lega..
Yang belum cepetan follow sebelum aku private yaa...

Nanti kalau ada yang komen
"Thor part___ kemana? Kok ngga ada?,"
"Part____ kemana ?"

Ya jelas aku private lah... Makanya follow yaa..

Kalau masih aja nggak muncul part yang aku private... kamu follow aku terlebih dahulu... Hapus cerita ini dari perpustakaan terus kamu masukin lagi... kalau masih nggak bisa Loag out log in akun wattapad... Mungkin lagi Error Wattpadnya...

See you ...

CINTA KARENA ALLAH (Karena Cinta Datangnya dari Allah)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang