36. Ada apa?

1.5K 103 1
                                    

"Ini kamarmu ya Syakir," kata pria itu. Dia adalah Usatdz Yusuf. Salah satu Ustadz di pesantren ini.

"Iya Ustadz," angguk Syakir.

"Ya udah Ustadz balik dulu ya. Assalamu 'alaikum,"

"Wa 'alaikum salam," kata Syakir kemudian memegang knop pintu kamar itu.

Ada rasa gugup di benak Syakir ketika dinginnya knop pintu yang terbuat dari besi itu menjalar ke tangannya. Ia tahu bahwa kamar bernomer 46 itu adalah kamar yang dulu pernah Syakir tempati bersama Azmi, Aban dan Ahkam. Dan benar saja, ketika ia membuka pintu kamar itu. Ia menemukan 3 manusia yang sedang menatapnya dengan tatapan dingin. Termasuk Azmi.

"Kenapa kamu ke kamar sini?. Kenapa nggak ke kamar sebelah aja yang cuma ada 2 santri," bukannya melontarkan kata sambutan, Azmi malah berkata pedas. Entahlah yang Azmi pikirkan, mungkin ia masih marah kepada Syakir.

Bukannya membalas perkataan pedas Azmi. Syakir langsung pergi ke lemari pakaian dan kemudian meletakkan semua pakaiannya yang ada di koper kedalamnya. Mungkin ia malas untuk berdebat dengan Azmi. Atau mungkin ia masih tidak menyangka bahwa Azmi masih saja membencinya.

"Jawab kek, diem-diem baek," kini Ahkam yang mulai bercetuk pedas.

Tak lama setelah barang-barangnya tertata rapi di lemari. Syakir langsung pergi dari kamar dan suasana canggung ini. Azmi, Aban dan Ahkam lantas bingung kenapa Syakir malah diam saja tanpa melontarkan kata-kata apapun. Mungkinkah ia masih tidak menyangka dengan meninggalnya Layla?.

"Anak aneh," cetuk Aban.

"Biarlah, biarkan dia mencari tahu sendiri," kata Azmi yang kemudian mulai membuka buku dan membacanya.

☆☆☆

"Fatimah!, Zahra!," teriak Annisa dari ujung lorong. Karena merasa terpanggil Fatimah dan Zahra menoleh ke arah sumber suara yaitu Annisa. Tak lama kemudian Annisa berlari kecil menuju Fatimah dan Zahra. Di susul Veve di belakangnya.

"Assalamu 'alaikum,"

"Wa 'alaikum salam,"

"Ada apa Neng?, Terus dia siapa?," tanya Zahra.

"Dia Veve. Dia disini untuk membantuku, Ku harap kalian bisa menerimanya, "

"Membantu apa?," karena penasaran Fatimah bertanya kepada Annisa.

"Membantuku untuk menjauh dari Syakir,"

"Syakir?!,"

☆☆☆

Hello...

Sebenarnya cerita ini nggak Author Update hari ini... Makanya pendek...

Tapi Author masih sempat2nya Update buat kalian...

Jadi di tunggu ya Update berikutnya..

Bye bye..

CINTA KARENA ALLAH (Karena Cinta Datangnya dari Allah)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang